Ada apa dengan Mukhlis, siswa SMP loncat dari tower 80 meter
Merdeka.com - Sikap Mukhlis di sekolah bisa dibilang normal, meski di kalangan teman-temannya dikenal pendiam karena tidak banyak bergaul. Prestasi ABG berusia 17 tahun itu, di kelas IX SMP Muhammadiyah, Bangil, Pasuruan, juga biasa saja.
"Nilainya tidak tinggi, tapi juga tidak rendah. Dia anak pendiam dan tidak banyak bergaul," kata Kapolsek Bangil AKP Abdul Hadi, saat dihubungi merdeka.com, Senin (17/11).
Namun di balik diamnya itu, ternyata dia seperti depresi. Tidak ada orang tahu apa penyebab ABG itu depresi sehingga membuatnya naik ke atas tower setinggi 80 meter, lalu meloncat ke bawah hingga tewas, Jumat (14/11) lalu.
Ada tanda tanya di benak Abdul Hadi tentang kasus bunuh diri ABG ini. Berikut ini misteri siswa SMP panjat tower 80 meter lalu loncat hingga tewas:
Mukhlis anak pendiam
Di sekolahnya, SMP Muhammadiyah, Bangil, Pasuruan, Mukhlis dikenal sebagai anak pendiam. Menurut Kapolsek Bangil AKP Abdul Hadi, selain pendiam dalam pergaulan sehari-hari, dia juga tidak komunikatif dengan teman-temannya.Namun demikian, kata Hadi, ternyata Mukhlis depresi berat. "Dia depresi berat. Mungkin depresi lama dan kurang diketahui orangtuanya. Dia sepertinya normal saja, tapi dari kelas 8 naik ke kelas 9 dia mulai tidak komunikatif, jarang bergaul dengan teman," kata Hadi.
Dapat bisikan dari penghuni pohon dan batu
Menurut AKP Abdul Hadi, belakangan ada keanehan dialami Mukhlis. Misalnya, dia mengaku diajak berkomunikasi dengan makhluk di pohon-pohon dan batu-batu."Kemudian (Mukhlis) pernah cerita ada penghuni pohon-pohon tua komunikasi sama dia, ada makhluk gaib di batu-batu juga bicara sama dia," ujarnya kepada merdeka.com, Senin (17/11).
Memanjat tower seperti kera
Keanehan lain, menurut Hadi, ketika Mukhlis memanjat tower kurang lebih setinggi 80 meter tanpa jeda. Padahal untuk ukuran orang normal dan anak kecil, bisa dipastikan kelelahan dan tidak mampu naik tower dengan cepat."Maaf ini, naiknya itu di luar kewajaran. Tower setinggi 80 meter tanpa berhenti, tek..,tek..,tek..,cepat sekali, maaf nih, itu seperti kera. Saya ketika dapat laporan, langsung tancap ke sana, tidak sempat menyelamatkan," ujarnya.Mukhlis juga tidak sempat menarik napas atau rehat sejenak. Setelah naik dengan cepat ke atas tower setinggi 80 meter dia langsung meloncat tanpa berhenti. "Itu aneh bagi saya, jadi karena cepat tidak ada yang meneriaki atau mengajaknya bicara," ujarnya.
Tak ada yang tahu Mukhlis depresi
Setelah peristiwa itu, AKP Abdul Hadi juga mengumpulkan teman-teman dan guru sekolahnya. Di sekolah, kata Hadi, Mukhlis juga terlihat normal seperti anak-anak lain, tidak nampak ada depresi."Katanya tidak ada masalah dengan sekolah. Prestasi Mukhlis juga biasa-biasa saja, nilainya tidak tinggi, tapi juga tidak rendah. Dia anak pendiam dan tidak banyak bergaul," terang Abdul Hadi.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan
Baca SelengkapnyaHujan yang membawa angin kencang tersebut turut membuat kilatan petir di langit Makkah.
Baca Selengkapnyakondisi bangunan ruang kelas sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Ikhlas Gunung Halu, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pada saat kejadian tragis itu berlangsung, adik AAMS berada di lokasi juga.
Baca SelengkapnyaAnies mengusulkan dibangun jalur kereta khusus mengangkut batu bara.
Baca SelengkapnyaKendati diguyur hujan deras, komandan hingga deretan anggota Brimob tak bergeming dan tetap berdiri tegak.
Baca SelengkapnyaBerikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaMayat Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswa SMP
Baca SelengkapnyaDi balik kemegahannya, ternyata masjid tersebut merupakan gagasan dari ayah seorang pensiunan jenderal TNI Angkatan Udara.
Baca Selengkapnya