825 Hewan Kurban di Tangerang Terserang PMK, 61 Persen Sembuh

Merdeka.com - Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang, mencatat peningkatan jumlah hewan ternak kurban terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK). Hingga Senin (27/6) kemarin, sudah 825 hewan ternak kurban terjangkit wabah tersebut.

Kepala Bidang (Kabid) Pertanian DKP Kota Tangerang, Ibnu Ariefyanto menerangkan, dari jumlah 825 hewan ternak yang terjangkit itu, 507 ternak di antaranya dinyatakan telah sehat atau sembuh dari PMK. Sementara 286 ekor ternak lainnya, masih terjangkit PMK.

"Persentase kesembuhannya dari PMK itu cukup tinggi yakni 61,45 persen," kata Ibnu Ariefyanto saat dikonfirmasi, Selasa (28/6).

Dia menyebutkan, dari ratusan hewan ternak yang terjangkit wabah PMK tersebut, paling banyak terdapat di wilayah Kecamatan Cipondoh, dengan jumlah sebanyak 348 kasus yang terdata dari 42 lokasi peternakan.

"Kemudian 150 ekor di Kecamatan Ciledug, 114 ekor di Kecamatan Periuk, 90 ekor di Kecamatan Karang Tengah, 61 ekor di Kecamatan Neglasari, 39 ekor di Kecamatan Pinang, 13 ekor di Kecamatan Benda, sembilan ekor di Kecamatan Karawaci, satu ekor di Kecamatan Cibodas, dan terakhir satu ekor di Kecamatan Benda," jelas dia.

Sama halnya di Kota Tangerang, kondisi hewan ternak kurban terjangkit PMK di Tangerang Selatan tiba-tiba melonjak signifikan.

Dari total 18.966 hewan ternak yang ada di Tangsel, total hewan positif PMK sebanyak 118 hewan.

"Rinciannya sebanyak 116 sapi dan dua ekor kerbau," kata Kepala DKP3 Tangsel, Yepi Suherman.

Dari 118 hewan ternak positif PMK itu, lanjut Yepi, 96 hewan telah dinyatakan sembuh dan 22 lainnya masih dalam pengobatan.

Lonjakan jumlah hewan ternak positif PMK itu, karena derasnya hewan ternak yang masuk ke Tangsel hingga Senin (27/6) kemarin, sebagai batas akhir pengiriman ternak dari luar daerah ke wilayah Tangsel.

"Itukan meningkat karena peningkatan signifikan pengiriman hewan ternak dari luar Tangsel. Meski terjadi kenaikan tajam karena arus hewan yang masuk tinggi, tingkat kesembuhannya juga tinggi. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir dan kami terus melakukan pemantauan dan pengobatan terhadap hewan-hewan tersebut," ucap dia.