2 Korban ledakan di Makassar masih kritis, polisi cari petunjuk
Merdeka.com - Kapolda Sulsel, Irjen Polisi Anton Charliyan, menemui dua korban ledakan, Acong (26) dan Harun (21), di Rumah Sakit Bhayangkara, Rabu (18/5) petang. Kondisi keduanya masih kritis.
Anton yang didampingi Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Polisi Frans Barung Mangera, menemui korban di ruang perawatan khusus (Intensive Care Unit/ICU).
Anton mengatakan, telah meminta kepada tim dokter bekerja maksimal mengupayakan keselamatan korban. Menurut dia, polisi juga masih mengusut kasus itu.
"Seandainya ada keluarga atau kerabat yang mengunjungi korban, mungkin kita bisa dapat keterangan sedikit korban ini, dan pengembangan kasus bisa segera temukan titik terang," kata Anton.
Adapun kondisi terakhir kedua korban ini masih sama-sama kritis. Hanya saja jika dibandingkan antara keduanya, Harun yang paling parah. Luka bakarnya mencapai 30 hingga 40 persen. Masing-masing tiga jari di kedua tangannya, yakni jempol, telunjuk, dan jari tengah putus. Kaki kanannya juga patah, dan kondisi mata agak mengkhawatirkan sehingga perlu dioperasi.
"Adapun kondisi Acong, lebih stabil dari Harun. Dia sudah sadar dan Insya Allah bisa pulih dan sehat kembali. Tiga jari di tangan kirinya juga putus, bekas pecahan menempel di sekujur tubuhnya, tetapi luka bakarnya lebih sedikit dari Harun," tutur Anton.
Meski rata-rata luka di kedua korban ini di bagian tangan, mantan Kadiv Humas Polri ini belum berani menyimpulkan kronologi peristiwa. Hanya saja, kata Anton, besar kemungkinan bom berdaya ledak rendah itu meledak di tangan dan jatuh di kaki.
Ditanya latar belakang profesi kedua korban ini, kata Anton, belum diketahui karena di kartu identitas ditemukan, kolom pekerjaan kosong. Selain itu, hingga hari ini belum satu pun anggota keluarga atau kerabat korban mengunjunginya.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi Korban Kecelakaan Maut KM 58: Luka Bakar 90-100 Persen
Baca SelengkapnyaPengeroyokan terhadap seorang anggota polisi, merupakan kasus ketiga yang menjeratnya.
Baca SelengkapnyaKorban dianiaya dengan cara disiram diduga dengan air keras lalu dibacok dengan celurit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Korban terluka akibat terkena sabetan senjata tajam yang diayunkan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaKorban yang mengalami luka serius itu merupakan sopir mobil pikap.
Baca SelengkapnyaSaat terbangun dari tidurnya, tiba-tiba korban merasakan sakit di bagian paha kanannya.
Baca SelengkapnyaPemicunya, rombongan pengantar jenazah ini ugal-ugalan dan memepet Bripda M Fathul.
Baca SelengkapnyaSetiap berangkat kuliah, kakeknya selalu mengantar dan menjemput kalau sudah selesai.
Baca SelengkapnyaOperasi ketupat akan segera digelar Kepolisian jelang Lebaran 2024
Baca Selengkapnya