Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Terbunuh di Tangan Praka MPCC

Terbunuh di Tangan Praka MPCC Praka MPCC bersama selingkuhannya jalani rekonstruksi pembunuhan istri. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Malam hari di jalanan gelap penuh semak. Lewat seorang Praka MPCC sedang berboncengan motor dengan Ayu Lestari, istrinya. Jalur itu sengaja dipilih tentara itu. Ada niat busuk sudah direncanakan.

Waktu menunjukkan pukul 10 malam. Dalam perjalanan, Ayu merasa tidak nyaman. Suasana begitu mencekam. Mereka melewati Jalan Baru, Kelurahan Sihaporas, Tapanuli Tengah.

Dari belakang, dua orang berboncengan sepeda motor mulai mendekat. Kemudian Memepet sepasang suami istri itu. Ketakutan itu pun terjadi. Seorang pengendara itu kemudian memukul kepala Ayu menggunakan besi hingga tersungkur.

Dalam keadaan tak berdaya, tanpa diduga Praka MPCC ikut menghabisi istrinya. Dua kali pukulan menggunakan besi ulir ke arah kepala. Benda ternyata sudah dia siapkan. Ayu tak bisa melawan. Hanya melihat sang suami tega ikut memukuli dirinya.

Nyawa Ayu melayang. Dua orang diduga begal tadi ternyata teman perempuan dan selingkuhan Praka MPCC. Mereka adalah SMS, 30 tahun, dan WNS, 29 tahun. Memang sudah lama Praka MPCC dan WNS menjalin hubungan terlarang. Ada dugaan aksi keji mereka berlatar belakang asmara.

Skenario Jahat

Setelah tak bernyawa, wanita 26 tahun itu diseret Praka MPCC ke arah semak. Kemudian mengambil ponsel milik istrinya. Mencoba menghilangkan jejak. Pembunuhan pada 9 April 2020 itu pun berjalan lancar. Mereka kemudian kabur.

Sepekan selang kejadian. Praka MPCC mencoba membuat skenario. Anggota Korem 023/KS itu melaporkan kepada kepolisian bahwa istrinya hilang. Keluarga Ayu pun ikut khawatir mendengar kabar itu. Mereka belum menyadari akal bulus dilakukan tentara itu.

Mereka mencari keberadaan Ayu yang hilang tanpa kabar. Sekitar tanggal 20 Mei 2020, petugas mendapat petunjuk. Mereka menemukan tulang belulang diduga dari jasad Ayu. Dari temuan itu, bau pembunuhan tercium dalam kasus ini.

Semua saksi diperiksa. Termasuk Praka MPCC. Kepolisian terus mendalami dugaan kasus pembunuhan ini. Mereka juga dibantu Detasemen Polisi Militer (Denpom) 1/2 Sibolga, Sumatera Utara.

Satu per satu saksi lain turut diperiksa. Hingga merujuk pada nama SMS dan WNS. Dari sekian pemeriksaan, petugas mulai yakin kasus ini merujuk pada satu nama sebagai otak pembunuhan. Dengan segala bukti dimiliki, petugas meminta Praka MPCC mengaku dan menyerahkan diri sebagai tersangka pembunuhan istrinya sendiri.

"Dugaan awal adalah kasus asmara," ungkap Kapolres Tapanuli Tengah AKBP Nicolas Dedy Arifianto.

Kamis, 4 Juni 2020. Reka ulang pembunuhan dilakukan. Banyak fakta baru terungkap. Salah satunya tentang di mana akal jahat itu dirancang.

SMS dan WNS sebelum malam kejadian, mereka berembuk bersama Praka MPCC. Skenario pembegalan dibuat di Indekos Pandan. Mereka merancang bahwa pembunuhan nanti merupakan ulah begal.

Cukup lama mereka rembukan. Rencana pembunuhan pun sebisa mungkin tidak meninggalkan jejak. Praka MPCC kemudian menyerahkan duit sebesar Rp2,5 juta kepada WNS. Uang itu diduga sebagai imbalan agar mau ikut menghabisi nyawa Ayu Lestari.

"Kita lihat ada juga unsur perencanaan sehingga ada di situ status dan perannya masing-masing," ujar Nicolas Dedy Arifianto di sela-sela reka ulang.

Dalam kasus ini, polisi hanya mengamankan tiga pelaku. SMS dan WNS langsung diperiksa kepolisian. Berbagai alat bukti sudah dipegang yang menunjukkan keterlibatan dua sahabat ini.

SMS dan WNS dijerat Pasal 340 (KUHP) tentang pembunuhan berencana. Mereka terancam hukuman seumur hidup, minimal 20 tahun penjara.

Sedangkan untuk anggota Praka MPCC, dikarenakan berstatus TNI, dia menjalani hukuman sesuai ketentuan militer. Praka MPNC pun ditahan di Denpom 1/2 Sibolga. Menunggu waktu pengadilan.

(mdk/ang)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cak Imin: Ada Teman Bilang Kita Tidak Perlu Pilkada Lagi Kalau Pelaksanaannya Ancam Kepala Desa
Cak Imin: Ada Teman Bilang Kita Tidak Perlu Pilkada Lagi Kalau Pelaksanaannya Ancam Kepala Desa

Muhaimin atau Cak Imin pada siang harinya juga mencuitkan soal slepet.

Baca Selengkapnya
“Terpaksa” Pulang ke Kampung Halaman Demi Mertua, Pria Bantul Ini Teruskan Usaha Ayah Jadi Pembuat Keris
“Terpaksa” Pulang ke Kampung Halaman Demi Mertua, Pria Bantul Ini Teruskan Usaha Ayah Jadi Pembuat Keris

Untuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI

Baca Selengkapnya
19.000 Lebih Pemudik Padati Stasiun Gambir, 40 Rangkaian Kereta Disiapkan Tiap Hari
19.000 Lebih Pemudik Padati Stasiun Gambir, 40 Rangkaian Kereta Disiapkan Tiap Hari

Pemudik yang turun di zona drop off terlihat membawa tas dan banyak barang hingga ke area tunggu

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengapa Penting untuk Mencuci Telur Sebelum Menyimpannya dan Cara Aman Melakukannya
Mengapa Penting untuk Mencuci Telur Sebelum Menyimpannya dan Cara Aman Melakukannya

Sebelum disimpan, telur perlu untuk dicuci dulu secarea menyeluruh untuk mencegah munculnya masalah.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Beberkan Tiga Kriteria Calon Kepala Daerah yang Diusung PKB di Pilkada 2024
Cak Imin Beberkan Tiga Kriteria Calon Kepala Daerah yang Diusung PKB di Pilkada 2024

Cak Imin Beberkan Tiga Kriteria Calon Kepala Daerah yang Diusung PKB di Pilkada 2024

Baca Selengkapnya
Terpukul, Pria Ini Ceraikan Istri Setelah Tahu Ketiga Anaknya Bukan Darah Dagingnya
Terpukul, Pria Ini Ceraikan Istri Setelah Tahu Ketiga Anaknya Bukan Darah Dagingnya

Seorang pria memutuskan untuk menceraikan istrinya setelah mengetahui bahwa ketiga anaknya bukan darah dagingnya.

Baca Selengkapnya
Bawaslu Buka Peluang Usut Kertas Suara Tercoblos ke Dugaan Tindak Pidana
Bawaslu Buka Peluang Usut Kertas Suara Tercoblos ke Dugaan Tindak Pidana

"Iya, iya (akan diusut dugaan tindak pidananya)," kata Bagja

Baca Selengkapnya
Penampakan Gurun Pasir Disulap jadi Sawah, Padi Tumbuh Subur Dikelola Warganya
Penampakan Gurun Pasir Disulap jadi Sawah, Padi Tumbuh Subur Dikelola Warganya

Bagaimana jadinya jika sawah atau ladang justru berada di atas gurun pasir?

Baca Selengkapnya
Buntut Penggerebekan Kampung Muara Baru, Polisi Tetapkan 7 Tersangka Kasus Narkotika
Buntut Penggerebekan Kampung Muara Baru, Polisi Tetapkan 7 Tersangka Kasus Narkotika

Tujuh orang tersangka berinisial SL,AM, DH dan DP, AI dan IY, serta FH

Baca Selengkapnya