4.000 Warga Samarinda Terdampak Banjir Imbas Luapan Sungai Mumus
Merdeka.com - Sekitar 4.000 jiwa di dua kecamatan di Samarinda, Kalimantan Timur, jadi korban banjir imbas luapan Sungai Karang Mumus (SKM). Ketinggian air mencapai 1 meter dan terus merangkak naik. Sebagian besar korban banjir sudah mengungsi.
Informasi dilansir relawan kebencanaan tergabung dalam Info Taruna Samarinda (ITS), ribuan rumah terendam berada di 5 kelurahan di 2 kecamatan yakni kecamatan Samarinda Utara dan kecamatan Sungai Pinang.
"Sementara, sampai jam 3 sore ini, terparah di 4 kelurahan di Samarinda Utara. Ada 1.431 kepala keluarga atau 4.650 terdampak banjir hingga ketinggian air 1 meter," kata Koordinator ITS - TRC, Joko Iswanto, dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (20/10).
Dia menerangkan, banjir sudah melumpuhkan aktivitas warga di keempat kelurahan itu. "Air banjir bercampur lumpur..Aktivitas warga terganggu, dan sebagian besar warga sudah mengungsi," ujar Joko.
Terdampak banjir tidak kalah parah ada di kelurahan Gunung Lingai, di kecamatan Sungai Pinang.
"Sehingga total terdampak banjir menjadi 1.467 KK, sekitar 4.794 jiwa. Ini data sementara ya, karena ketinggian air terus naik," tambah Joko.
Banjir sendiri imbas dari hujan lebat Senin (8/10) pagi lalu, di kawasan Samarinda Utara dengan curah hujan 214,5 mm. Ditengarai, diperparah maraknya aktivitas buka lahan, sehingga air masuk ke Bendung Benanga mengakibatkan ketinggian air 102 cm di level merah pada Selasa (19/10).
Imbasnya, ketinggian air dari Bendung Benanga yang bermuara ke SKM, mengakibatkan SKM meluap dan merendam rumah di bantaran dan sekitar sungai sampai dengan hari ini.
"Pendataan teman-teman relawan terus bergerak bersama kelurahan, Babinsa dan Bhabinkamtibmas dan warga. Bantuan diperlukan adalah air bersih, air mineral, makanan siap saji, peralatan sanitasi, obat-obatan, perlengkapan bayi dan masker," jelas Joko.
Pantauan merdeka.com, banjir mulai merendam kawasan permukiman di bantaran Temindung Permai. Bahkan merendam hingga badan Jalan Ahmad Yani. Sebagai catatan, banjir besar terjadi di Samarinda di 2019 lalu. Di mana ada lebih 50 ribu jiwa terdampak banjir.
"Terulang lagi banjir ini mau sampai kapan? Kalau sudah begini pasti sampai seminggu baru surut. Habis banjir sisa lumpur," kata Heri (47), warga Gunung Lingai kepada merdeka.com sore ini.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Air bah tersebut merupakan kiriman dari Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang.
Baca SelengkapnyaWarga yang rumahnya terseret arus sungai sampai saat ini masih mengungsi di rumah ibadah di Desa Tayawa.
Baca SelengkapnyaWalau baru dibuka, namun tempat ini selalu dipadati pengunjung.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tak peduli apapun rintangan, hambatan, ujian, cobaan, dan medan yang terjal harus ditempuh untuk mewujudkan cita-cita tersebut.
Baca SelengkapnyaDua akor siamang dievakuasi dari rumah pemeliharanya dengan kondisi memprihatinkan
Baca SelengkapnyaSejumlah warga menyeberangi sungai membawa jenazah yang akan dimakamkan di pemakaman itu viral di media sosial
Baca SelengkapnyaBangunan Sekolah Dasar (SD) Negeri Pandansari 1, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang ambruk akibat dihantam hujan dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaAkibat gigitan komodo itu korban mengalami luka di kedua tangan dan paha kiri.
Baca SelengkapnyaPolisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca Selengkapnya