Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Alasan keamanan, Forpimda Tulungagung sepakat tolak FPI

Alasan keamanan, Forpimda Tulungagung sepakat tolak FPI Demo FPI. ©2012 Merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Forum Pimpinan Daerah Tulungagung, Jawa Timur, akhirnya resmi menolak keberadaan Front Pembela Islam (FPI) di daerah tersebut dengan pertimbangan stabilitas keamanan.

Pernyataan sikap secara terbuka disampaikan bersama seluruh unsur forpimda yang dipimpin langsung oleh Bupati Syahri Mulyo bersamaan dengan acara pemusnahan ribuan barang bukti minuman keras, narkoba dan jamu ilegal di halaman Mapolres Tulungagung, Jumat (15/12).

"Setelah berdiskusi dengan jajaran Forpimda, kami nyatakan tidak mengakui keberadaan FPI di Tulungagung," tegas Bupati Syahri Mulyo, seperti diberitakan Antara.

Didampingi Kapolres AKBP Bastoni Purnama, Kajari Dawin Noor, Kepala Pengadilan Negeri Tulungagung Tajuddin, serta Dandim 0807/Tulungagung Letkol Infantri Gunawan Permadi, Bupati menjelaskan sejumlah pertimbangan keputusan tersebut.

Salah satu yang menjadi alasan menonjol, terang Syahri, yakni menganggap keberadaan FPI bisa memicu distabilitas keamanan sosial di wilayah tersebut.

Terlebih, lanjut dia, sejak bergulirnya wacana deklarasi FPI ada sejumlah kelompok masyarakat yang menyatakan sikap penolakan terhadap kehadiran ormas berhaluan kanan itu.

Pertimbangan lain yang tak kalah penting adalah dengan mengevaluasi kasus bentrok dan serangkaian tindak kekerasan di daerah lain oleh FPI sehingga memantik keresahan masyarakat.

Syahri menambahkan, dari hasil diskusi Forpimda Tulungagung yang terdiri dari bupati, kapolres, dandim, ketua PN, ditambah wakil bupati dan sekda, disepakati untuk tidak mengakui keberadaan FPI di Tulungagung.

Kendati dalam surat pernyataan tidak lugas menolak keberadaan/pendirian FPI, Syahri meyakinkan bahwa keputusan menolak keberadaan organisasi yang diasuh Habib Rizieq tersebut bakal berimbas pada legalitas kegiatan mereka di Kota Marmer.

"Kalau organisasinya belum atau tidak diakui, secara otomatis kegiatannya juga tidak sah. Kalau mereka menggelar acara atau apa pun, pasti ilegal karena perizinan tidak akan pernah dikeluarkan," ujarnya.

Sementara itu, Ketua FPI Tulungagung Nurkholis mengaku tidak gentar dengan adanya keputusan oleh pemerintah daerah setempat.

Menurut dia, FPI tidak akan berpengaruh dengan keputusan itu karena ormas yang dipimpinnya merupakan organisasi resmi. "Kami tetap akan berjalan seperti organisasi pada umumnya," ujarnya.

Nurkholis menambahkan, FPI akan terus melakukan perekrutan terhadap anggota baru. "Hingga saat ini, perekrutan masih dilakukan secara tertutup. Kami berjuang menegakkan amar makruf nahi mungkar," ujar salah satu tokoh NU Tulungagung itu.

(mdk/mtf)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Izinkan ASN WFH pada 16-17 April, Begini Aturan Lengkapnya
Pemerintah Izinkan ASN WFH pada 16-17 April, Begini Aturan Lengkapnya

Pengaturan WFH dan WFO diterapkan secara ketat dengan tetap mengutamakan kinerja organisasi dan kualitas pelayanan publik.

Baca Selengkapnya
Jokowi Enggan Komentari Pencopotan Firli Bahuri dari Ketua KPK
Jokowi Enggan Komentari Pencopotan Firli Bahuri dari Ketua KPK

Jokowi menyebut, Firli saat ini masih menjalani proses hukum terkait status tersangkanya dalam kasus dugaan pemerasan SYL.

Baca Selengkapnya
PTUN Jakarta Tolak Gugatan TPDI soal Kasus Dugaan Politik Dinasti Jokowi
PTUN Jakarta Tolak Gugatan TPDI soal Kasus Dugaan Politik Dinasti Jokowi

Penggugat belum menempuh upaya administratif yang diwajibkan peraturan yang berlaku.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sosok Ratna Ani Lestari, Bupati Perempuan Pertama Banyuwangi yang Memutuskan Berhenti dari Dunia Politik
Sosok Ratna Ani Lestari, Bupati Perempuan Pertama Banyuwangi yang Memutuskan Berhenti dari Dunia Politik

Selama menjadi bupati, ia diterjang cobaan besar akibat melanjutkan program bupati pendahulunya yang bermasalah

Baca Selengkapnya
Tak Disangka Polisi, Pria Berambut Gondrong Berkumis Tebal Beruban ini Ternyata Seniornya Reserse
Tak Disangka Polisi, Pria Berambut Gondrong Berkumis Tebal Beruban ini Ternyata Seniornya Reserse

Rambut gondrong dan kumis tebal. Sekilas, mungkin tak ada yang percaya profesi dari pria ini adalah polisi.

Baca Selengkapnya
Polisi Belum Kembalikan Berkas Perkara Firli, Begini Respons Kejati
Polisi Belum Kembalikan Berkas Perkara Firli, Begini Respons Kejati

Kejati DKI Jakarta memastikan tidak ada konsekuensi apapun, jika polisi belum selesai melengkapi petunjuk JPU meski melewati tenggat waktu.

Baca Selengkapnya
Dirikan Ponpes Sejak 2023, Intip Momen Langka Bupati Rembang Jadi Guru Ngaji
Dirikan Ponpes Sejak 2023, Intip Momen Langka Bupati Rembang Jadi Guru Ngaji

Bagi Hafidz, tidak terlalu sulit mengatur waktu antara rutinitasnya sebagai bupati maupun mengajar di pondok pesantren.

Baca Selengkapnya
Kasus Santri Dianiaya Senior, Polisi Tetapkan Tersangka Baru & Buka Peluang Periksa Pengurus Ponpes
Kasus Santri Dianiaya Senior, Polisi Tetapkan Tersangka Baru & Buka Peluang Periksa Pengurus Ponpes

Airul Harahap (13) tewas usai dianiaya seniornya di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin

Baca Selengkapnya
Jokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan
Jokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya