Alex-Nono, pede daftar pertama untuk Jakarta

Merdeka.com - Berbeda dengan pasangan calon Pilgub DKI yang lain, Alex Noerdin-Nono Sampono menjadi yang pertama mendeklarasikan dan mendaftarkan diri. Pasangan itu didukung oleh koalisi Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Damai Sejahtera (PDS).

Namun, menjadi yang terdahulu tidak selalu menjamin pencalonan bebas dari masalah. Buktinya, di akhir-akhir penutupan pendaftaran pasangan calon, dukungan PDS terbelah. Sebagian PDS mendukung pasangan Fauzi Bowo (Foke)-Nachrowi Ramli.

Kisruh dukungan PDS di Pilgub DKI ini adalah buntut perpecahan yang berlarut-larut di tubuh partai Kristen itu.

"Alex-Nono itu versi Denny Tewu dan ini versi the real PDS Terkelin Tarigan," kata Sekjen PDS dari kubu Tarigan, Rimhot Turnip, yang hadir dalam deklarasi Foke-Nachrowi, Senin (19/3) malam.

Belum jelas apakah dukungan kubu Tewu atau Tarigan yang sah. Namun yang jelas, dukungan partai politik terhadap pasangan calon hanya sah jika satu suara.

Pecahnya dukungan PDS ini tidak bisa dianggap enteng. Sebab, jika dukungan PDS Denny Tewu yang tidak sah, maka pencalonan Alex-Nono bakal terancam. Tanpa PDS, Golkar dan PPP hanya mempunyai 14 kursi di DPR, yang artinya di bawah syarat minimal pencalonan, yakni 15 kursi (15 persen kursi DPRD DKI).

Seandainya pun, akhirnya Alex-Nono tetap lolos dengan memakai syarat minimal 15 persen akumulasi suara pemilu, dukungan terhadap pasangan itu juga sangat pas-pasan.

Sebaliknya, jika PDS Tarigan yang tidak sah, Foke-Nachrowi tidak terlalu bermasalah. Tanpa partai pendukung sekali pun, Partai Demokrat dengan 32 kursi sudah sangat bisa mencalonkan sendiri.

Alex Noerdin

Lepas dari masalah pencalonannya, Alex Noerdin dikenal sebagai politikus yang sukses di Sumatera Selatan. Karier politik Alex mulai menanjak saat ia terpilih menjadi bupati Musi Banyuasin (Muba) pada 2001. Mundur di periode kedua masa jabatan bupati, Alex menjajal Pilgub Sumsel 2008 dan akhirnya menang.

Selama lebih satu dasawarsa menjabat kepala daerah di bumi Sriwijaya, sejumlah prestasi pun ditorehkan Alex. Di kabupaten yang berbatasan dengan Provinsi Jambi itu, Alex menjadi yang pertama menelurkan program sekolah gratis.

Meski mendapat tentangan dari sejumlah pihak karena program itu dianggap terlalu membebani anggaran daerah, waktu membuktikan kebijakan populis itu berhasil. Bahkan keberhasilan sekolah gratis di Muba, sukses dikapitalisasi menjadi kemenangan di Pilgub Sumsel 2008.

Menjabat Sumsel-1 tidak lantas membuat Alex lupa akan janji kampanyenya. Dan benar saja, sejak Maret 2009 seluruh sekolah di Sumsel digratiskan, baik negeri maupun swasta.

Namun, selain deretan prestasi yang membayangi, sempat muncul kabar tidak sedap tentang Alex Noerdin. Salah satunya, Alex pernah disebut Rosa Manulang, anak buah Nazaruddin, meminta jatah fee proyek Wisma Atlet sebesar 2,5 persen. Namun, Alex dengan tegas membantah itu.

Nono Sampono

Berbeda dengan pasangannya Alex Noerdin, Letjen (Purn) Nono Sampono adalah orang baru dalam dunia politik. Karier Nono lebih banyak di dunia militer. Dia pernah menjabat Komandan Korps Marinir dan Komandan Paspampres era Megawati Soekarno Putri. Untuk karier sipil, Nono pernah menjabat sebagai Kepala Badan SAR Nasional.

Sebelum merapat ke Alex, Nono pernah mendaftarkan sebagai kandidat cagub dari PDI Perjuangan. Kisah unik soal baju Nono pun menjadi bahan cerita. Sebab, saat mendaftar di PDI Perjuangan ia mengenakan kemeja merah menyala, sementara saat deklarasi dengan Alex, dia mengenakan warna kemeja kuning cerah.