Abraham Samad: Yang Bikin Sulit Dalam Pengungkapan Kasus Novel Adalah Soal Kemauan
Merdeka.com - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad menjelaskan, penyebab polisi belum berhasil mengungkap kasus teror air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan. Menurut dia, salah satunya sebabnya polisi tidak serius dalam menangani perkara tersebut.
"Yang bikin sulit dalam pengungkapan kasus Novel adalah soal kemauan," kata Abraham di RSCM, Rabu (9/1).
Abraham mengatakan, keseriusan dan keinginan yang kuat harus tertanam di penyidik Polri yang ditugaskan untuk mengusut kasus Novel Baswedan.
"Kalau kita serius, ada keinginan yang kuat pelakunya dibawa ke pengadilan pasti bisa. Tinggal kemauan," ujar dia.
Hal yang sama juga berlaku pada kasus teror yang menimpa dua pimpinan KPK yakni Agus Rahardjo dan Laode Muhammad Syarief.
"Kalau kasus Novel sudah terungkap, kasus ini bisa terungkap," terang dia.
Dia meminta polisi mengusut tuntas kasus yang menimpa penyidik dan pimpinan KPK. Supaya tidak terjadi lagi.
"Ini kan memalukan (Tak terungkap)," tandas dia.
Seperti diketahui, Novel Baswedan diserang dalam perjalanan usai menjalankan salat Subuh dari Masjid Jami Al Ihsan, Kelapa Gading Jakarta Utara, yang tak jauh dari kediamannya, pada 11 April 2017 lalu. Secara tiba-tiba dua pria tak dikenal yang mengendarai sepeda motor menyiramkan cairan kimia tepat di wajah Novel.
Pada November 2017 pun, polisi resmi merilis dua sketsa wajah terduga pelaku teror Novel Baswedan. Namun hingga kini belum ada kejelasan atas kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan itu.
Reporter: Ady Anugrahadi
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sosok anggota polisi yang sedang melamun di balik kegagahannya hingga didatangi oleh komandan. Seperti apa reaksinya?
Baca SelengkapnyaPahlawan Nasional AR Baswedan ini sering mengajarkan cara merawat motor vespa kepada anak-anaknya ketika sedang libur.
Baca SelengkapnyaSiskaeee sedianya dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai tersangka pada Senin 15 Januari 2024 kemarin. Namun Siskaeee mangkir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Demi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca SelengkapnyaSebanyak 48 orang saksi diperiksa sebelum penetapan tersangka
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap pelaku yang menebar ancaman terkait penembakan Anies Baswedan
Baca SelengkapnyaArief Prasetyo meminta penjadwalan ulang. Ali menjamin, KPK akan menginformasikan jadwal pemeriksaan berikutnya.
Baca SelengkapnyaDalam kesempatan itu, Kompol Riski Amalia menyampaikan permintaan maaf jika selama kurang lebih 9 bulan menjabat ada kesalahan dalam melayani masyarakat.
Baca SelengkapnyaIa bak pahlawan bagi teman-temannya yang jadi korban perundungan.
Baca Selengkapnya