Aher Akui Bahas Meikarta Bersama Neneng Saat Sarapan di Moskow
Merdeka.com - Ahmad Heryawan mengaku pernah bertemu dengan Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin di Moskow, Rusia. Mereka membahas terkait urgensi rekomendasi Pemprov Jabar dalam proyek Meikarta.
Hal itu terungkap dalam sidang kasus dugaan suap izin Meikarta, dengan agenda pemeriksaan saksi untuk terdakwa Bupati Bekasi Nonaktif, Neneng Hasanah Yasin dan sejumlah pejabat di Pemkab Bekasi.
Ahmad Heryawan yang dihadirkan sebagai saksi mengatakan bahwa kehadirannya di Moskow terkait acara kedinasan dan undangan Kementerian Perdagangan. Ia tidak sengaja bertemu dengan Neneng yang juga hadir dalam undangan yang sama.
Pertemuan itu terjadi di sebuah hotel saat keduanya sarapan pagi. Hanya saja ia mengaku tidak ingat apa yang dibahas dengan Neneng, namun ia tidak menampik ada pembahasan soal proyek Meikarta.
"Terjadi perbincangan agak panjang. Tetapi saya tidak ingat apa-apa. Kira-kira yang disampaikan perlukah rekomendasi atau tidak," katanya.
"Saya sampaikan yang penting bagaimana kesimpulan (hasil kajian) nanti, apakah (proyek Meikarta) perlu rekomendasi atau tidak pokoknya selesaikan tugas masing-masih di provinsi apa, di kabupaten apa. Sambil menunggu apa perlu atau tidak rekomendasi," terangnya.
Pernyataan itu ditanggapi oleh Neneng dalam persidangan. Saat itu, ia menanyakan soal teknis rekomendasi gubernur yang belum ia pahami. Apakah Meikarta ini memerlukan rekomendasi atau tidak.
"Pak Aher juga tanya 'itu lintas daerah enggak Neng?'. Saya jawab tidak lintas daerah hanya di wilayah saya sendiri. Lalu Pak Aher bilang, itu wilayah saya atau bukan? Saya jawab justru saya bertanya kepada bapak," kata Neneng.
Di tengah percakapan, menurut Neneng, Ahmad Heryawan seperti ingin bertemu James Riyadi yang dianggap sebagai petinggi perusahaan pengembang Meikarta.
"Pak Aher bilang 'habis bagaimana, yang ketemu saya hanya Pak Theo (Theo L Sambuaga/Mantan Komisaris Lippo Karawaci) bukan Pak James," kata Neneng.
Pernyataan Neneng pun diminta hakim untuk dijawab oleh Ahmad Heryawan. Dalam kesempatan itu, ia membenarkan pernah ada pertemuan dengan Theo dalam sebuah acara. Namun, tidak ada pembahasan soal proyek Meikarta.
Ketemunya betul, tapi tidak bicara Meikarta, justru baru janjian mau ketemu untuk bahas Meikarta. Tapi sampai sekarang belum ketemu," kata Aher.
Dalam beberapa sidang sebelumnya, pertemuan Ahmad Heryawan dan Neneng di Moskow pernah diungkap saat Neneng menjadi saksi terdakwa Billy Sindoro dkk.
Kala itu, Neneng mengaku berbincang dengan Aher soal Peraturan Daerah (Perda) Jawa Barat Nomor 12 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Pembangunan dan Pengembangan Metropolitan dan Pusat Pertumbuhan di Jabar. Neneng bertanya kepada Aher soal rekomendasi gubernur yang tertuang dalam perda tersebut.
"Pas di Moskow saya tanya aplikasi implementasi rekomendasi ini batasnya bagaimana, dan beliau (Aher) enggak bisa menjawab. Dia malah bilang iklan Meikarta banyak banget iklannya," ujar Neneng.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
nies menyebut kedatangan mereka sebagai bentuk penghormatan terhadap proses bernegara yang berjalan dan yang telah tuntas.
Baca SelengkapnyaCak Imin bertekad membangun 40 kota selevel Jakarta
Baca SelengkapnyaRusia Tangkap Semua Tersangka Pelaku Penembakan di Gedung Konser yang Tewaskan 133 Orang
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kata Ketum PKB ini, dengan kesadaran maka bahwa pembangunan nasional, kebijakan nasional harus berpijak kepada yang namanya Keadilan.
Baca SelengkapnyaMenhub sempat melakukan rapat koordinasi untuk kelancaran perjalanan balik dari pelabuhan Bakauheni ke Pelabuhan Merak.
Baca SelengkapnyaCak Imin ini pun diajak oleh mantan Gubernur DKI Jakarta untuk mengulang kembali ucapannya.
Baca SelengkapnyaDia juga menyoroti keberanian Gibran sebagai sosok pemuda yang ingin menghadirkan perubahan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMeski membawa para suster, Atta dan Aurel Hermansyah kompak mengurus putri-putrinya sendiri saat berada di dekat Ka'bah.
Baca SelengkapnyaGibran menyebut dahulu Cak Imin ikut meresmikan proyek IKN, namun sekarang menolak.
Baca Selengkapnya