17 Penumpang KM Express Cantika 77 Masih Hilang, Pencarian Dihentikan
Merdeka.com - Pencarian 17 korban hilang akibat terbakarnya KM Express Cantika 77 di Tanjung Gemuk, Perairan Naikliu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur resmi ditutup tim SAR gabungan, Rabu (2/11). Operasi SAR dihentikan setelah berlangsung selama sepuluh hari.
Penghentian operasi itu diputuskan setelah dilakukan rapat evaluasi. Rapat diikuti BPBD NTT, KSOP, BAKAMLA, Polairud Polda NTT, Lantamal VII Kupang, serta seluruh keluarga korban hilang yang berjumlah 17 orang.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang I Putu Sudayana menjelaskan, penutupan operasi SAR korban terbakarnya KM Express Cantika 77 sesuai perintah undang-undang.
"Setelah 7 hari kita operasi SAR, kita tambah lagi 3 hari sesuai permintaan Pemerintah Kabupaten Alor, keluarga korban dan demi kemanusiaan sehingga genap 10 hari," ujarnya.
20 Korban Meninggal Dunia
Menurut I Putu Sudayana, tiga hari terakhir ini tim SAR gabungan melakukan operasi dengan mengerahkan sebagian besar alutsista, baik di laut maupun darat, namun keberadaan 17 korban tidak menemui titik terang.
"Sampai hari terakhir pencarian ini, 17 korban dinyatakan masih hilang. Total seluruh korban yang teridentifikasi berjumlah 360 dengan rincian, 323 korban ditemukan selamat, 20 meninggal dunia dan 17 dinyatakan hilang," jelasnya.
I Putu Sudayana menambahkan, 17 korban yang dinyatakan hilang berdasarkan laporan keluarga yang masuk ke posko bersama. Ke-17 korban itu termasuk seorang bayi.
"Kami selalu koordinasi, kami selalu validasi data dengan teman-teman di posko BPBD sehingga data yang ada di BPBD dan data yang kami pegang sama," ungkapnya.
Tetap Dipantau
Walau demikian, I Putu Sudayana menyatakan bahwa penutupan operasi SAR tidak berarti pencarian terhadap para korban dihentikan selama-lamanya. "Kita tetap melaksanakan pemantauan dan koordinasi dengan seluruh unsur SAR dan masyarakat. Jika ada informasi yang masuk, kami akan tetap cek," katanya.
Nur Pelo, salah satu keluarga korban yang dinyatakan masih hilang mengatakan, pihaknya telah ikhlas menerima kejadian itu. Namun dia berharap perusahaan yang menjadi operator KM Express Cantika 77 berinisiatif membiayai tim SAR untuk melakukan pencarian sesuai SOP.
"Permintaan kami yang kedua, kami ingin pihak perusahaan maupun pemerintah memfasilitasi kami keluarga, untuk melakukan tabur bunga di lokasi kejadian sebagai penghormatan terakhir keluarga, kepada para korban yang masih hilang," pintanya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pencarian korban dilanjutkan hari ini menggunakan RIB Kamajaya.
Baca SelengkapnyaSebelum rombongan SMK Lingga Kencana, Depok mengalami kecelakaan ternyata salah satu murid sudah memiliki firasat tidak enak.
Baca SelengkapnyaDiduga, truk kehilangan kendali sehingga terguling dalam perjalanan dari arah Cianjur menuju Bandung barat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bus pariwisata yang ditumpangi rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok mengalami kecelakaan di kawasan Ciater, Subang, Jawa Barat, pada Sabtu.
Baca SelengkapnyaCalon penumpang yang telah memiliki tiket, bisa melakukan pembatalan tiket di loket stasiun. Nantinya akan dikembalikan 100 persen di luar bea pesan.
Baca SelengkapnyaKorban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang Dapat Santunan dari Jasa Raharja, Nilainya Mencapai Rp50 Juta
Baca Selengkapnyapenangkapan AARN berkat hasil kerjasama dari tim gabungan Polda Metro Jaya, Polres Metro Bekasi, Polsek Cikarang Barat dan Polrestabes Bandung
Baca SelengkapnyaBus yang mengangkut rombongan pelajar dari Depok mengalami kecelakaan di Ciater, Subang, Sabtu (11/5) malam. Sejumlah korban dilaporkan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaIni Rincian Korban Meninggal Kecelakaan Bus Pelajar Depok di Ciater Subang
Baca Selengkapnya