24 Ambulans dan 1 kontainer siap evakuasi korban Trigana Air
Merdeka.com - Sebanyak 24 ambulans disediakan oleh Pemerintah Provinsi Papua untuk mengevakuasi korban pesawat Trigana Air yang jatuh di Kabupaten Pegunungan Bintang. Kepala Dinas Kesehatan Papua drg Aloysius Giyai mengatakan, 24 mobil ambulans itu dikoordinir langsung oleh tim pusat krisis (crisis center) Dinas Kesehatan Papua.
"Pada Selasa malam, kami sudah siagakan 24 mobil ambulans keliling di Bandara Sentani, untuk mengevakuasi jenazah korban pesawat Trigana," kata Aloysius, di Jayapura, seperti dilansir antara, Rabu (19/8).
Aloysius mengatakan, tiga unit ambulans yang disiapkan itu dari berbagai rumah sakit yang ada di Jayapura, di antaranya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abepura tiga mobil ambulans, Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah sebanyak lima mobil ambulans dan dari rumah sakit swasta di Jayapura.
Sedangkan RS Bhayakara Jayapura menyiapkan ambulans serta pihak terakit seperti Basarnas juga menyiapkan mobil ambulana dan jumlah totalnya sebanyak 24 mobil ambulans.
"Saya punya staf dalam tim 'crisis center' yang telah siap 24 jam di Bandara Sentani untuk evakuasi korban, dan mereka rutin memberikan informasi terkini menyangkut kondisi korban ke saya selaku kepala Dinas Kesehatan Papua," ujarnya.
Mantan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Abepura ini menambahkan, peralatan kesehatan penunjang lainnya untuk evakuasi korban seperti hanskul dan lainnya juga sudah siap dan aman. Selain ambulans, Pemerintah Provinsi Papua mengirim satu kontainer ke RS Bhayangkara Jayapura untuk menyimpan jasad korban pesawat Trigana Air yang jatuh di kawasan Pegunungan Bintang Papua.
"Pemerintah Papua telah menyiapkan satu kontainer pendingin untuk menampung jasad korban pesawat Trigana, kontainer itu sudah dikirim ke RS Bhayakara, Selasa(18/8) sore," kata Kabid Dokes Polda Papua, dr Ramon Amiman, di Jayapura, Rabu (19/8).
Sementara, kata dia, meja dan ruangan operasi di RS Bhayakara Jayapura sudah siap untuk digunakan untuk operasi dan otopsi korban pesawat Trigana.
"Kalau meja dan ruangan siap, ada dua ruangan operasi, satu ruangan ada satu meja, satu ruangan lagi ada empat meja operasi, jadi sudah siap," ujarnya.
Lanjut dia, sedangkan RS Bhayangkara hanya memiliki dua buah lemari pendingin, dengan demikian berdasarkan permintaan yang diajukan maka Pemerintah Provinsi Papua telah membantu satu kontainer pendingin untuk menampung korban.
Dia mengatakan, kontainer yang dipebantukan berkapasitas penampungan 100-200 orang, kontainer pendingin itu kapasitasnya cukup besar.
"Sudah ada kontainer pendingin maka untuk evakuasi dan penampungan korban sudah tidak ada masalah," tambah dia.
Sebelumnya, Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya TNI Bambang Soelistyo mengemukakan 54 jenazah korban jatuhnya pesawat ATR Trigana saat ini masih berada di Oksobil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Komandan Lanud Jayapura Kolonel (Pnb) I Made Susila Adyana Rencana mengatakan, evakuasi 54 jenasah korban jatuhnya Trigana hingga kini masih tertunda akibat cuaca yang tidak bersahabat, baik di Oksibil maupun di lokasi di kawasan Oksobil.
Ke-54 jenazah sudah dimasukkan ke dalam kantong jenazah dan siap dievakuasi ke Oksibil kemudian dilanjutkan ke Jayapura, kata Adyana.
Pesawat ATR Trigana Air dilaporkan hilang kontak diduga menabrak Gunung Tangok Distrik Okbape Kabupaten Pegunungan Bintang, Minggu (16/8). Pesawat dengan pilot Kapten Hasanudin itu, membawa 49 orang penumpang dan lima kru.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mbak Ita membawa sejumlah logistik bantuan berupa air bersih, sembako, selimut yang akan dibagikan kepada warga terdampak.
Baca SelengkapnyaAKBP Abdus Syukur mengakui memang menerima seorang warga sipil dan saat ini masih diperiksa apakah terlibat dalam kelompok bersenjata atau tidak.
Baca SelengkapnyaSeperti diketahui, teror KKB tak pernah berhenti. Tak hanya menyasar personel Polri dan prajurit TNI yang bertugas. Mereka juga melukai warga sipil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pesawat Asia One Air ditembaki orang tak dikenal (OTK) di Bandara Milawak, Distrik Beoga, Puncak, Papua.
Baca SelengkapnyaPilot Susi Air disandera KKB di Bandar Udara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada Selasa (7/2) lalu.
Baca SelengkapnyaBantuan air ini diberikan oleh Kemhan dan Unhan RI sebagai pengabdian untuk masyarakat.
Baca SelengkapnyaPesawat ini jadi andalan TNI saat bertempur di Timor Timur. Aneka operasi bantuan udara dijalani tanpa absen.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu yang membuat kepanikan.
Baca SelengkapnyaTNI mengungkapkan operasional bandara Bilorai, Sugapa, Intan Jaya, Papua Tengah masih belum normal usai penembakan KKB.
Baca Selengkapnya