Profil
Nicholas Miklouho-Maclay
Nicholas Miklouho-Maklay adalah seorang sosok penting dalam ilmu pengetahuan terutama di bidang antropologi dan biologi yang lahir di kamp sementara para pekerja di Novgorod Governorate, Kerajaan Rusia (cikal bakal Uni Soviet). Pria kelahiran 17 juli 1846 ini menjadi terkenal karena dia adalah orang pertama yang bisa menetap di tempat orang-orang suku primitif yang belum pernah melihat orang kulit putih sambil menelitinya. Dia berkeliling dunia meneliti tentang para penduduk primitif di daerah-daerah seperti Timur Tengah, Australia, Polinesia, New Guinea, dan Melanesia. Australia kemudian menjadi tempat dia tinggal bersama keluarganya, tepatnya di kota Sydney.
Penelitiannya di Australia mengakibatkannya terlibat dalam masalah-masalah penting yang ada dalam sejarah Australia dan New Guinea. Dia sempat menulis sebuah surat kepada suatu surat kabar yang mengatakan penentangan terhadap perbudakan dan praktik jual-belinya di Australia, New Caledonian, dan daerah Pasifik. Dia juga menentang pendapat antropolog Samuel Norton yang menyatakan bahwa bangsa kulit putih adalah bentuk bangsa tertinggi pada ras manusia dan ditakdirkan untuk menjadi penguasa seluruh ras manusia yang ada. Menurut Nicholas pernyataan tersebut hanyalah untuk mendukung tindak kolonialisme. Nicholas pun menyatakan bahwa warna kulit yang berbeda adalah semata karena perbedaan spesies nenek moyang.
Pada tahun 1887 Nicholas kembali ke St. Petersburg untuk mempresentasikan hasil penelitiannya kepada Imperial Rusian Geographical Society. Keadaan Nicholas sedang dalam keadaan buruk waktu itu. Nicholas Miklouho-Maklay akhirnya meninggal pada usia 22 tahun karena tumor otak yang tidak terdeteksi. Untuk mengenang jasa-jasanya, telah dibuatkan banyak monumen di negara-negara yang mempunyai hubungan dengan Nicholas antara lain di Australia, Papua New Guinea, Rusia, Ukraina, bahkan di Indonesia.
Riset dan Analisa: Karnia Putri Pangestu