Ahok mulai mengamati manuver politik Sylviana sejak 2 tahun lalu
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama belum menerima permintaan izin dari bawahannya, Sylviana Murni terkait langkah politiknya maju Pilgub DKI mendampingi Agus H Yudhoyono.
Basuki atau akrab disapa Ahok mengatakan, telah mengamati Sylviana semenjak dua tahun silam. Karena secara diam-diam, mantan pemenang None Jakarta 1981 itu sering melakukan pertemuan dengan beberapa pihak tanpa seizinnya.
"Saya sudah tahu dia pertemuan dari dua tahun lalu. Dia kumpulin orang Betawi, mantan pejabat. Saya sengaja. Saya dorong kok," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (23/9).
Bahkan mantan Bupati Belitung Timur ini juga mendorong agar Sekretaris Daerah Saefullah juga ikut andil dalam pesta demokrasi tahun depan. Sehingga warga Ibu Kota diuntungkan dengan banyaknya pilihan calon kepala daerah.
"Saefullah juga semua saya dorong. Justru saya bilang semakin banyak yang nyalon, semakin banyak yang jadi pejabat, yang diuntungkan warga DKI," ujarnya.
Ahok mengungkapkan, warga Jakarta tidak perlu takut mengenai rekam jejak PNS DKI yang ikut mendaftar dalam Pilkada 2017. Sebab kegiatan yang dilakukan Pemprov DKI dapat dipantau masyarakat.
"Kan bagus. Orang bisa lihat mereka ngomong apa. Semua ada di YouTube. Lu ngomong aja program apa semua itu yang bagus. Jadi orang Jakarta akan diuntungkan," terangnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaAhok bakal fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.
Baca SelengkapnyaAda asumsi Ahok turut berkontribusi atas pendirian PSI.
Baca SelengkapnyaAhok menanggapi pertanyaan adanya kemungkinan koalisi antara paslon 03 dengan paslon 01 jika ada putaran kedua
Baca SelengkapnyaPembangunan Bendungan Lolak memakan anggaran mencapai Rp 2,02 triliun.
Baca SelengkapnyaNama Ahmad Sahroni diketahui menjadi salah satu digadang-gadang sebagai calon gubernur untuk Pilgub DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaAhok juga menepis isu menjadi 'Kuda Putih' Jokowi dalam Pemilu 2024
Baca Selengkapnya