8 Bocah di Depok jadi Korban Penculikan Modus Turnamen Multi Player
Merdeka.com - Terbujuk iming-iming turnamen MP (Multi Player), delapan anak-anak diduga menjadi korban penculikan. Pelakunya adalah seorang pria yang tak dikenal. Dengan polos, delapan bocah itu tergoda bujuk rayu pelaku.
Para korban terdiri dari dua anak perempuan dan enam laki-laki.
Kedelapan korban itu adalah RM (13), MR (13), EF (11), RD (13), K (13), L (11), AG (12) dan BY (13). Saat itu kedelapan bocah itu sedang bermain di parkiran Pasar Agung pada Sabtu (27/6).
"Anak-anak itu sedang main Bentengan di parkiran Pasar Agung. Kemudian datang seorang laki-laki dewasa yang tidak dikenal," kata Kapolrestro Depok Kombes Azis Andriansyah, Senin (29/6).
Pelaku merayu para korban dengan modus turnamen MP (Multi Player). Kedelapan anak itu pun menuruti saja perintah pelaku. Mereka pun dibawa hingga ke Margonda. "Lalu mereka bersedia ikut dan dengan menggunakan angkot ke arah Margonda," paparnya.
Mereka kemudian turun dari angkot dan melanjutkan dengan jalan kaki hingga fly over halte Universitas Indonesia (UI). Dari delapan anak itu, empat diantaranya melarikan diri.
"Sedangkan empat lainnya ikut dengan pelaku," paparnya.
Keempat korban berhasil melarikan diri pada pukul 22.00 Wib. Mereka berpura-pura kencing kemudian melarikan diri. Mereka sampai rumah pada Minggu (28/6) dinihari pukul 03.00 Wib. Kemudian kejadian tersebut dilaporkan kepihak Polsek Sukmajaya. Kemudian penyidik melakukan pendalaman dan menelusuri TKP.
"Dari hasil penelusuran diketahui bahwa keempat korban lainnya berada di Jakarta Timur. Kini delapan anak itu sudah pulang ke rumah mereka," paparnya.
Dari keterangan para korban mereka sempat dibawa mutar-mutar oleh pelaku. Para korban tidak mengalami kekerasan fisik.
"Mereka dibawa mutar ke Kramat Jati naik turun angkot. Masih dalam kondisi sadar," kata Kapolres.
Keempat korban ini sempat diancam oleh pelaku. Pelaku mengancam akan membunuh korban jika melarikan diri.
"Iya (diancam) kalau kabur akan dibunuh," tuturnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Sariningsih, namun akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaIa ditentang keluarganya dengan alasan keturunan Tionghoa harusnya jadi pebisnis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Setiap berangkat kuliah, kakeknya selalu mengantar dan menjemput kalau sudah selesai.
Baca SelengkapnyaBerikut momen bocah borong semua jajanan leker agar penjual bisa pulang cepat dan minta pelukan.
Baca SelengkapnyaBarang-barang itu akan disita guna kepentingan penyidikan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca SelengkapnyaEA diduga memakai modus iming-iming memberikan ponsel kepada korban untuk dimainkan apabila menuruti perintahnya.
Baca SelengkapnyaPara pemain sinetron Bidadari Surgamu turut merayakan lebaran dengan pakaian yang kompak dengan keluarganya.
Baca Selengkapnya