Acara bersih Gunung Slamet berakhir kebakaran hutan
Merdeka.com - Kebakaran yang terjadi di lereng Gunung Slamet diduga berasal dari api unggun milik pendaki yang lupa dimatikan. Api unggun tersebut menyebabkan semak terbakar dan membuat api semakin membesar.
"Api sudah terlihat pukul 01.00 dini hari saat kami sedang nge camp di pos 5," kata Anto (35) salah seorang pendaki di Pos Pendakian Slamet Bambangan Purbalingga, Sabtu (25/8).
Anto mengatakan, api diduga berasal dari sisa perapian yang dibuat oleh beberapa pendaki. Bukannya mematikan hingga padam, perapian ditinggal begitu saja tanpa memastikan terlebih dahulu. Tak lama berselang, kata Anto, pendaki tersebut lantas turun dan berteriak ada kebakaran.
Anto mengatakan, dia bersama teman-temannya sudah berusaha mematikan api yang mulai membesar. Namun, karena kencangnya angin di ketinggian 2.500 mdpl itu, dia tak berhasil mematikan api.
Koordinator Tim SAR Desa Kutabawa Purbalingga, Sugeng Riyadi mengatakan, ada 250 pendaki yang mendaftar di pos Bambangan. "Mereka ingin mengadakan acara bersih gunung," katanya.
Dia mengatakan, akibat kebakaran tersebut jalur pendakian Bambangan ditutup untuk sementara. "Akan dibuka kembali saat api benar-benar padam," kata dia menambahkan.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi dua orang bule pria belum lama ini berhasi menarik perhatian masyarakat. Tak sengaja lewat di depan acara kondangan, ia justru mendapati nasib beruntung.
Baca SelengkapnyaSejak ratusan tahun lalu, setiap kali tanah di kawasan ini digali, selalu muncul api.
Baca SelengkapnyaSejumlah pertunjukan spektakuler yang dihadirkan selama acara pergantian malam dari tahun 2023 menuju 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Melelehnya Es di Pegunungan Ungkap Temuan Ribuan Artefak Berburu Berusia 6.000 Tahun, Ada Mata Panah dan Tongkat
Baca SelengkapnyaSeorang remaja putra berinisial H (13) nyaris tewas akibat diserang buaya muara. Korban selamat meski mengalami banyak luka gigitan.
Baca SelengkapnyaBukit ini berada di atas ketinggian, dengan hamparan pohon pinus yang berjajar rapi.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru memuntahkan letusan disertai Awan Panas Guguran (APG) pada Senin (25/12) sekitar pukul 05.12 WIB.
Baca SelengkapnyaArkeolog Kaget, Manusia Purba Ini Sudah Memakai Lem untuk Membuat Perkakas Batu
Baca SelengkapnyaPahatan batu ini diduga menggambarkan seorang penari.
Baca Selengkapnya