Memastikan problem lebih penting
Merdeka.com - Semoga ini tidak terjadi di semua contoh perusahaan di berbagai industri. Mungkin kebetulan ini terjadi di bisnis perusaan IT (informasi teknologi).
Begini ceritanya, dalam sebuah rapat, seorang manajer produksi menyampaikan tentang masalah yang terjadi dengan IT, mulai dari kecepatan akses, data penuh, dan lainnya.
Lantas, seorang manajer yang lain menyampaikan tanggapannya, bahwa hal itu terjadi karena dana terbatas. Sehingga pembelian alat yang penting tak dipenuhi, biaya langganan diperkecil, dan sebagainya. Intinya, dia mengeluhkan soal kecilnya dana (budget) untuk IT.
Menengahi antar kedua manajer itu, seorang direktur keuangan yang tanggap, mendengarkan secara seksama keluhan itu, memenuhi pembelian keluhan. Dan, puluhan bahkan ratusan juta atau mungkin miliar dana diceburkan.
Seminggu, solusi selesai. Sebulan, mulai terasa. Bulan berikutnya, kondisinya kembali masalah. Bahkan makin kacau balau. Penyelesaian masalah (problem solving) yang selama ini diagungkan sebagai kata kunci, ternyata bukan.
Dalam banyak hal, mungkin di dunia IT, problem solving barangkali justru sesuatu yang relatif mudah. Karena banyak tool, alat, software, aplikasi, atau hardware apalah namanya yang tersedia. Karena itu, yang lebih penting sebenarnya bukan penyelesaian masalahnya bagaimana, tapi apakah benar masalahnya yang itu. Artinya, justru menentukan problem itu yang lebih penting.
Seperti diketahui, banyak dana yang sering terbuang sia-sia oleh sebuah perusahaan, hanya karena kita tidak melakukan penelitian lebih dulu problem awalnya atau aslinya. Padahal, menentukan dan memastikan problem itu adalah hal yang utama. Disangka solusinya sudah terselesaikan, ternyata masih ada dan tidak terpengaruh oleh penyelesaian yang telah dilakukan dengan biaya tinggi tersebut.
Kita sering terjebak dengan kata-kata: dia orang pengalaman, dia dokter ahli, atau teknisi jagoan, yang gak pakai penelitian mendalam langsung main keputusan, main operasi, sampai keluar duit banyak, tapi malah bencana.
Bagaikan seorang dokter, untuk memastikan apakah orang itu benar-benar menderita penyakit apa, maka diperlukan penelitian khusus: tes darah, tes air seni, sampai sample tinja, ditambah foto rontgen segala. Masih ditanya kebiasaannya, makanan yang dilarang dan juga alergi obatnya apa. Ini dilakukan, agar dokter – seahli apapun – akan tepat dalam melakukan penyelesaian masalah (menyembuhkan pasien).
Perusahaan memang bukan dan tidak sepenuhnya sama dengan organ tubuh manusia. Namun, kalau Anda berpikir bahwa problem solving itu utama tapi mengabaikan upaya memastikan letak problemnya, maka siap-siaplah untuk membuang biaya sia-sia tanpa hasil. Bahkan bukan tak mungkin merusak organ-organ lainnya karena salah penyelesaian.
Jangan sampai gara-gara tak bisa menghitung matematis, malah minum obat sakit kepala. Jadi, jangan remehkan pengujian, penelitian, second opinion, sebelum melakukan mengobati (solving the problem) perusahaan Anda.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengapa Seseorang Bisa Mengalami Cegukan? Ketahui Cara Mengatasinya
Penyebab cegukan dan cara mengatasinya yang perlu diketahui.
Baca SelengkapnyaSempat Bermasalah, 2 BUMN Ini Didemo Karyawan karena Pembayaran THR
Pegawai BUMN ini demo lantaran perusahaan tidak memberikan THR yang menjadi hak karyawan.
Baca SelengkapnyaSiap-Siap, Perusahaan Telat Bayar THR Karyawan Kena Denda Segini
Batas pembayaran THR pegawai maksimal pada H-7 lebaran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jangan Lupa Cek Rekening, THR Pensiunan PNS Cair Mulai 22 Maret 2024
Bagi ASN atau pensiun sendiri sekaligus penerima pensiun janda/duda dan/atau penerima tunjangan janda/duda, maka THR 2024 dibayarkan pada keduanya.
Baca SelengkapnyaBanyak Pelaku Usaha Belum Sadar Pentingnya Akuntansi Pengelolaan Bisnis, ini Solusinya
Pentingnya menerapkan ilmu akuntansi dalam pengelolaan bisnis, seperti masalah pembukuan keuangan, pencatatan stok barang misalnya.
Baca Selengkapnya9 Cara Ampuh untuk Menenangkan Kecemasan
Beberapa orang mengalami kecemasan yang mungkin menjadi berlebihan dan mengganggu. Lantas, bagaimana cara mengatasi kecemasan tersebut? Yuk, simak caranya!
Baca Selengkapnya8 Tanda Munculnya Rasa Kesepian di Dalam Dirimu Tanpa Disadari
Rasa kesepian bisa kita alami secara tiba-tiba, penting untuk mengenalinya secara tepat walau kadang kondisi ini tidak disadari.
Baca SelengkapnyaPegawai Bisa Terima THR Lebih Besar dari Gaji, Ini Syarat dan Ketentuannya
Menaker Ida bilang ada perusahaan yang membayar THR lebih besar dari ketentuan.
Baca SelengkapnyaBebas Finansial Tak Lagi Mimpi, Wujudkan Bersama BRI Prioritas
Selagi ada sumber daya dan tekad yang kuat untuk mencapainya, kebebasan finansial sangat mungkin untuk diraih lebih cepat.
Baca Selengkapnya