Arkeolog Kaget, Manusia Purba Ini Sudah Memakai Lem untuk Bikin Perkakas Batu
Arkeolog Kaget, Manusia Purba Ini Sudah Memakai Lem untuk Membuat Perkakas Batu
manusia purba![Arkeolog Kaget, Manusia Purba Ini Sudah Memakai Lem untuk Bikin Perkakas Batu](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsCover/2024/2/25/1708847187152-184kj.jpeg)
Penemuan ini merupakan contoh tertua dari jenis perekat di Eropa.
![Arkeolog Kaget, Manusia Purba Ini Sudah Memakai Lem untuk Bikin Perkakas Batu](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/2/25/1708847164969-naol1g.jpeg)
Arkeolog Kaget, Manusia Purba Ini Sudah Memakai Lem untuk Bikin Perkakas Batu
Sekitar 40.000 tahun lalu, spesies manusia purba Neanderthal tinggal di wilayah yang kini dikenal sebagai Prancis dan menggunakan gagang perkakas yang dibuat dengan menggunakan bahan perekat khusus.
Penemuan ini merupakan contoh tertua dari jenis perekat di Eropa dan menjadi bukti kecerdasan Neanderthal.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Kemajuan Ilmu Pengetahuan ini melibatkan para ahli dari Universitas New York, Universitas Tübingen, dan Museum Nasional di Berlin.
![Arkeolog Kaget, Manusia Purba Ini Sudah Memakai Lem untuk Bikin Perkakas Batu](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/2/25/1708847418793-cj36v.jpeg)
Dr. Patrick Schmidt dari Universitas Tübingen dan Dr. Ewa Dutkiewicz dari Museum Prasejarah dan Sejarah Awal di Museum Nasional di Berlin memimpin penelitian ini.
![Arkeolog Kaget, Manusia Purba Ini Sudah Memakai Lem untuk Bikin Perkakas Batu](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/2/25/1708847440398-scuu4.jpeg)
![Arkeolog Kaget, Manusia Purba Ini Sudah Memakai Lem untuk Bikin Perkakas Batu](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/2/25/1708847683404-1mwje.jpeg)
Mereka melakukan pengamatan terhadap artefak dari situs Neanderthal bernama Le Moustier di Dordogne untuk mengidentifikasi tanda-tanda penggunaan perekat kuno.
- Arkeolog Temukan Desa Zaman Perunggu Berusia 3.000 Tahun, Dibangun Terapung di Atas Sungai
- Arkeolog Temukan Puluhan Pisau Kuno di Ruang Bawah Tanah, Dijadikan Persembahan dalam Upacara Adat
- Arkeolog Ungkap Peradaban yang Hilang 2.600 Tahun Lalu, Dapat Petunjuk dari Prasasti Bertuliskan 21 Alfabet
- Arkeolog Temukan 33 Makam Kuno Berusia 2600 Tahun di Mesir, Berisi Mumi yang Menderita Penyakit Menular
- 5 Dampak Air Hujan bagi Kesehatan Kulit, Bisa Sebabkan Jerawat hingga Alergi
- 10 Rekomendasi Gamis Pria Tahun 2024, Tampil Memukau di Hari Raya
Mencari tahu bagaimana manusia purba membuat dan menggunakan perekat adalah hal yang penting karena memberikan kita bukti kuat tentang bagaimana budaya dan kemampuan berpikir mereka berkembang seiring berjalannya waktu.
Peralatan batu dari Le Moustier disimpan dalam koleksi Museum Prasejarah dan Sejarah Awal dan belum pernah dipelajari secara menyeluruh sebelumnya.
“Peralatan yang sangat terawat ini mengungkapkan teknik yang sangat mirip dengan yang digunakan manusia purba di Afrika, tetapi dengan sentuhan Neanderthal yang unik,” jelas Radu Iovita, seorang profesor di Pusat Studi Asal Usul Manusia di NYU, seperti dilansir laman Greek Reporter.
![Arkeolog Kaget, Manusia Purba Ini Sudah Memakai Lem untuk Bikin Perkakas Batu](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/2/25/1708847796552-ycgck.jpeg)
Para peneliti menemukan bekas campuran oker dan bitumen pada berbagai peralatan batu seperti pengikis, serpihan, dan pisau.
Oker adalah pigmen alami yang ditemukan di dalam bumi, sementara bitumen merupakan komponen aspal yang bisa ditemukan dalam minyak mentah atau secara alami di tanah.
Dr. Schmidt menjelaskan penemuan mereka mengejutkan karena campuran perekat tersebut ternyata terdiri lebih dari separuh oker.
![Arkeolog Kaget, Manusia Purba Ini Sudah Memakai Lem untuk Bikin Perkakas Batu](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/2/25/1708847547745-y24qa.jpeg)
Meskipun aspal secara alami bisa merekat sendiri, penambahan oker ternyata memperkuat daya rekatnya.
Dalam uji coba, para peneliti menambahkan oker ke dalam aspal cair dan menemukan kombinasi ini menghasilkan bahan yang cukup lembut untuk dibentuk menjadi gagang perkakas, tetapi tidak terlalu lengket sehingga tidak akan membuat tangan kotor.
Para peneliti bekerja sama dengan Universitas New York untuk memeriksa tanda-tanda keausan pada peralatan batu tersebut di bawah mikroskop. Hasilnya menunjukkan perekat pada peralatan dari Le Moustier memang digunakan dengan cara ini.