300 Meter Tanggul Citarum di Kabupaten Bekasi Amblas, 4 Kecamatan Terancam Banjir
Merdeka.com - Tanggul kritis Sungai Citarum sepanjang 300 meter di Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi, amblas. Warga khawatir tanggul tersebut sewaktu-waktu jebol karena saat ini masih memasuki musim hujan.
Camat Cabangbungin Asep Buchori mengatakan, tanggul amblas karena saat ini di sepanjang tanggul kritis sedang dilakukan pekerjaan penurapan. Diduga karena kontur tanah yang labil sehingga tanggul menjadi amblas.
"Sebenarnya di sini ada 700 meter tanggul kritis. Nah sekarang sedang dilakukan penurapan, mungkin karena tanahnya labil jadinya amblas," kata Asep, Selasa (4/1).
Tanggul kritis yang amblas tersebut diakui Asep rawan jebol jika terjadi hujan terus menerus dan debit air meningkat dari hulu Sungai Citarum.
"Kalau intensitas hujan terus menerus selama 20 hari, kemudian air meluap dari hulu maka bisa jebol (tanggul yang amblas). Apa lagi ini tanggul yang amblas posisinya di belokan, hantaman air keras maka bisa jebol tanggulnya,” ungkap dia.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan peta prakiraan gerakan tanah bulan April 2024, lokasi itu masuk dalam zona potensi gerakan tanah menengah-tinggi.
Baca SelengkapnyaPemkot Bandarlampung sudah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum (PU) segera memperbaikinya.
Baca SelengkapnyaRatusan pasien terpaksa dievakuasi untuk memastikan bangunan rumah sakit aman dihuni pasca gempa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ini dilakukan karena sedang dilakukan perbaikan pasca peristiwa longsor yang terjadi akibat curah hujan tinggi.
Baca SelengkapnyaSudah sebulan limbah industri berbahaya mencemari Kali Bekasi sehingga menghambat pasokan air bersih.
Baca SelengkapnyaUntuk ancaman bencana longsor, disebutnya mengancam 22 kecamatan.
Baca SelengkapnyaCak Imin akhirnya buka suara soal dulu dukung pembangunan IKN, sekarang malah menolak
Baca SelengkapnyaBukit ini berada di atas ketinggian, dengan hamparan pohon pinus yang berjajar rapi.
Baca SelengkapnyaGundukan yang diduga gunung berapi itu beberapa kali diunggah di media sosial dan diberi nama Bledug Kramesan.
Baca Selengkapnya