20 Mortir Aktif Sisa Perang Dunia II Ditemukan di Bangka Belitung
Merdeka.com - Personel Batalyon B Satbrimob Polda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan mengevakuasi temuan sebanyak 20 buah mortir yang diduga sisa Perang Dunia II masih aktif di lokasi tempat pengepul barang bekas di jalan Pasir Putih, Desa Air Raya, Tanjung Pandan, Sabtu (8/4) malam.
"Untuk sementara mortir ini akan kami amankan terlebih dahulu bersama Polres Belitung, karena ini dalam lingkungan masyarakat jadi kami mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Komandan Kompi Batalyon B Satbrimob Polda Babel, IPTU Yudi Firmansyah di Tanjung Pandan dilansir Antara, Minggu (9/4).
Dirinya berkeyakinan sebanyak 20 buah mortir sisa Perang Dunia II tersebut masih dalam keadaan aktif. "Kami meyakini mortir ini dalam keadaan aktif," ujarnya.
Dia menjelaskan, mortir ini diduga berasal dari sisa kapal Perang Dunia II yang tenggelam di wilayah perairan Pulau Belitung.
Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat tidak mendekat ke lokasi penemuan mortir guna mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
"Kami minta masyarakat tidak datang ke lokasi, karena ini daerah berbahaya dan ada penemuan mortir yang diduga aktif," katanya.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan Satbrimob Polda Babel di Pangkal Pinang sebagai langkah lebih lanjut setelah 20 buah mortir tersebut dievakuasi.
"Saya masih berkoordinasi dengan Satbrimob di Pangkal Pinang," ujarnya.
Saat ini, lokasi penemuan mortir tersebut telah dipasang garis polisi dan mendapatkan penjagaan dari personel Batalyon B Satbrimob Polda Babel.
Ia mengimbau bagi para nelayan atau masyarakat yang menemukan mortir di laut agar tidak mengangkatnya ke daratan.
"Jadi kami imbau bagi masyarakat yang menemukan mortir sisa Perang Dunia II di laut jangan diangkat karena dinilai akan membahayakan," katanya.
Sementara itu, pengepul barang bekas, Ataqwa mengatakan dirinya mendapatkan 20 buah mortir tersebut dari seseorang di Desa Selat Nasik.
"Saya mencari besi ke Selat Nasik karena ada yang menawarkan besi kepada saya kemudian saya beli," katanya.
Ia menambahkan berdasarkan keterangan penjualnya 20 buah mortir tersebut ditemukan ketika sedang menyelam mencari Teripang di perairan Pulau Sumedang, Membalong.
"Katanya dapat saat menyelam di dasar laut kemudian diangkat dan di dasar laut lokasi tersebut juga ditemukan badan kapal tenggelam," ujarnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua kapal ini berasal dari masa Dinasti Ming, yang berkuasa di China dari tahun 1368-1644.
Baca SelengkapnyaPotret kapal perang pemburu ranjau di dasar laut milik TNI AL.
Baca SelengkapnyaBea Cukai Riau kembali menangkap kapal pembawa pakai bekas impor yang masuk ke wilayah Indonesia
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penemuan itu lalu dilaporkan ke petugas BMKG wilayah Rote Barat.
Baca SelengkapnyaKapal ini merupakan buatan dalam negeri yang diproduksi dengan teknologi yang lebih modern.
Baca SelengkapnyaKapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Brondong, Lamongan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPuluhan Artefak Berusia 2400 Tahun Ditemukan di Laut Hitam, Ada Keramik Hingga Sisa-Sisa Kapal Karam
Baca SelengkapnyaKapal Perang Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh mengangkut pemudik dari Pelabuhan Tanjung Emas ke Jakarta
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca Selengkapnya