Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Aksi TNI cari Malaysia Airlines yang hilang

5 Aksi TNI cari Malaysia Airlines yang hilang Malaysia Airlines. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Upaya pencarian pesawat Malaysia Airlines yang menghilang di perairan Laut China Selatan hingga kini masih belum menemui titik terang. Bahkan untuk melakukan pencarian terhadap pesawat dengan nomor penerbangan MH 370 tersebut, Indonesia mengerahkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan mengirimkan 5 kapal perang dan satu pesawat pengintai milik TNI AL.

Kapal-kapal Indonesia ini akan fokus melakukan pencarian di Selat Malaka dan daerah peraian yang mendakati wilayah Indonesia. Nantinya, tim dari Indonesia akan berkoordinasi dengan otoritas Malaysia. Pencarian sudah dilakukan sejak pesawat Malaysia Airlines hilang Sabtu (8/3) lalu.

Menko Polhukam Djoko Suyanto mengatakan, dalam musibah seperti ini, negara mana pun termasuk Indonesia wajib untuk membantu.

"Intinya mereka meminta dukungan kepada kita untuk pencarian dan pertolongan. TNI merespons dengan baik dan segera deploy (menyebar) untuk perbantuan SAR tersebut,"  ujar Djoko di Gedung PTIK, Jakarta, Senin, (10/3).

Berikut 5 aksi TNI cari Malaysia Airlines:

5 Kapal perang milik TNI AL dikerahkan

Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut mengirim lima kapal perang dan satu helikopter untuk mencari pesawat Malaysia Airlines (MAS). Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Marsetio mengatakan, semua kapal perang yang dikerahkan akan bergabung dalam Komando Armada Indonesia Kawasan Barat Tentara Laut Indonesia."Saya sudah berhubungan dengan Panglima Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM) Tan Sri Abdul Aziz Jaafar. Mereka (TLDM) minta kita bantu mencari pesawat MAS yang dilaporkan tidak dapat dihubungi itu," kata Marsetio.Marsetio menambahkan, kapal perang yang dikerahkan sedang mengawal perairan, sementara lainnya memang diarahkan untuk melakukan pencarian."Kami kerahkan kekuatan agar misi pencarian ini dapat menunjukkan hasil. Kami juga sentiasa berhubung dengan rekan antarabangsa dalam misi ini," katanya.

TNI AL geser kapal perang ke Selat Malaka

Komando Armada Timur (Koarmatim) TNI AL di Surabaya mengirim lima kapal perang untuk mencari pesawat Malaysia Airlines yang hilang. Dua dari lima unit kapal kapal itu, saat ini masih dalam perjalanan menuju lokasi Selat Malaka bagian barat atau di sekitar Penang Malaysia, sedangkan dua lainnya sudah tiba di Penang, Malaysia."Ditempatkannya pasukan dari Indonesia di Selat Malaka ini disebabkan, berdasarkan pantauan radar Angkatan Udara Malaysia, pesawat Malaysia Airlines itu belok 332 derajat mengarah ke barat laut. Dan jika dihitung sesuai jarak dan waktu, serta kecepatan pesawat, maka areanya kurang lebih di Pulau Penang Malaysia, atau di sekitar perairan Selat Malaka," kata Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Marsetio, di Surabaya, Senin (10/3).Apalagi, masih menurut dia, lokasi tersebut, jaraknya lebih dekat dengan wilayah Medan, Indonesia, ketimbang dengan Kuala Lumpur Malaysia."Secara kebetulan, kapal-kapal korvet Indonesia sedang latihan di sekitar Selat Malaka, sehingga ketika ada perintah, langsung tiba di lokasi Penang, lebih cepat dari kapal-kapal lain yang ikut diberangkatkan untuk misi pencarian pesawat." tandasnya.

Cari pesawat, KRI bebas masuk perairan Malaysia

Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut mengirim lima kapal perang dan satu helikopter untuk mencari pesawat Malaysia Airlines (MAS). Pesawat berpenumpang 239 itu hilang dalam penerbangan ke Beijing. Untuk melakukan pencarian, oleh pihak Pemerintah Malaysia, kapal Indonesia memang dibebaskan untuk masuk ke wilayahnya, sebagai upaya bantuan."Sesuai prosedur, bantuan tim pencarian, dilakukan selama tujuh hari, terhitung sejak Minggu kemarin. Dan sesuai kesepakatan, untuk memberi bantuan, memang diharuskan bagi setiap negara, karena tidak ada satu pun negara yang bisa menangani bencana seperti ini secara sendiri," Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana MarsetioUntuk diketahui, pesawat tersebut hilang kontak pascadua jam mengudara dari Bandara Kuala Lumpur International Airport menuju Beijing. Pesawat lepas landas dari KLIA pukul 01.20 waktu Malaysia, Sabtu (8/3).Pesawat tersebut mengangkut 239 penumpang dan awak pesawat. Tujuh penumpang di antaranya warga Indonesia, antara lain Ferry Indra Suadaya (42), Herry Indra Suadaya (35), Lo Sugianto (47), Firman Chandra Siregar (25), Indrasuria Tanurisam (57), Chynthyatio Vinny (47) dan Willysurijanto Wang (53).

Indonesia kirim pesawat patroli TNI AU

Untuk membantu pencarian pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370 yang hilang kontak dalam penerbangan Kuala Lumpur - Beijing. TNI AU telah memberangkatkan satu pesawat pencari dari Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Soewondo di Medan, Sumatera Utara (Sumut).Selain itu, Menkopolhukam Djoko Suyanto mengaku sudah menggerakan? 5 KRI dan 1 pesawat Angkatan Laut (AL), yang terus berupaya mencari keberadaan pesawat tersebut."Hari ini juga menyusul Pesawat Angkatan Udara Boeing Patroli Maritim. Kalau masih kurang, 2 kapal lagi dari Basarnas untuk bersama-sama mencari bantuan dan pertolongan," ujar Djoko di Gedung PTIK, Jakarta, Senin, (10/3).Djoko menambahkan, pemerintah Indonesia melalui Panglima TNI, KASAL dan KASAU telah berkoordinasi dengan otoritas Malaysia."Mereka tiap tahun sudah ada latihan bersama sehingga bisa lebih mudah, koordinasinya dan komunikasi," ucap dia.

Panglima TNI ubah operasi pencarian pesawat MH-370

Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengungkapkan ada perubahan dalam operasi pencarian pesawat Malaysia Airlines. Moeldoko mengaku menggabungkan operasi laut dan udara."Ada sedikit perubahan dalam operasi. Sebelumnya operasi laut dan udara dilakukan secara terpisah sekarang saya lakukan perubahan Armabar Panglima operasi gabungan sedangkan kawasan lain Armatimur komando operasi gabungan. AU itu bagian operasi," ujar Moeldoko di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (10/3).Operasi pencarian pesawat ini merupakan operasi terbesar. Kapal-kapal Indonesia ini akan fokus melakukan pencarian di Selat Malaka. Malaysia sudah mengerahkan semua aset AL dan AU. Bantuan dari banyak negara juga diperoleh. Pencarian sudah dilakukan sejak pesawat Malaysia Airlines hilang pada Sabtu (8/3) lalu.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Letjen TNI Maruli Simanjuntak Terima Penghargaan dari MURI, Bantu Pengadaan Air Terbanyak di Indonesia
Letjen TNI Maruli Simanjuntak Terima Penghargaan dari MURI, Bantu Pengadaan Air Terbanyak di Indonesia

Letjen TNI Maruli Simanjuntak menerima Penghargaan dari MURI berkat dedikasinya membantu pengadaan air di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pencarian WN Taiwan Hilang Akibat Kapal Terbalik di Pulau Seribu Diperluas, Penyelam Menyisir Lokasi Kejadian
Pencarian WN Taiwan Hilang Akibat Kapal Terbalik di Pulau Seribu Diperluas, Penyelam Menyisir Lokasi Kejadian

Pencarian kembali dilanjutkan setelah cuaca mendukung pada Selasa (12/3) pagi.

Baca Selengkapnya
Usai Buang Air Kecil, Polisi Jatuh dari Kapal dan Hilang
Usai Buang Air Kecil, Polisi Jatuh dari Kapal dan Hilang

Dia menyebut, hingga siang ini pencarian masih terus dilakukan namun hasil masih nihil. Unsur terlibat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ini Alasan Jet Tempur F-15 Digelari 'Si Pembunuh MiG'
Ini Alasan Jet Tempur F-15 Digelari 'Si Pembunuh MiG'

Menhan Prabowo Subianto membeli 24 unit F-15EX dari Amerika Serikat. Pesawat ini akan memperkuat TNI AU.

Baca Selengkapnya
TNI AU Siapkan Pesawat Gratis untuk Prajurit Kembali ke Perbatasan
TNI AU Siapkan Pesawat Gratis untuk Prajurit Kembali ke Perbatasan

TNI AU Siapkan Pesawat Gratis untuk Prajurit Kembali ke Perbatasan

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Alasan Penumpang Pesawat Dilarang Tidur saat Lepas Landas dan Mendarat
Ternyata, Ini Alasan Penumpang Pesawat Dilarang Tidur saat Lepas Landas dan Mendarat

Alasan penumpang pesawat dilarang tidur saat pesawat lepas landas dan mendarat yaitu barotrauma telinga dan keselamatan evakuasi.

Baca Selengkapnya
7 WNI Hilang saat Kapal Nelayan Tenggelam di Lepas Pantai Korea Selatan
7 WNI Hilang saat Kapal Nelayan Tenggelam di Lepas Pantai Korea Selatan

Dua anggota kru ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kapal dan telah dibawa ke rumah sakit. Sementara itu, operasi pencarian anggota lainnya masih dilakukan.

Baca Selengkapnya
TNI AU Deteksi Lima Kapal Pengungsi Rohingya di Laut Aceh
TNI AU Deteksi Lima Kapal Pengungsi Rohingya di Laut Aceh

TNI Angkatan Udara (AU) melaksanakan Operasi Mata Elang 23 untuk memantau keberadaan kapal pengungsi Rohingya di perairan laut Aceh.

Baca Selengkapnya