Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ada apa dengan Mukhlis, siswa SMP loncat dari tower 80 meter

Ada apa dengan Mukhlis, siswa SMP loncat dari tower 80 meter Ilustrasi Bunuh Diri. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Sikap Mukhlis di sekolah bisa dibilang normal, meski di kalangan teman-temannya dikenal pendiam karena tidak banyak bergaul. Prestasi ABG berusia 17 tahun itu, di kelas IX SMP Muhammadiyah, Bangil, Pasuruan, juga biasa saja.

"Nilainya tidak tinggi, tapi juga tidak rendah. Dia anak pendiam dan tidak banyak bergaul," kata Kapolsek Bangil AKP Abdul Hadi, saat dihubungi merdeka.com, Senin (17/11).

Namun di balik diamnya itu, ternyata dia seperti depresi. Tidak ada orang tahu apa penyebab ABG itu depresi sehingga membuatnya naik ke atas tower setinggi 80 meter, lalu meloncat ke bawah hingga tewas, Jumat (14/11) lalu.

Ada tanda tanya di benak Abdul Hadi tentang kasus bunuh diri ABG ini. Berikut ini misteri siswa SMP panjat tower 80 meter lalu loncat hingga tewas:

Mukhlis anak pendiam

Di sekolahnya, SMP Muhammadiyah, Bangil, Pasuruan, Mukhlis dikenal sebagai anak pendiam. Menurut Kapolsek Bangil AKP Abdul Hadi, selain pendiam dalam pergaulan sehari-hari, dia juga tidak komunikatif dengan teman-temannya.Namun demikian, kata Hadi, ternyata Mukhlis depresi berat. "Dia depresi berat. Mungkin depresi lama dan kurang diketahui orangtuanya. Dia sepertinya normal saja, tapi dari kelas 8 naik ke kelas 9 dia mulai tidak komunikatif, jarang bergaul dengan teman," kata Hadi.

Dapat bisikan dari penghuni pohon dan batu

Menurut AKP Abdul Hadi, belakangan ada keanehan dialami Mukhlis. Misalnya, dia mengaku diajak berkomunikasi dengan makhluk di pohon-pohon dan batu-batu."Kemudian (Mukhlis) pernah cerita ada penghuni pohon-pohon tua komunikasi sama dia, ada makhluk gaib di batu-batu juga bicara sama dia," ujarnya kepada merdeka.com, Senin (17/11).

Memanjat tower seperti kera

Keanehan lain, menurut Hadi, ketika Mukhlis memanjat tower kurang lebih setinggi 80 meter tanpa jeda. Padahal untuk ukuran orang normal dan anak kecil, bisa dipastikan kelelahan dan tidak mampu naik tower dengan cepat."Maaf ini, naiknya itu di luar kewajaran. Tower setinggi 80 meter tanpa berhenti, tek..,tek..,tek..,cepat sekali, maaf nih, itu seperti kera. Saya ketika dapat laporan, langsung tancap ke sana, tidak sempat menyelamatkan," ujarnya.Mukhlis juga tidak sempat menarik napas atau rehat sejenak. Setelah naik dengan cepat ke atas tower setinggi 80 meter dia langsung meloncat tanpa berhenti. "Itu aneh bagi saya, jadi karena cepat tidak ada yang meneriaki atau mengajaknya bicara," ujarnya.

Tak ada yang tahu Mukhlis depresi

Setelah peristiwa itu, AKP Abdul Hadi juga mengumpulkan teman-teman dan guru sekolahnya. Di sekolah, kata Hadi, Mukhlis juga terlihat normal seperti anak-anak lain, tidak nampak ada depresi."Katanya tidak ada masalah dengan sekolah. Prestasi Mukhlis juga biasa-biasa saja, nilainya tidak tinggi, tapi juga tidak rendah. Dia anak pendiam dan tidak banyak bergaul," terang Abdul Hadi.

(mdk/mtf)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sempat Putus Sekolah hingga Berjualan Rokok dan Koran, Mantan Panglima ABRI Ini Terkenal Jujur Bersahaja
Sempat Putus Sekolah hingga Berjualan Rokok dan Koran, Mantan Panglima ABRI Ini Terkenal Jujur Bersahaja

Sosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan

Baca Selengkapnya
Penampakan Mengerikan Petir Menyambar Bulan Sabit di Atas Menara Jam Makkah, Guru Sekolah Wafat saat Badai
Penampakan Mengerikan Petir Menyambar Bulan Sabit di Atas Menara Jam Makkah, Guru Sekolah Wafat saat Badai

Hujan yang membawa angin kencang tersebut turut membuat kilatan petir di langit Makkah.

Baca Selengkapnya
Mayjen Kunto Syok Lihat Sekolah Tak Layak Berdinding Bilik Bambu Berlantai Tanah, Langsung Diam dan Merenung, Ending-nya Bantu Rp100 Juta
Mayjen Kunto Syok Lihat Sekolah Tak Layak Berdinding Bilik Bambu Berlantai Tanah, Langsung Diam dan Merenung, Ending-nya Bantu Rp100 Juta

kondisi bangunan ruang kelas sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Ikhlas Gunung Halu, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Adik Kandung Korban Pembunuhan Ibu di Bekasi Diserahkan Ke Ayahnya
Adik Kandung Korban Pembunuhan Ibu di Bekasi Diserahkan Ke Ayahnya

Pada saat kejadian tragis itu berlangsung, adik AAMS berada di lokasi juga.

Baca Selengkapnya
Mahasiswa di Jambi Ngeluh Truk Angkut Batubara Bikin Jalan Rusak & Kecelakaan, Anies Beri Solusi Ini
Mahasiswa di Jambi Ngeluh Truk Angkut Batubara Bikin Jalan Rusak & Kecelakaan, Anies Beri Solusi Ini

Anies mengusulkan dibangun jalur kereta khusus mengangkut batu bara.

Baca Selengkapnya
Di Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara
Di Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara

Kendati diguyur hujan deras, komandan hingga deretan anggota Brimob tak bergeming dan tetap berdiri tegak.

Baca Selengkapnya
Kesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan
Kesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan

Berikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.

Baca Selengkapnya
Mayat dengan Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswi SMP
Mayat dengan Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswi SMP

Mayat Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswa SMP

Baca Selengkapnya
Setelah 40 Tahun Lebih, Keinginan Ayah Bangun Masjid Diwujudkan Anaknya Pensiunan Jenderal AU
Setelah 40 Tahun Lebih, Keinginan Ayah Bangun Masjid Diwujudkan Anaknya Pensiunan Jenderal AU

Di balik kemegahannya, ternyata masjid tersebut merupakan gagasan dari ayah seorang pensiunan jenderal TNI Angkatan Udara.

Baca Selengkapnya