Akui Ada Penganiayaan, Kapolres Sumba Barat Sebut Tahanan Tewas karena Jatuh
Merdeka.com - Polisi merilis kasus kematian tahanan Arkin Anabira (22) di Polsek Katikutana, Sumba Barat. Tersangka kasus pencurian ternak itu memang dianiaya 4 personel kepolisian, namun penyebab kematiannya dinyatakan karena jatuh di depan kamar mandi.
"Memang benar, ada penganiayaan. Ini sesuai hasil visum dan otopsi serta pengakuan empat anggota kami yang saat itu menganiaya Arkin," jelas Kapolres Sumba Barat AKBP FX Irwan Arianto, Senin (10/1).
Namun Irwan memastikan penyebab Arkin meninggal dunia bukan karena penganiayaan itu. Dia diduga terpeleset di depan kamar mandi dalam sel dan kepala terbentur di tiang.
"Penyebab kematian bukan karena penganiayaan tetapi karena benturan anggota tubuh dan sesak pernapasan," ungkapnya.
Diketahui, Arkin ditemukan meninggal dalam sel Polsek Katikutana, Kabupaten Sumba Barat, NTT, 9 Desember 2021. Ia sebelumnya masuk DPO beberapa kasus pidana dan dicari sejak Agustus 2021, karena diduga terlibat kasus pencurian ternak dan juga kasus penganiayaan.
Kekurangan Oksigen
Ahli forensik dari Bid Dokkes Polda NTT, dr Edy Syahputra Hasibuan menjelaskan hasil visum luar dan autopsi yang dilakukan selama 2 jam pada 14 Desember 2021.
"Kita lakukan pemeriksaan luar dan dalam," ujarnya.
Tim dokter menemukan telah terjadi proses pembusukan jenazah. Dari hasil visum luar ada luka memar dan lecet. "Kepala memar dan ada luka robek karena orang (korban) mendatangi benda, bukan benda yang mendatangi korban. Juga ditemukan memar pada perut, memar pada lengan, kaki dan pipi. Ujung kuku kebiruan karena kekurangan suplai oksigen," tambah Edy.
Tim forensik juga menemukan adanya sisa makanan di mulut, bercampur ludah. Makanan juga ditemukan dalam perut.
"Dipastikan, sebelum kejadian korban makan banyak dan saat kejadian (terjatuh di depan kamar mandi), dia muntah. Korban jatuh jadi muntah-muntah," ungkap Edy.
Mereka juga menemukan sisa makanan dalam mulut yang masuk ke paru-paru. "Penyebab kematian bukan karena penganiayaan tetapi karena kekurangan oksigen. Meninggal dunia karena gangguan pernapasan akibat sumbatan jalan napas oleh sisa makanan yang keluar dari lambung akibat muntahan korban," tegas Edy.
Ia menegaskan tidak ada luka tembak atau tulang yang patah pada tubuh Arkin. "Penyebabnya karena kekurangan suplai oksigen karena terhambat makanan. Makan banyak, sehingga makanan masuk dalam paru-paru," jelasnya.
Trauma akibat benda tumpul ditemukan di tubuh Arkin. Namun, kata Edy, penyebab kematian bukan karena penganiayaan.
Minta Pelaku Penganiayaan Diproses Pidana
Sementara itu, penasihat hukum Arkin, Semianda Umbu Kabalu berterima kasih kepada Polda NTT dan Polres Sumba Barat atas penanganan kasus ini.
"Hasil autopsi yang sudah kami terima menjadi bukti autentik dan kami akan menyampaikan hasilnya ke keluarga," ujarnya sambil meminta Kapolres Sumba Barat menyampaikan perkembangan penanganan kasus ini.
Mewakili keluarga korban, Semianda mengapresiasi kepolisian karena cepat dan tanggap menangani kasus itu. Ia berharap proses pidana kepada para pelaku terus dilakukan sehingga ada kejelasan hukum.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada beragam alasan yang menjadi penyebab lima saksi AMIN mengundurkan diri.
Baca SelengkapnyaPolisi yang diduga melakukan pencabulan terhadap anak tiri disebut sempat meminta pada pelapor untuk mencabut laporannya.
Baca SelengkapnyaKompol Andika menuturkan bahwa penyidik sudah meminta keterangan dua orang saksi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dari hasil penyelidikan polisi ditemukan kejanggalan terkait penyebab kematian AZSN.
Baca SelengkapnyaPolisi melanjutkan penyelidikan tabrak lari yang melibatkan Putra Mahkota Kasunanan Surakarta Hadiningrat KGPH Purbaya, meski korban telah mencabut laporan.
Baca SelengkapnyaJukius Tabuni terlibat dalam peristiwa perampasan senjata api anggota Pospol KP3 Udara Polres Puncak pada 1 Februari 2024
Baca SelengkapnyaSosok anggota polisi yang sedang melamun di balik kegagahannya hingga didatangi oleh komandan. Seperti apa reaksinya?
Baca SelengkapnyaKepolisian Resor Garut saat ini tengah mengejar pelaku pembunuhan seorang kakek. Pria tua itu ditemukan tewas mengenaskan di kamarnya.
Baca SelengkapnyaPenetapan tersangka dibenarkan oleh Kapolsek Cikarang Barat Kompol Gurnald Patiran.
Baca Selengkapnya