Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Kristiani Herawati

Profil Kristiani Herawati | Merdeka.com

Kristiani Herawati yang lebih sering dipanggil Ibu Ani adalah istri Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono.

Ani terlahir di Yogyakarta pada 6 Juli 1952 sebagai anak ketiga dari tujuh bersaudara dari pasangan Jend. Sarwo Edhie Wibowo dan Ny. Sunarti Sri Hidayah. Ibu Ani menikah pada tanggal 30 Juli 1976 dan dikaruniai 2 orang anak, Agus Harimurti dan Edhie Baskoro.

Ani sempat melanjutkan jenjang pendidikannya di Universitas Kristen Indonesia untuk mengejar cita-citanya menjadi dokter. Tapi, pada tahun ketiga berhenti karena ia harus mengikuti ayahnya pindah ke Korsel. Sepulang ke Indonesia, ia melanjutkan kuliahnya di Fakultas Ilmu Politik Universitas Terbuka (UT). Ani fasih berbicara, menulis, dan membaca dalam bahasa Inggris serta memahami bahasa Korea secara pasif.

Ani pernah memegang jabatan Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat. Ia juga aktif dalam kegiatan sosial di Persit Kartika Chandra Kirana (Persatuan Istri Tentara), Dharma Pertiwi dan Dharma Wanita.

Untuk membantu program pemerintah,  Ani bersama-sama dengan para istri Menteri Kabinet Indonesia Bersatu membentuk suatu perkumpulan dengan nama Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) untuk membantu masyarakat, khususnya anak-anak dan kaum perempuan yang kurang beruntung dalam rangka memberdayakan mereka melalui program "Indonesia Sejahtera" sesuai tujuan Millenium Development Goals.

Banyak program sosial yang dilakukan olehnya. Misalnya, di bidang pendidikan, melalui SIKIB, Ibu Negara keenam Republik Indonesia ini memelopori Program Indonesia Pintar, yakni penyediaan Motor Pintar, Mobil Pintar, Kapal Pintar sebagai sarana bergerak untuk menyediakan buku-buku bacaan bagi anak-anak secara gratis. Juga rumah pintar, yakni rumah di suatu daerah yang agak jauh dari kota, seperti Rumah Pintar 'Akhlaqul Karimah' yang ada di Kelurahan Cipondoh, yang menyediakan buku bacaan untuk anak-anak yang juga gratis. Dengan cara itu, anak-anak dimaksudkan akan dapat belajar sambil bermain tanpa harus berjalan jauh dari rumahnya.

Ia akan terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat semampu mungkin sesuai dengan kapasitasnya. Kepada semua pihak ia mengajak untuk bersama-sama membangun kepedulian sosial dan peningkatan kesejahteraan ini sesuai kapasitasnya masing-masing sehingga dapat membawa kebaikan bagi masyarakat.

Riset dan analisis oleh Vizcardine Audinovic

Last update: 10:00 19/10/2013

[gie]