55 Pasien Covid Isolasi di Asrama Haji Riau
Merdeka.com - Sebanyak 55 pasien Covid-19 diisolasi di Asrama Haji Riau. Mereka melakukan isolasi mandiri karena bergejala ringan.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir, dari 55 pasien tersebut, 17 orang di antaranya merupakan pasien hasil pemeriksaan di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru.
"Sedangkan 38 orang lainnya merupakan rujukan dari Puskesmas di Kota Pekanbaru. Di antaranya, Puskesmas Umban Sari Rumbai, Harapan Raya, Payung Sekaki, Simpang Tiga, Tenayan Raya dan Rejosari," ujar Mimi, Kamis (8/7).
Menurut Mimi, selama isolasi mandiri di Asrama Haji maupun tempat lain yang disediakan pemerintah ini, seluruh pasien diberikan fasilitas dan pelayanan maksimal. Mulai dari pemeriksaan secara rutin, obat-obatan sampai kegiatan olahraga setiap pagi.
"Pasien di Asrama Haji ini merupakan pasien bergejala ringan. Sebagiannya juga sudah ada yang sembuh dan dipulangkan," kata Mimi.
Salah satu orang pasien isolasi mandiri di Asma Haji Riau, El mengatakan, setiap hari selalu dilakukan pengecekan secara rutin dari pihak kesehatan. Mulai pemeriksaan keluhan, tekanan darah, dan lain-lainya.
"Kami juga diberikan program olahraga bersama setiap pagi lebih kurang 2 jam, dan sorenya juga jalan santai sekeliling Asrama," ujarnya.
El menyebutkan, untuk obat-obatan, pihak medis selalu memberikan cukup dan tidak pernah putus. Selama isolasi El mengaku nyaman sesuai ruangan isolasinya yang juga bagus dengan fasilitas lengkap.
"Fasilitas ruangan lengkap, tempat tidurnya bagus, AC, kamar mandi lengkap. Saya juga cukup sehat disini, pada hal baru 6 hari. Saya juga tenang dak tidak cemas menularkan pada keluarga," kata dia.
Gubernur Riau Syamsuar mengatakan, Asrama Haji ini merupakan penambahan ruangan isolasi sebagai upaya mengantisipasi kalau terjadi lonjakan pasien COVID-19 di Riau. Sebelumnya juga telah disediakan lokasi isolasi di berbagai tempat.
"Kapasitas ruang isolasi mandiri di Asrama Haji Riau ini bisa mencapai 280 orang, khususnya yang bergejala ringan atau orang tanpa gejala (OTG)," ucapnya.
Kesiapan ruangan ini juga sudah dilengkapi dengan tenaga kesehatan untuk penanganan pasien Covid-19 selama isolasi.
"Dengan adanya penambahan ruangan ini penangan Covid-19 bisa lebih maksimal lagi," tuturnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sedangkan mengenai adanya bilik asmara, dengan jelas membantas keberadaan fasilitas tersebut.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaFasyankes (berupa) puskesmas dan rumah sakit, siaga 24 jam, pada tanggal 14-15 Februari 2024
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Beberapa hewan yang biasanya mencari tempat perlindungan di dalam rumah.
Baca Selengkapnya17 mobil pemadam kebakaran dan 85 petugas dikerahkan memadamkan api.
Baca SelengkapnyaMasjid Jami Assuruur memiliki daya tampung yang besar. Saat penuh, 1.500 sampai 2.000 jemaah bisa melaksanakan salat di sini.
Baca SelengkapnyaSaintifikasi jamu menjadi lebih mudah dilakukan karena ada fasilitasi peneliti oleh Sido Muncul.
Baca SelengkapnyaPemerintah dinilai kecolongan lantaran sibuk dengan pencegahan pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaDia yakin jika MAH sudah dirawat sesuai standar operasional pekerja.
Baca Selengkapnya