Ajak Masyarakat Cintai Bumi, BRI Hadirkan Inisiatif Pengelolaan Sampah Terpadu
Merdeka.com - Hingga saat ini, sampah masih jadi masalah yang perlu mendapatkan perhatian serius, terutama di area perkotaan. Jumlah sampah yang terus meningkat seiring dengan berkembangnya aktivitas masyarakat kota masih belum diimbangi dengan tempat sampah yang memadai.
Hal ini jelas perlu mendapatkan perhatian serius, seiring dengan isu climate change yang menjadi masalah secara global. Solusi yang efektif diperlukan sebagai tanggung jawab bersama dalam mengelola sampah rumah tangga. Jika tidak segera mendapatkan jalan keluar, tentunya akan semakin berdampak negatif seperti pencemaran air kali, air tanah, udara, tanah, dan sumber penyakit.
BRI melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (Corporate Social Responsibility) mengambil inisiatif dengan membantu mengatasi persoalan sampah melalui program “BRI Peduli Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)” yang terintegrasi dengan program-program BRI lainnya.Program terintegrasi pengelolaan sampah merupakan program pengelolaan sampah secara sistematis, menyeluruh, berkesinambungan mulai dari aktivitas di awal pembuangan, pengumpulan, pengangkutan, perawatan yang disertai dengan monitoring dan regulasi manajemen sampah. BRI Peduli TPST diintegrasikan dengan program BRI Peduli lainnya seperti program “BRI Bersih-bersih Kali” dan program pemberdayaan ekonomi “Desa BRILiaN”.
Bentuk program integrasi ini diantaranya adalah pengelolaan sampah yang diimplementasikan pada kali/sungai yang menjadi bagian dari program tersebut. “BRI Peduli Bersih-bersih Kali” sendiri telah diimplementasikan sejak tahun 2019 di 18 wilayah di Indonesia.
Program BRI Peduli TPST difokuskan pada edukasi pengelolaan sampah di mana sampah yang terkumpul dari kali/sungai kemudian dipilah antara sampah organik dan anorganik/plastik. Sampah organik yang sudah dipilah tersebut bisa dimanfaatkan untuk keperluan masayarakat seperti bahan pupuk kompos, tambahan pakan ternak, urban farming, bahkan bisa diolah menjadi biogas. Sedangkan sampah anorganik akan dicacah menggunakan mesin daur ulang sampah lalu dijual kepada pengumpul sampah.
Untuk mendukung pelaksanaan program ini, BRI menyalurkan bantuan infrastruktur seperti mesin daur ulang sampah, kendaraan angkut, tempat pembuangan sampah di pinggir kali.Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto menjelaskan bahwa sasarannya adalah mengubah cara pandang sebagian masyarakat yang menjadikan kali/sungai sebagai tempat pembuangan sampah.
“Program tersebut nantinya dapat mendorong kesadaran masyarakat di tepi kali/sungai tentang pentingnya mengelola sampah menjadi barang yang lebih berguna dan pada akhirnya dapat menjaga kesimbangan lingkungan sekitar”, ujarnya.
Integrasi Pemberdayaan Desa BRILiaN
©Bank BRIBRI Peduli TPST juga difokuskan pada pengolahan sampah di desa-desa yang menjadi bagian dari program “Desa BRILian”. Program Desa BRILiaN sendiri adlah program pemberdayaan BRI yang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi desa dan menghasilkan role model implementasi kepemimpinan desa yang unggul.
“Di Desa BRILiaN, program BRI Peduli TPST mendorong kesadaran masyarakat tentang pengolahan sampah sehingga menjadi desa teladan dan menjadi inspirasi bagi desa di sekitarnya”, imbuhnya.Sejak Program ini dimulai pada 2020, terdapat 10 Desa terbaik di setiap tahunnya yang terpilih dan diberikan pendampingan dan pemberdayaan dari BRI. Desa-desa tersebut antara lain Desa Sukalaksana, Kab Garut, Jawa Barat; Desa Temanggung, Kab Temanggung, Jawa Tengah, Desa Ketanprame, Kab Mojokerto, Jawa Timur; Desa Sumberadem, Kab Malang, Jawa Timur; Desa Menanga, Kab Karangasem, Bali dan Desa Penggait, Kab Pemalang, Jawa Tengah.
“Harapannya, tidak hanya pemberdayaan ekonomi desa, tetapi BRI juga berperan mendorong kesadaran masyarakat untuk menjaga keseimbangan alam dan kebersihan lingkungan melalui pengolahan sampah yang tepat. Sampah yang berasal dari rumah tangga, kemudian dipilah dan bisa dimanfaatkan untuk kompos atau didaur ulang menjadi barang berguna” ungkap Aestika.
Aestika menambahkan, sesuai arahan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), program TJSL atau CSR BUMN diharapkan dapat fokus dan berdampak positif bagi lingkungan. Sampah yang dibuang diharapkan dapat dikelola dan dimanfaatkan untuk menjadi energi listrik, didaur ulang menjadi industri kertas, dimanfaatkan untuk campuran aspal, bahan baku plastik atau untuk jenis organik, bisa dikelola menjadi kompos atau sumber energi listrik.
“Pengelolaan sampah yang berkelanjutan pada akhirnya dapat meningkatkan kesehatan masyarakat, energi bersih dan terjangkau, serta membantu penanganan perubahan iklim”, tegasnya.
(mdk/wri)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak BRI menjalankan beberapa program untuk pelaku UMKM di Desa Sambirejo di antaranya pelatihan, pengadaan alat, serta pemberian beasiswa pendidikan.
Baca SelengkapnyaProgram BRI Peduli terus turut berperan aktif dalam memberikan bantuan kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaProgram ini membantu sekolah-sekolah di pedalaman dan perbatasan, dengan cara memperbaiki sarana prasarana fisik secara menyeluruh.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
BRI memberikan dana apresiasi kepada seluruh anggota Paskibraka Nasional yang telah merampungkan tugasnya.
Baca SelengkapnyaBantuan yang diberikan ini berasal dari BRI Peduli melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).
Baca SelengkapnyaProgram ini nantinya akan bertugas untuk melestarikan budaya Indonesia baik yang berwujud (tangible), maupun tidak (intangbile).
Baca SelengkapnyaBayu menjelaskan bahwa SPHP merupakan program pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yang dilaksanakan oleh Bulog dalam rangka menjaga stabilitas harga beras.
Baca SelengkapnyaMemproduksi plastik pada saat ini berarti membakar energi fosil dan mengeluarkan Karbon Dioksida (CO2).
Baca SelengkapnyaPertamina melalui 121 program Sampah Kita telah berhasil mengolah sampah hingga 876.023 ton.
Baca Selengkapnya