Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Akhiri kemacetan Puncak, warga setuju dibangun jalur lingkar selatan

Akhiri kemacetan Puncak, warga setuju dibangun jalur lingkar selatan Kemacetan menuju Puncak di Gadog. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Tak adanya solusi dalam mengatasi kemacetan di kawasan Puncak yang sudah hampir setiap hari terjadi, warga tiga kecamatan di jalur Puncak (Ciawi-Megamendung-Cisarua), Kabupaten Bogor, Jawa Barat mendesak Pemkab Bogor membangun jalur lingkar Selatan Bogor (Pasir Muncang-Cisarua).

"Ketimbang menunggu pembangunan jalur Puncak II (Sukamakmur-Cianjur) yang kabarnya masih terkendala pembebasan lahan. Lebih baik yang sudah ada saja yaitu jalur alternatif diperbaiki kemudian ditembuskan ke Cisarua," tutur Dadang S (45) warga Citeko, Cisarua, Selasa (17/1).

Hal senada diungkapkan Dedi Mulyadi warga Megamendung, Kabupaten Bogor. Menurutnya pelebaran jalan di jalur utama tidak memungkinkan dan sistem rekayasa lalu lintas selalu dijadikan sebagai solusi pamungkas pihak Polres Bogor dalam mengatasi kemacetan, Pemkab Bogor seharusnya buat jalan-jalan tembusan atau lingkar selatan yang memang layak untuk dijadikan sebagai jalan raya.

"Saya kira wacana dibangunnya jalur Lingkar Selatan sudah lama berhembus dari warga Puncak, tapi selalu terkendala di tingkat birokrasi. Namun setidaknya kalau Pemkab Bogor memiliki komitmen mengatasi kemacetan dengan membangun jalan lingkar Selatan ini, diprediksikan dapat meminimalisir kemacetan di jalur utama Puncak," ujarnya.

Bahkan lanjut dia, rencana tersebut juga mendapat respons positif dari warga dan pengusaha di Puncak yang selama ini menolak sistem one way, karena dampak negatif dari lamanya pemberlakuan one way sangat mengganggu aktivitas warga.

"Meski tak mudah merealisasikan rencana tersebut. Setidaknya kalau pemerintah serius dengan rencana tersebut dapat memberikan angin segar bagi warga yang selama melihat pemandangan semrawutnya di jalur utama Puncak," ungkapnya.

Pasalnya, selain birokrasi, medan dan kontur jalan yang curam di ruas jalur lingkar selatan juga menjadi kendala pemerintah untuk segera membangunnya. Saat ini, untuk bisa melintasi jalur lingkar selatan membutuhkan waktu lima jam perjalanan.

Jalur lingkar selatan tersebut bisa diakses melalui Simpang Ciawi maupun Simpang Pasir Muncang sebagai pintu masuk jalur alternatif Puncak. Di rute pertama itu melintasi Jalan Pasir Kaniki, Pasir Muncang hingga ke jalan Kansebu. Untuk rute tersebut, lalu lintas cukup lancar.

Jalur alternatif yang nantinya masuk sebagai lingkar Selatan ini sebetulnya sudah layak hanya perlu perbaikan jalan-jalan berlubang dan pelebaran saja. Berjalan sekitar lima kilometer, ada persimpangan tepatnya di Jalan Sukagalih.

Jalan semakin rusak saat memasuki Kampung Lemah Nendeut. Kondisi jalan masih banyak yang berbatu saat memasuki di perkampungan Sukagalih, Cisarua, kebetulan berada di tengah hutan Taman Nasional Gunung Gede Pangrago (TNGGP) Resort Cisarua. Bahkan kondisinya berlumpur dan berkubang hingga jalan Kampung Baru Tegal, Kampung Baru Sireum hingga Perkebunan Teh Gunung Mas.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bogor wilayah Ciawi, Eko Sulistyo mengaku jika terealisasi, untuk pengerjaan jalan lumpur dan berkubang sepanjang 5,30 kilometer, memerlukan waktu pengerjaan lima sampai enam bulan.

"Saya melihat memungkinkan soal rencana pembangunan jalan lingkar selatan ini. Untuk pengerjaan jalur tersebut idealnya dilakukan dalam dua tahap. Hal itu tidak terlepas dari kondisi dan medan jalan tersebut," terangnya.

Pihaknya mengaku optimis pembangunan jalan lingkar Selatan ini jika didukung penuh oleh seluruh stakeholder di kawasan Puncak, dipastikan tidak bakal seperti proyek-proyek jalur lingkar lainnya yang selama ini selalu molor dalam pengerjaan.

"Untuk jalan alternatif Lingkar Selatan ini berbeda kepentingan atau manfaatnya. Setidaknya dengan kita membangun dulu jalan baru yang berbatu dan berlumpur itu, setidaknya bakal ada dampak positifnya bagi kemacetan dan perekonomian di kawasan pedalaman itu," katanya.

Sementara Camat Cisarua Bayu Rahmawanto mengakui masyarakatnya sangat berharap ada jalur alternatif yang layak dijadikan sebagai akses lingkar Selatan. "Namun untuk mewujudkannya tidak mudah. Di mana ada sejumlah jalan yang masuk dalam kepemilikan Perum Perhutani dan PTPN VIII," kata Bayu.

Tapi pihaknya selaku kepanjangan tangan dari Pemkab Bogor sepenuhnya mendukung usulan pembangunan jalan lingkar selatan itu. "Kita siap akomodir usulan masyarakat terkait pembangunan jalur lingkar selatan puncak ini dan sudah sempat disampaikan ke Bupati Bogor," tuturnya.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kecelakaan Beruntun di Jalur Puncak Libatkan 9 Kendaraan, Begini Kronologinya

Kecelakaan Beruntun di Jalur Puncak Libatkan 9 Kendaraan, Begini Kronologinya

Kecelakaan beruntun melibatkan 9 kendaraan terjadi Jalur Puncak, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya
Ganjil Genap di Jalur Puncak Bogor Diberlakukan hingga Libur Tahun Baru 2024

Ganjil Genap di Jalur Puncak Bogor Diberlakukan hingga Libur Tahun Baru 2024

Polres Bogor tetap melanjutkan rekayasa lalu lintas dengan alasan mengantisipasi kemacetan.

Baca Selengkapnya
Malam Tahun Baru, Jalur Puncak Ditutup Sejak 31 Desember hingga 1 Januari 2024

Malam Tahun Baru, Jalur Puncak Ditutup Sejak 31 Desember hingga 1 Januari 2024

Mulai pukul 18.00 sampai 06.00 WIB dan arus kendaraan akan dialihkan ke jalur alternatif Jonggol dan Sukabumi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Blak-blakan Cak Imin Dulu Ikut Potong Tumpeng di IKN, Kini Berbalik Menolak Pemindahan Ibu Kota

Blak-blakan Cak Imin Dulu Ikut Potong Tumpeng di IKN, Kini Berbalik Menolak Pemindahan Ibu Kota

Cak Imin akhirnya buka suara soal dulu dukung pembangunan IKN, sekarang malah menolak

Baca Selengkapnya
Penerimaan PPPK Segera Dibuka, Pemkab Bogor Usulkan 2.235 Formasi

Penerimaan PPPK Segera Dibuka, Pemkab Bogor Usulkan 2.235 Formasi

Pemerintah Kabupaten Bogor mengusulkan 2.235 formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Polisi Terapkan Rekayasa Lalu Lintas di Puncak Bogor Hingga Libur Tahun Baru 2024

Polisi Terapkan Rekayasa Lalu Lintas di Puncak Bogor Hingga Libur Tahun Baru 2024

Rekayasa Lalu Lintas di Puncak Bogor akan diterapkan hingga Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya
Cegah Kemacetan di Jalan Lintas Timur Sumsel, Tol Kapal Betung Difungsionalkan saat Mudik Lebaran

Cegah Kemacetan di Jalan Lintas Timur Sumsel, Tol Kapal Betung Difungsionalkan saat Mudik Lebaran

Cegah Kemacetan di Jalan Lintas Timur Sumsel, Tol Kapang Betung Difungsionalkan saat Mudik Lebaran

Baca Selengkapnya
Bawaslu Kabupaten Bogor Temukan Penggelembungan Suara Antarpartai dan Antarcaleg

Bawaslu Kabupaten Bogor Temukan Penggelembungan Suara Antarpartai dan Antarcaleg

Beberapa kecamatan yang tercatat mengalami pergeseran suara antara lain, Ciseeng, Klapanunggal, Gunungputri, Bojonggede, Jasinga, dan Citeureup.

Baca Selengkapnya
Pintu Penguras Bendung Katulampa Jebol, Ini Dampaknya Bagi Irigasi di Bogor dan Jakarta

Pintu Penguras Bendung Katulampa Jebol, Ini Dampaknya Bagi Irigasi di Bogor dan Jakarta

Pintu Penguras Bendung Katulampa Jebol, Ini Dampaknya Bagi Irigasi di Bogor dan Jakarta

Baca Selengkapnya