8.967 Warga DIY terdampak bencana Siklon Tropis Cempaka
Merdeka.com - Cuaca ekstrem akibat Siklon Tropis Cempaka membuat 8.967 warga DIY terdampak bencana. Akibatnya sejumlah bangunan dan fasilitas umum mengalami kerusakan. Selain itu ribuan orang terpaksa mengungsi.
Pelaksana tugas (Plt) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Krido Suprayitno menuturkan jumlah warga terdampak cuaca ekstrem akibat Siklus Tropis Cempaka merata di empat kabupaten dan satu kotamadya di DIY. Meskipun demikian wilayah terdampak paling parah ada di Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunungkidul dan Kabupaten Kulon Progo.
"Berdasarkan data yang masuk hari Kamis tanggal 30 November 2017 pukul 13.30 WIB, jumlah korban terdampak ada 4.527 jiwa di Kabupaten Bantul, 3.003 jiwa di Gunungkidul, 1.072 di Kulon Progo, lalu 214 jiwa di Sleman dan 151 jiwa di Kota Yogyakarta. Jumlah pengungsi ada 8.679 jiwa yang ditampung di 80 titik pos pengungsian," ujar Krido, Kamis (30/11).
Krido menuturkan dari laporan yang masuk ke Pusdalops BPBD DIY tercatat di Kabupaten Gunungkidul ada 44 titik banjir, 10 titik longsor dan 9 titik pohon tumbang. Sedangkan di Kabupaten Kulon Progo ada 6 titik banjir, 61 titik longsor dan 28 titik pohon tumbang.
"Untuk wilayah Kabupaten Bantul tercatat 57 titik banjir, 46 titik longsor dan 76 titik pohon tumbang.Di Kabupaten leman dilaporkan 27 titik banjir, 20 titik longsor, dan 26 titik pohon tumbang. Kemudian di Kota Yogyakarta ada 1 titik banjir, 14 titik longsor dan 10 titik pohon tumbang," urai Krido.
Krido menambahkan bahwa dampak Siklus Tropis Cempaka membuat 86 unit rumah rusak ringan, 21 unit rumah rusak sedang dan 15 unit rumah rusak berat. Kerusakan infrastruktur juga mencatat ada 9 titik fasilitas kesehatan, ibadah, perkantoran dan pendidikan yang mengalami kerusakan. Tercatat pula ada jembatan, talud, jaringan listrik dan telepon yang ikut rusak karena dampak cuaca ekstrem itu.
"Operasi di lapangan, kita dan seluruh komponen penanggulangan bencana yang terlibat, prioritas penanganan primer, penyelamatan manusia disusul logistik. Para personel sudah mengerahkan segala sumber daya untuk penanganan kedaruratan dan menyalurkan bantuan," tutup Krido.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dampak Cuaca Ekstrem Terjang Jateng, Sebabkan Longsor hingga Angin Kencang di Beberapa Tempat
Cuaca ekstrem yang terjadi membuat ratusan rumah warga rusak.
Baca Selengkapnya2 Tahanan Kabur dari Rutan Polsek Tanah Abang Ditangkap, Total 13 Orang Dijebloskan Kembali ke Bui
Mereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.
Baca SelengkapnyaCuaca Ekstrem Ancam Wilayah Jateng pada Masa Jelang Lebaran, Ini Imbauan bagi Pemudik
Cuaca ekstrem itu salah satunya dipengaruhi oleh kondisi wilayah Jateng yang telah memasuki musim pancaroba
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bikin Merinding, Begini Detik-Detik Angin Kencang Terjang Gunungkidul dan Bikin Bangunan Ambruk
Tercatat sebanyak 93 bangunan mengalami kerusakan akibat peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaKeren, Kompak dan Berani Emak-emak Menangkap Ular Besar di Kebun 'Makan Besar Guys Malam Ini Kami'
Begini aksi kompak emak-emak menangkap ular piton besar di kebun. Banjir pujian warganet seketika.
Baca SelengkapnyaUsai Bentrokan di Pelabuhan Sorong, TNI dan Polri Minta Maaf kepada Masyarakat
Akibat bentrokan tersebut, setidaknya lima orang dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaTornado Rancaekek: 497 Rumah Rusak, Banyak Warga Mengungsi
Kusworo mengimbau bagi warga rumahnya mengalami rusak berat untuk diperkenankan mengungsi ke tenda yang telah disiapkan oleh BPBD.
Baca SelengkapnyaGelombang di Perairan Bali Capai 2 Meter Dampak Cuaca Ekstrem, Masyarakat Hingga Nelayan Diminta Waspada
Oleh sebab itu, masyarakat diminta waspada terhadap dampak cuaca saat ini.
Baca SelengkapnyaTak Ingin 50 Juta Warga Pantura Tenggelam, Prabowo: Pembangunan Tanggul Raksasa Harus Dipercepat
Proyek tanggul raksasa merupakan jawaban terhadap fenomena naiknya permukaan laut, terjadinya abrasi, hingga hilangnya banyak lahan.
Baca Selengkapnya