11 Hari Hilang, Nelayan yang Ditabrak Kapal Cepat Ditemukan Meninggal
Merdeka.com - Warga berhasil menemukan jenazah Sulaiman Apang, nelayan asal Lohayong, Solor Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Dia tenggelam setelah kapal yang dikemudikannya ditabrak oleh kapal cepat Fantasi Express 88.
Rian Mahing salah satu warga setempat yang ikut mengevakuasi korban ke rumah duka mengatakan, jenazah ditemukan oleh nelayan atas nama Syukur Taslim dan Malik Syukur. Mereka menemukan korban ketika sedang mencari ikan di sekitar perairan Watampao Benama, Terang, Adonara Timur.
"Jenazah pertama kali ditemukan oleh bapak Syukur Taslim dan Malik Syukur di sekitar korban melompat untuk selamatkan diri dari tabrakan kapal cepat Fantasi Express. Mereka batal lingkar ikan untuk kembali membawa jenazah ke darat," kata Rian, Selasa (10/9).
Dia menjelaskan, saat ini tim dokter bersama aparat kepolisian dari Adonara Timur sedang melakukan visum terhadap jenazah korban.
"Malam ini keluarga sudah mempersiapkan semuanya untuk segera dimakamkan. Korban sudah hilang sebelas hari yang lalu, waktu itu tim SAR bersama nelayan mencari keberadaan korban tapi tidak ditemukan sehingga dihentikan," ujarnya.
Sebelumnya, kecelakaan laut ini terjadi di perairan Watan Pao, Desa Beloto, Kecamatan Adonara Timur. Akibatnya, perahu milik Sulaiman hancur berantakan, sementara korban hingga saat ini belum diketahui keberadaannya usai peristiwa naas itu.
Kapolres Flores Timur AKBP Deny Abrahams membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, hingga saat ini korban belum ditemukan dan pencarian akan kembali dilakukan Minggu (1/9) besok. "Kejadian jam 13.25 Wita, kapten kapal sudah kita amankan di Polres," katanya.
Salah satu warga Flores Timur yang ingin namanya disamarkan (BIL), kepada merdeka.com berharap agar pihak kepolisian setempat segera mengamankan kapal cepat Fantasi Express 88 sebagai barang bukti, karena setelah kejadian kapal tersebut masih berlayar hingga Lewoleba, Lembata.
"Setelah tabrakan yang memakan korban, kapal fantasi masih bisa berlayar sampai ke Lewoleba, ini menjadi indikasi buruk bagi kami nelayan kecil di selat Solor. Bagaimana mungkin sebuah barang bukti dari sebuah kecelakaan dibiarkan berlayar keluar dari wilayah Flores Timur," tegasnya.
Ia menambahkan, pihak terkait agar mengevaluasi kembali rute kapal cepat di selat Solor, mengingat banyaknya kapal nelayan kecil yang mencari ikan di perairan itu.
"Kami mewakili nelayan kecil di Solor khususnya di Lohayong meminta kepada pihak terkait, agar ke depan mengevaluasi kembali izin rute. Di selat Solor banyak sekali nelayan dengan kapal ber-cc kecil mencari ikan sehingga tidak menutup kemungkinan kejadian seperti ini akan terulang lagi," harap BIL.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil pemeriksaan tim identifikasi terhadap keempat jenazah ditemukan adanya tali yang mengikat antar satu korban dengan korban lain.
Baca Selengkapnya"Korban ditemukan tewas dengan banyak luka. Diduga akibat pembunuhan," ungkap Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon
Baca SelengkapnyaKorban sebelumnya dibunuh kekasih gelapnya berinisial A di sebuah ruko kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Sabtu (20/4).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pada awal kejadian (31/1), tersangka sempat mengaburkan penyebab kematian korban dengan mengaku tidak tahu terkait penyebab meninggalnya sang anak.
Baca SelengkapnyaPenemuan kedua jenazah ini bermula ketika pembantu mengetuk pintu namun tidak ada jawaban dari kedua korban.
Baca SelengkapnyaM, pelaku dan ibu korban merupakan pasangan baru. Mereka baru menjalin biduk rumah tangga sekira 5 bulan.
Baca SelengkapnyaKorban sempat cekcok dengan istrinya hingga sang istri meninggalkannya.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan sementara, empat orang korban meninggal dunia diduga akibat bunuh diri lompat dari Lantai 22.
Baca SelengkapnyaTiba-tiba tembok tetangga yang lebih tinggi runtuh dan menimpa rumah Suyoto
Baca Selengkapnya