11 WNI tidak terlibat baku tembak militer vs ISIS di Filipina
Merdeka.com - Militer Filipina terlibat baku tembak dengan kelompok bersenjata jaringan ISIS di Marawi, Filipina, Selasa (23/5) lalu. Dalam insiden ini, dilaporkan lima orang anggota tentara terluka. Salah seorang anggota kelompok bersenjata dikabarkan sempat mengibarkan bendera ISIS.
Sempat beredar kabar 11 orang WNI diduga terlibat dalam insiden tersebut. Pesan berantai ramai dibagikan di media sosial berupa laporan hasil koordinasi dengan pihak TNI. Disebutkan bahwa pada Jumat 26 Mei 2017, Pos Polairud Polda Sulawesi Utara (Sulut) dan pegawai Kantor Imigrasi kelas II Bitung mendapat informasi adanya 11 orang WNI diduga terlibat dalam insiden Marawi City, Filipina.
Adapun 11 nama WNI tersebut masing-masing DP (Bandung), H (Bandung), SRY (Bandung), HE (Karawang), AW (Bandung), AS (Tasikmalaya), WS (Tasikmalaya), DS (Bandung), AS (Bandung), WG (Kendari), dan YB (Bogor).
Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Ganip Warsito saat dikonfirmasi menyarankan untuk melakukan menanyakan masalah ini kepada institusi lain. "(Informasi tersebut) bukan tidak benar. Perlu dikonfirmasi oleh institusi yang berwenang dan perlu info tambahan untuk dapat diyakinkan kebenarannya," ujar Ganip kepada merdeka.com, Sabtu (27/5) malam.
Soal adanya laporan hasil koordinasi dengan Dandenintel Kodam XIII/Merdeka terkait kabar tersebut, dia hanya menjawab singkat. "Koordinasi itu dalam rangka pertukaran info," terang Ganip.
Kapolda Sulawesi Utara Irjen Bambang Waskito membantah keterlibatan 11 orang WNI dalam insiden di Marawi. "Sebelas orang WNI ini masuk secara legal untuk kegiatan Tablig Akbar. Lokasi kegiatannya jauh dari Marawi," jelas Bambang.
Soal keberadaan 11 orang WNI sekarang, mantan Kapolda Jawa Barat ini mengatakan masih dimonitor Team Staff Liason Officer Hubungan Internasional Mabes Polri di Davao.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga narapidana terorisme (napiter) mengucapkan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca SelengkapnyaKetiganya meninggal pada 31 Maret 2024 lalu usai diterjang luapan sungai saat mencari ikan
Baca SelengkapnyaNamanya dikenal banyak orang berkat misi mengejar sisa-sisa anggota Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) Poso, Ali Kalora cs
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaTim medis yang melakukan pertolongan menyatakan korban Serma Fedi telah meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaTurut hadir pula Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta Tonny Nainggolan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.
Baca SelengkapnyaAda satu sosok polisi militer di tengah-tengah pelantikan Bintara TNI AD.
Baca SelengkapnyaSebelum dtemukan jadi mayat, korban sempat ditemani suaminya berobat ke sebuah rumah sakit tapi tiba-tiba saja menghilang.
Baca Selengkapnya