Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kobaran Api Kejagung RI

Kobaran Api Kejagung RI Kebakaran Gedung Kejagung. ©Liputan6.com/Herman Zakharia

Merdeka.com - Menjelang petang, Marni sedang sibuk melayani pembeli. Kebanyakan sekedar beli rokok dan kopi. Kios kecil miliknya persis di samping M bloc, dekat pintu masuk Terminal Blok M, Jakarta Selatan. Suasana Sabtu itu terasa ramai. Hingga selepas Magrib, hawa panas mulai terasa.

Suasana pada tanggal 22 Agustus 2020 lalu tidak biasa bagi Marni. Tiba-tiba saja terjadi riuh ramai. Tak tahu pasti jam berapa saat itu. Hanya terdengar banyak orang berkata, "Kebakaran". Kata itu yang banyak dia dengar. Menyusul ramai orang di trotoar depan M Bloc.

Dia mengalihkan matanya ke seberang jalan. Langit di atas gedung utama Kejaksaan Agung (Kejagung) RI berdiri sudah merah. Sisi selatan gedung utama terbakar. Peristiwa kebakaran hebat di Gedung Utama Kejagung membuat perempuan asal Sumatera ini bergidik ngeri.

Menyaksikan si jago merah melalap gedung yang didirikan 10 November 1961 itu, dia hanya bisa terpaku di seberang jalan. "Kok bisa ya?" ungkap dia bertanya.

Kebakaran itu menjadi tontonan. Api awalnya membakar lantai atas sisi kiri gedung. Hingga satu per satu tim pemadam berdatangan. Mereka berjibaku. Pantang pulang sebelum padam. Hingga akhirnya butuh waktu hampir 12 jam untuk memadamkan.

Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Satriadi Gunawan mengatakan, laporan atas kebakaran di gedung utama Kejagung diterima pihaknya pada pukul 19.10 WIB. Ada masyarakat yang melapor. Tak menyebut persis siapa masyarakat yang melapor itu.

Secepat mungkin petugas bersiap turun lapangan. Lima menit kemudian tim pemadam dari empat pos terdekat sudah sampai di TKP. Respon tersebut, lanjut dia, sangat cepat. Lebih cepat dari yang disyarat SOP, yakni 10-15 menit. Empat unit kendaraan pompa dikerahkan ke TKP. Begitu tim sampai sisi selatan gedung utama sudah terbakar.

"Respon kami sangat cepat. Cuma memang kondisinya pada saat itu, seperempat bangunan sudah terbakar," ujar Satriadi kepada Merdeka.com, Jumat pekan lalu.

Kondisi itu mengharuskan mereka bekerja cepat untuk menjalankan operasi pemadaman api. Hingga sekitar pukul 00.00 WIB, pihaknya berhasil mengamankan setengah bangunanan.

Sayangnya, pekerjaan malam itu belum selesai. Api kembali merambat. Kejadian itu berlangsung sampai jam 4.30 dini hari. Sekaligus menyatakan api benar-benar padam. Adapun upaya yang dilakukan salah satunya mengamankan salah satu ruangan strategi di Kejagung dari kobaran api.

"Jadi satu bangunan itu semuanya sudah terbakar. Hanya ada satu yang kita amankan yaitu, Ruangan Adhyaksa. Informasinya itu ruangan yang strategis," kata dia.

Kebakaran di gedung utama Kejagung tentu membangkitkan tanya. Apa sebab api begitu ganas membakar, begitu cepat merambat? Terkait pertanyaan ini, Satriadi mengakui material dan barang-barang yang ada dalam gedung punya andil mempercepat kerja api.

Konstruksi bangunan gedung Kejagung yang terbakar, jelas dia, memang sangat berpotensi membuat cepat terjadi perambatan. "Karena bahan material yang ada di dalam itu banyak tumpukan kertas, kayu, lalu bangunan lama. Itu juga memiliki potensi perambatan yang sangat cepat," dia menerangkan.

Ketika ditanya soal ketersediaan dan kesiapan alat pengamanan gedung, dia enggan berkomentar. Sebab Puslabfor Polri yang lebih berwenang untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Saat peristiwa naas itu berlangsung pihaknya lebih fokus untuk melakukan pemadaman. Hingga proses pemadaman dinyatakan selesai, pihaknya telah mengerahkan 65 unit kendaraan damkar dan 325 personel.

Ketika dimintai pernyataan soal kebakaran tersebut Kapuspenkum Kejagung Hari Setiyono enggan berkomentar banyak. Sebelumnya dia meminta publik tidak berspekulasi soal penyebab kebakaran yang terjadi di Kejaksaan Agung. Dia juga meminta, semua pihak menunggu penyelidikan dari polisi.

Kebakaran tersebut, tegas dia, tidak bakal mengganggu proses penanganan kasus yang sedang dijalankan Kejagung. Gedung yang terbakar, lanjut dia, tidak menyimpan berkas perkara. Baik itu tindak pidana khusus dalam hal ini korupsi, maupun tindak pidana umum.

"Sehingga terhadap berkas perkara yang terkait dengan tindak pidana korupsi 100 persen aman tidak ada masalah," jelas Hari di Gedung Kejagung.

Hari pun mengingatkan, penyebab kebakaran hingga saat ini masih diselidiki oleh polisi. Dia berharap, tak ada spekulasi di tengah masyarakat yang mencuat dari peristiwa semalam. "Dan kami mohon tidak membuat spekulasi dan asumsi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Artinya mari kita sabar menunggu hasil pihak kepolisian," tuturnya.

Pengusutan penyebab kebakaran yang menghanguskan gedung Kejaksaan Agung masih terus dilakukan penyidik Polri. Pemeriksaan sejumlah saksi hingga pemeriksaan di lokasi masih dikebut. Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono menyampaikan penyidik menelusuri sejumlah kemungkinan terkait kebakaran itu.

"Ada unsur-unsur apa atau memang ini musibah atau bencana atau ada unsur kesengajaan. Kita sama-sama tunggu," tutur Awi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (28/8).

Penyidik masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium forensik. Bersamaan dengan itu, tim bekerja mencari sebanyak-banyaknya saksi. Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri juga melakukan pengecekan ke lokasi kejadian. Dari kegiatan tersebut beberapa hal yang dilakukan antara lain menyita kamera pengawas di Kompleks Kejaksaan Agung dan sekitarnya.

Ada sekitar 24 kamera pengawas yang disita polisi. Rinciannya sekitar 8 unit diambil dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) di kantor Kejaksaan Agung. Sedangkan sekitar 18 CCTV yang diambil dari sekitar kantor Kejaksaan Agung. Beberapa kamera pengawas yang diambil, ujar dia, sudah dalam kondisi terbakar.

Penyidik juga mengambil sampel berupa sisa-sisa barang yang terbakar. Selain itu sebanyak 99 orang pun telah dimintai keterangan. Mereka terdiri dari Office Boy (OB) hingga pegawai Kejaksaan Agung.

"99 saksi terdiri dari OB cleaning services, Pegawai Harian Lepas (PHL) dan pegawai Kejaksaan Agung," tandasnya.

(mdk/ang)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Siaran Perdana dari RRI IKN, Sapa Pendengar di Sejumlah Daerah
Jokowi Siaran Perdana dari RRI IKN, Sapa Pendengar di Sejumlah Daerah

Jokowi optimistis Upacara Peringatan ke-79 Kemerdekaan RI bisa digelar di IKN.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik RS Gatoel Mojokerto Dilahap Api, Pasien Kandungan Berhamburan Selamatkan Diri
Detik-Detik RS Gatoel Mojokerto Dilahap Api, Pasien Kandungan Berhamburan Selamatkan Diri

Saat api berkobar, seluruh pasien di lantai 1 ruang kandungan langsung berhamburan keluar menyelamatkan diri.

Baca Selengkapnya
Suasana Rumah Duka Rizal Ramli di Jaksel, Penuh Karangan Bunga Termasuk dari Presiden Jokowi
Suasana Rumah Duka Rizal Ramli di Jaksel, Penuh Karangan Bunga Termasuk dari Presiden Jokowi

Mendiang Rizal menghembuskan napas terakhirnya pada Selasa (2/1) di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dapat Arahan Khusus dari Jokowi, Kaesang Yakin Prabowo-Gibran Menang di Jateng
Dapat Arahan Khusus dari Jokowi, Kaesang Yakin Prabowo-Gibran Menang di Jateng

Kaesang menyebut pertemuan tersebut merupakan bentuk dukungan Jokowi kepada PSI yang menargetkan lolos ke parlemen pada Pileg 2024.

Baca Selengkapnya
Gagasan 40 Kota Selevel Jakarta ala Cak Imin, Timnas AMIN Beberkan Sumber Anggarannya
Gagasan 40 Kota Selevel Jakarta ala Cak Imin, Timnas AMIN Beberkan Sumber Anggarannya

Timnas Amin menilai kota selevel Jakarta baru ada lima sehingga kota-kota lain perlu diprioritaskan pembangunannya daripada anggaran dihabiskan untuk IKN.

Baca Selengkapnya
Dulu Tinggal di Rumah Gubuk Kini Rumahnya Bak Istana, Ini Sederet Fakta Aty Kodong Yang Tak Diketahui Publik
Dulu Tinggal di Rumah Gubuk Kini Rumahnya Bak Istana, Ini Sederet Fakta Aty Kodong Yang Tak Diketahui Publik

Mengungkap sederet fakta Aty Kodong, Dulu rumah sederhana kini rumahnya bak istana

Baca Selengkapnya
Fasilitasnya Apik! Rusun di Jakarta Timur Ini Biaya Sewanya Hanya Rp10 Ribu Per Bulan, Begini Potretnya
Fasilitasnya Apik! Rusun di Jakarta Timur Ini Biaya Sewanya Hanya Rp10 Ribu Per Bulan, Begini Potretnya

Fasilitasnya terbilang mewah, dengan ranjang tingkat yang empuk sampai toilet duduk.

Baca Selengkapnya
Kejaksaan Agung Bakal Bikin Satgas Khusus, Diyakini Penanganan Perkara Korupsi Timah Kian Terang
Kejaksaan Agung Bakal Bikin Satgas Khusus, Diyakini Penanganan Perkara Korupsi Timah Kian Terang

Kejagung telah menetapkan belasan orang sebagai tersangka dalam perkara ini

Baca Selengkapnya
Penghuni Kos Bagikan Keseruan Anak-Anak Main Kesenian Reak, Jadi Normal Day di Bandung Timur
Penghuni Kos Bagikan Keseruan Anak-Anak Main Kesenian Reak, Jadi Normal Day di Bandung Timur

Seorang warganet mengabadikan keseruan itu dari jendela kamar kosnya.

Baca Selengkapnya