R&D Hyundai: Tiga Faktor Ini Bikin Creta Memang Cocok untuk Pasar Indonesia

merdeka.com Sekitar 2 Tahun yang lalu

Merdeka.com - Sport Utility Vehicle (SUV) Creta adalah mobil pertama yang diproduksi pabrik baru Hyundai di Cikarang, Indonesia.

Menariknya, SUV kompak dengan 5 penumpang ini digadangkan dengan tagline "Diproduksi di Indonesia untuk Pasar Indonesia". Perlu diketahui, Creta juga ada yang diproduksi di negara lain seperti India.

Lantas, apa sih makna "Diproduksi di Indonesia untuk Pasar Indonesia"?

Untuk frase "Diproduksi di Indonesia" tentu sudah jelas ya. Sebab mobil yang dibanderol mulai Rp 279 juta hingga Rp 399 juta ini diproduksi di pabrik Hyundai Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Bahkan Creta adalah mobil pertama made in Indonesia. Pada Maret mendatang kabarnya mobil kedua segera diproduksi di Cikarang, yakni mobil listrik Ioniq 5.

Nah, untuk penjelasan frase "untuk pasar Indonesia" ini, Merdeka.com mewawancarai Heri Setiawan, Assistant Manager of Asia Pacific R&D Team Hyundai Motor Asia Pacific HQ. Kesempatan ini diperoleh saat media test drive Hyundai Creta di Bali, akhir Januari lalu.

Heri menjelaskan, Hyundai Creta diriset dan dikembangkan memang untuk pasar Indonesia. Bahkan beberapa kali hasil rancangan tim engineer Korea mendapat masukan dari tim engineer Indonesia supaya Creta cocok dengan kondisi jalan dan kebiasaan konsumen Indonesia.

Ada tiga faktor yang diukur untuk mencapai maksud tersebut, yakni engine performance, cabin quietness, dan riding comfort. Begini penjelasan:

1. Engine Performance

Mengususng mesin Smartstream G1.5 MPI inline 4 silinder, dapur pacu Creta ini mampu menghasilkan tenaga maksimum 115 ps per 6.000 rpm dengan torsi 143,8 Nm per 4.500 rpm.

Nah, Tim R&D Hyundai bertugas agar performa mesin Creta selalu optimal saat dibutuhkan di berbagai kondisi. Misalnya, torsi yang dikeluarkan selaras dengan putaran mesinnya (rpm). Hal ini diukur dari kemampuan akselerasi dari 60-100 km per jam, Creta dengan transmisi IVT membutuhkan waktu lebih sedikit dibandingkan kompetitor di segmen SUV segmen B.

"Artinya Creta lebih cepat untuk kemampuan akselerasi 60-100 km per jam," ujar Heri bersemangat.

Penyematan transmisi Intelligent Variable Transmission (IVT) di Creta juga dengan sejumlah alasan, karena dinilai lebih baik dibandingkan transmisi CVT. IVT memiliki shock shifting (pergantian gigi) sangat mulus, tapi responsnya laksana transmisi manul. Kemudian cocok pula dengan kondisi jalan termasuk model tanjakan yang ada di Tanah Air.

"Meski standar lokasi pengujian Creta di Korea, kami juga ikut melakukan survei kebutuhan pasar Indonesia dan turut mengevaluasi terutama soal kemampuan di tanjakan dengan mengambil contoh tanjakan di Pulau Jawa dan Sumatra. Intinya mesin dan transmisi IVT Creta juga cocok buat kondisi tanjakan di Indonesia,"jelasnya.

2. Cabin Quietness

Kami ingin SUV kompak Creta ini memiliki kabin senyap sehingga nyaman untuk seluruh penumpang. Maka itu insulator Creta dipasang pada body in white --istilah bodi kendaraan belum dipasang komponen/material lain), mesin, dasbor, dan area suspensi.

all new hyundai creta di bali

Kesenyapan kabin ini pun diuji dengan metode pascal dan desibel yang indikator berupa suara mesin (engine noise) dan suara jalan (road noise) yang masuk ke kabin. Hasil pengujiannya, Creta memiliki kabin lebih senyap dibandingkan kompetitornya dari sisi engine noise dan road noise.

3. Riding Comfort

Di aspek ini, tim menguji sistem suspensi Creta dengan membandingkan kecepatan pantulan sistemnya. Seberapa cepat sistem suspensi Creta menyerap impact saat berkendara di jalan berlobang atau tidak rata.

Tim juga melakukan tuning ke sistem suspensi guna menihilkan efek body roll (limbung) saat melaju di tikungan. Maka itu, suspensi Creta di-tuning tidak empuk, tapi pada momen berkendara tertentu sistemnya bisa empuk. "Istilah kami, empuknya dikelola," jelas Heri.

(mdk/sya)