Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Mohammad Masduki

Profil Mohammad Masduki | Merdeka.com

Nama Mohammad Masduki mungkin sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Tangerang, Banten. Kiprahnya di dunia politik yang malang melintang sejak tahun 1965 membuat namanya banyak dikenal dengan cepat. Berawal dari mengikuti kursus kedinasan di Bandung (KDC Pamong Praja) pada tahun 1965 dilanjutkan masuk Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) lulus tahun 1968, Masduki -begitu biasa ia disapa- mulai tertarik dalam bidang politik. Pendidikannya yang tak hanya berhenti sampai pada APDN, yakni dilanjutkan pada Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) Jakarta, Sepadya dan Sespanas (keduanya merupakan pendidikan perjenjangan), kemudian jenjang magister Pemerintahan membuatnya semakin tertarik dalam bidang politik dan berniat untuk mengkajinya lebih jauh.

Sebagai Staf Biro Pendidikan dan Latihan Departemen Dalam Negeri pada tahun 1965 merupakan jenjang karir awal dalam bidang politik yang mulai dirintisnya secara perlahan. Sikap Masduki yang terkenal akrab dan dekat dengan siapa saja membuatnya banyak disegani oleh banyak kalangan. Seolah mengikuti sikapnya yang tidak membedakan satu orang dengan yang lain, karir politiknya semakin merangkak naik. Ia bahkan pernah menjabat sebagai Walikota Kota Administrasi Depok pada tahun 1991. Satu tahun berikutnya, ia terpilih menjadi Sekwilda Tingkat II Bogor (eselon IIIa) dan pada tahun 1994 sebagai eselon IIIb. Di tahun yang sama, ia juga diangkat sebagai Wakil Bupati Kepala Daerah Tingkat II Bogor.

Seolah tak ingin lepas dari dunia politik, karir pria penerima Lencana Dharma Bhakti Gerakan Pramuka tahun 1997 dari Ketua Kwartir Nasional Pramuka ini terus melaju. Terbukti pada tahun 1997, ia terpilih sebagai Kepala Dispenda Provinsi Jawa Barat. Selama meniti karir di bidang politik dan birokrasi, suami dari Dedeh Syahrawati ini dianggap memiliki prestasi yang gemilang. Banyak penghargaan yang diterimanya. Salah satunya adalah penghargaan Lencana Melati Gerakan Pramuka tahun 2003 dari Ketua Kwartir Nasional Pramuka.

Sebelum menjabat menjadi Wakil Gubernur Propinsi Banten pada tahun 2007-2012 mendampingi Ratu Atut Chosiyah, pria kelahiran Tangerang, 7 Juli 1944 ini menjabat sebagai Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat pada tahun 2004. Dalam masa itu, ia dan pasangannya sempat digugat oleh pasangan Cagub-Cawagub lainnya sebelum akhirnya ia dan pasangannya dinyatakan sebagai Wakil Gubernur periode 2007-2012 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang dilantik pada 11 Januari 2007.

Oleh: Atiqoh Hasan 

Profil

  • Nama Lengkap

    Drs. H. Mohammad Masduki M.Si

  • Alias

    Masduki

  • Agama

  • Tempat Lahir

    Tangerang

  • Tanggal Lahir

    1944-07-07

  • Zodiak

    Cancer

  • Warga Negara

    Indonesia

  • Istri

    Hj. Dedeh Syahrawati

  • Biografi

    Nama Mohammad Masduki mungkin sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Tangerang, Banten. Kiprahnya di dunia politik yang malang melintang sejak tahun 1965 membuat namanya banyak dikenal dengan cepat. Berawal dari mengikuti kursus kedinasan di Bandung (KDC Pamong Praja) pada tahun 1965 dilanjutkan masuk Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) lulus tahun 1968, Masduki -begitu biasa ia disapa- mulai tertarik dalam bidang politik. Pendidikannya yang tak hanya berhenti sampai pada APDN, yakni dilanjutkan pada Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) Jakarta, Sepadya dan Sespanas (keduanya merupakan pendidikan perjenjangan), kemudian jenjang magister Pemerintahan membuatnya semakin tertarik dalam bidang politik dan berniat untuk mengkajinya lebih jauh.

    Sebagai Staf Biro Pendidikan dan Latihan Departemen Dalam Negeri pada tahun 1965 merupakan jenjang karir awal dalam bidang politik yang mulai dirintisnya secara perlahan. Sikap Masduki yang terkenal akrab dan dekat dengan siapa saja membuatnya banyak disegani oleh banyak kalangan. Seolah mengikuti sikapnya yang tidak membedakan satu orang dengan yang lain, karir politiknya semakin merangkak naik. Ia bahkan pernah menjabat sebagai Walikota Kota Administrasi Depok pada tahun 1991. Satu tahun berikutnya, ia terpilih menjadi Sekwilda Tingkat II Bogor (eselon IIIa) dan pada tahun 1994 sebagai eselon IIIb. Di tahun yang sama, ia juga diangkat sebagai Wakil Bupati Kepala Daerah Tingkat II Bogor.

    Seolah tak ingin lepas dari dunia politik, karir pria penerima Lencana Dharma Bhakti Gerakan Pramuka tahun 1997 dari Ketua Kwartir Nasional Pramuka ini terus melaju. Terbukti pada tahun 1997, ia terpilih sebagai Kepala Dispenda Provinsi Jawa Barat. Selama meniti karir di bidang politik dan birokrasi, suami dari Dedeh Syahrawati ini dianggap memiliki prestasi yang gemilang. Banyak penghargaan yang diterimanya. Salah satunya adalah penghargaan Lencana Melati Gerakan Pramuka tahun 2003 dari Ketua Kwartir Nasional Pramuka.

    Sebelum menjabat menjadi Wakil Gubernur Propinsi Banten pada tahun 2007-2012 mendampingi Ratu Atut Chosiyah, pria kelahiran Tangerang, 7 Juli 1944 ini menjabat sebagai Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat pada tahun 2004. Dalam masa itu, ia dan pasangannya sempat digugat oleh pasangan Cagub-Cawagub lainnya sebelum akhirnya ia dan pasangannya dinyatakan sebagai Wakil Gubernur periode 2007-2012 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang dilantik pada 11 Januari 2007.

    Oleh: Atiqoh Hasan 

  • Pendidikan

    • Universitas Lang-lang Buana di Bandung, 2004 
    • Sespanas di Jakarta, 1993
    • Sepadya di Bandung, 1989
    • Institut Ilmu Pemerintahan (IIP)di  Jakarta, 1976 
    • APDN, 1968
    • Kursus Dinas Bagian C Bandung (KDC Pamong Praja), 1965
    • SMA Negeri Tangerang, 1963
    • SMP negeri Tangerang, 1960
    • SD Negeri Tangerang, 1956

  • Karir

    • - Wakil Gubernur Provinsi Banten, 2007-2012
    • - Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat pada tahun 2004
    • - Asisten Kesejahteraan Sosial Provinsi Jawa Barat pada tahun 2000
    • - Kepala Dispenda Provinsi Jawa Barat pada tahun 1997
    • - Wakil Bupati Kepala Daerah Tingkat II Bogor pada tahun 1994
    • - Sekwilda Tingkat II  Bogor pada tahun 1994 (eselon IIIb)
    • - Sekwilda Tingkat II Bogor pada tahun 1992 (eselon IIIa)
    • - Walikota Kota Administrasi Depok pada tahun 1991
    • Asisten I Sekwilda Tingkat II Tangerang pada tahun 1988
    • Kepala Dispenda Pemda Kabupaten Tangerang pada Tahun 1984
    • Kabag Perekonomian Pemda Kabupaten Tangerang pada tahun 1979
    • Kepala Subdit Kesra Pemda Kabupaten Tangerang pada tahun 1978
    • Camat Balaraja Kabupaten Tangerang pada tahun 1977
    • Camat Batu Ceper Kabupaten Tangerang pada tahun 1972
    • Camat Balaraja Kabupaten Tangerang pada tahun 1971
    • Camat Krojo Kabupaten Tangerang pada tahun 1969
    • Kasub Bagian Perijinan Pemda Kabupaten Tangerang pada tahun 1966
    • Staf Biro Pendidikan dan Latihan Departemen Dalam Negeri pada tahun 1965

  • Penghargaan

    • Lencana Melati Gerakan Pramuka tahun 2003 dari Ketua Kwartir Nasional Pramuka
    • Lencana Pasca Warsa VII gerakan Pramuka tahun 2002 dari Ketua Kwartir Nasional Pramuka
    • Piagam Penghargaan sebagai Pegawai Negeri Sipil 30 tahun di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat tahun 2000 dari Gubernur Jawa Barat
    • Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan tahun 2000 dari Presiden Republik Indonesia
    • Lencana Dharma Bhakti Gerakan Pramuka tahun 1997 dari Ketua Kwartir Nasional Pramuka
    • Piagam Penghargaan Pembangunan tahun 1973, dari Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat

Geser ke atas Berita Selanjutnya