Sambut Mobil Listrik, Pertamina: Tim R&D Susun Strateginya termasuk Baterai
Merdeka.com - Perusahaan energi nasional, PT Pertamina, siap menyambut era kendaraan listrik di Indonesia, meski kelak kendaraan ini tidak lagi membutuhkan bahan bakar minyak seperti sekarang. Saat ini Pertamina sedang mengkaji teknologi baterai mobil listrik.
Eko Kristiawan, Unit Manager Communication Relations & CSR Pertamina MOR III, menjelaskan Pertamina telah berubah dari perusahaan minyak dan gas bumi menjadi perusahaan energi. Sehingga terbuka mengembangkan energi dari sisi mana pun termasuk energi listrik.
Pertamina percaya era mobil listrik adalah keniscayaan di Tanah Air. Apalagi teknologi mobil ini sudah banyak beredar di kota-kota besar sebagai teknologi industri otomotif masa depan.
"Pertamina punya green energy station di SPBU Kuningan, Jakarta Selatan. Di sana kami ada fasilitas fast charging untuk mobil listrik. Fasilitas ini akan dikembangkan lebih lanjut," ujar Eko menjawab Merdeka.com dalam diskusi virtual dengan Forum Wartawan Otomotif Indonesia, Jumat siang (11/9).
Pertamina, lanjut Eko, juga akan mengembangkan baterai untuk memasok kendaraan listrik. Saat ini kegiatan riset dan pengembangan (R&D) untuk baterai masih terus berjalan. Termasuk untuk energi solar panel, selain energi eksisting panas bumi (geothermal).
"Kami sikapi bijak perkembangan terbaru teknologi otomotif. Pertamina tentu menyiapkan diri dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi terbaru," tegas Eko.
Target Populasi Mobil Listrik 20 Persen di 2025
©2020 Merdeka.com
Indonesia menyambut era mobil listrik dengan terbitnya Peraturan Presiden tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listriik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan, pada 5 Agustus 2019.
Regulasi ini menargetkan jumlah kendaraan listrik di Indonesia mencapai 20 persen pada 2025. Maka itu, pabrikan mendapat insentif pajak dan diperbolehkan mengimpor langsung mobil listrik dengan bentuk utuh (CBU) selama tiga tahun. Namun, pada 2023 kandungan lokal mobil listrik diharapkan mencapai 35 persen.
Probo Prasiddhahayu, Pertamina Sales Area Manager Retail Banten, menambahkan Pertamina tentu tidak tinggal diam bila nanti semua kendaraan menggunakan baterai untuk menggerakkan rodanya, bukan bahan bakar minyak seperti sekarang.
"Pertamina melihat peluang di era mobil listrik kelak. Tim R&D kami sedang memantapkan strategi yang siap memenuhi kebutuhan kendaraan listrik yang diproduksi oleh pabrikan otomotif global," ucapnya.
Kata Probo, Pertamina siap memasok energinya dengan berbasis efisien dan pragmatis.
(mdk/sya)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Inovasi yang dikembangkan diperluas tidak hanya terbatas berbasis energi baru terbarukan (EBT), namun menjadi dua inovasi, yakni inovasi teknologi.
Baca SelengkapnyaNicke menguraikan alokasi belanja Perusahaan untuk menjawab strategi pertumbuhan ganda tersebut.
Baca SelengkapnyaPenemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Proyek ini diharapkan bisa mengembangkan portofolio dalam pengelolaan energi hijau atau green energy.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga telah menyelesaikan tugas penyaluran energi bagi masyarakat dengan maksimal sepanjang periode Satgas Nataru.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga kini mempersiapkan diri untuk memenuhi lonjakan konsumsi energi saat Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaPT Pertamina (Persero) sukses mengamankan pasokan energi nasional selama masa Natal dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaWamen BUMN juga menjelaskan, produksi migas hulu Pertamina saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta barrel per hari.
Baca SelengkapnyaDua kategori penghargaan yang berhasil diraih Pertamina adalah Kategori Mitra dengan Inovasi Terbanyak dan Kategori Mitra dengan Komitmen Pendanaan Terbanyak.
Baca Selengkapnya