Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Banyak orang Indonesia jadi teroris

Banyak orang Indonesia jadi teroris baasyir isis. ©2014 merdeka.com/istimewa

Merdeka.com - Sejak ledakan Bom Bali 2002, teror di Indonesia terus terjadi. Polisi menjadi sasaran karena dianggap menghalangi kegiatan mereka.

Teranyar, dua anggota Kepolisian Sektor Pondok Aren, Tangerang, ditembak saat hendak apel malam. Pelakunya merupakan jaringan teroris Indonesia Timur dipimpin Santoso.

Menurut catatan Badan Nasional Penanggulang Teroris (BNPT), di Asia Tenggara nama Indonesia tersohor lantaran banyak warga negaranya menjadi teroris. "Kalau di Asia Tenggara Indonesia ini top," kata Kepala BNPT Ansyaad Mbai saat ditemui Senin lalu di kantornya, kawasan Cikini, Jakarta Pusat.

Berikut penjelasan Ansyaad Mbai kepada Arbi Sumandoyo dari merdeka.com.

Terkait keberadaan ISIS sejak Maret lalu, dari mana mereka dapat dana?

Itu belum jelas. Tapi pengalaman selama ini para teroris itu selain iuran, mereka cari sendiri yang mereka sebut fai. Merampok bank, merampok toko mas, macam-macam.

Jadi perampokan di Indonesia untuk mendanai teror?

Untuk sekarang patut dicurigai untuk kegiatan terorisme.

Apa sebenarnya ingin mereka tegakkan di Indonesia dengan melakukan teror?

Menegakkan syariat Islam sudah pasti, Daulah Islamiyah itu tujuan mereka. (Tujuan) ini dibawa dari Al-Qaidah, persis ISIS. Setelah pusat kekuasaan sementara mereka di Aceh diobrak-abrik, kemudian mereka pindah ke Poso. Kalau tidak cepat ditindak, mungkin bisa menambah senjata lebih banyak.

Pasokan senjata mereka dari mana untuk latihan di Poso?

Senjata mereka dapatkan umumnya dari Filipina Selatan. Senjata itu didapat dari orang-orang Indonesia jadi tokoh teroris di sana. Seperti Dul Martin dan Umar Patek, kan kembali dari sana.

Artinya banyak orang Indonesia jadi teroris?

Kalau di Asia Tenggara Indonesia ini top.

Karena mayoritas Islam atau apa?

Sebelum munculnya gerakan teroris, gerakan radikal mirip teroris sudah ada dasarnya di kita. Sejak Darul Islam/Tentara Islam Indonesia dipimpin Kartosoewiryo memang sudah ada. Jadi kita semua tidak murni hanya yang impor. Tahun 1940-an dan 1950-an sudah ada di kita. Hanya beda sedikit. Kalau dulu Negara Islam Indonesia, sekarang Daulah Islamiah. Itu persis sama.

Artinya gerakan radikal di luar negeri itu eksis, itu juga menumbuhkan aksi teror di Indonesia?

Seperti ada angin baru. Jadi waktu Al-Qaidah dipimpin Usamah Bin Ladin, tujuan persis khilafah, syariat Islam. Strateginya adalah memerangi Barat salibis, Yahudi, setelah Rusia pergi.

ISIS ini tujuan tetap sama, khilafah dan syariat Islam. mereka bilang pemerintah Islam belum konsisten dengan syariah. Makanya orang Arab bilang ISIS lebih berbahaya dari Al-Qaidah.

 

Bagaimana pola komunikasi ISIS di Indonesia dengan yang ada di Irak dan Suriah?

Sekarang orang Indonesia berangkat ke sana tidak tahu mau gabung Jabhat An-Nusra atau ISIS. Mau perang, perang ke siapa? Itu sesama Islam. Makanya Al-Qaidah masih ada dasar logikanya walau itu tidak benar. Sehingga wajar kalau orang Islam siapa saja tertarik. Karena ada saudara sesama muslim di Afganistan sedang tertindas, dizalimi, diduduki oleh tentara asing, ateis lagi.

Kalau ISIS memerangi pemerintah Islam sendiri, bahkan mengembangkan aliran Islam radikal. Aliran ini kan ada disemua negara Islam, termasuk Indonesia. Artinya perang dengan sesama negara Islam. Ini bahaya.

Artinya keberadaan ISIS di sini bisa memecah belah Islam di Indonesia?

Memang embrionya sudah ada permusuhan Sunni dan Syiah. Itu di Sampang. Sebelumnya juga ada sekolah dianggap Syiah diserang juga. Itu bahaya sekali.

Berapa orang Indonesia sudah berbaiat kepada ISIS?

Yang sudah pasti di Nusa Kambangan 18 orang, itu adalah narapidana teroris.

Meski di dalam penjara mereka tetap bisa berkomunikasi dengan anggota di luar?

Iya. Bahkan dulu Abu Bakar Baasyir sempat memberi tausiah-tausiah. Kita tidak bisa salahkan penjaranya karena memang belum ada regulasi khusus. Makanya BNPT berinisiatif membangun pusat penjara orang-orang radikal di Sentul, Bogor, Jawa Barat.

 

Selama ini sudah ada sipir direkrut jadi teroris?

Sudah ada di LP Kerobokan, Bali. Yang menyelundupkan komputer jinjing kasih Imam Samudera siapa? Itu sipir penjara. Di Banyumas sudah ada.

Artinya meski ditangkap mereka tetap bisa berkomunikasi untuk menggerakan kegiatan teror?

Ini berbahaya. Merekrut tentara, polisis, juga sudah ada kasusnya.

Siapa sasaran mereka?

Yang suka menghambat itu menjadi musuh mereka dan kejadian teror kepada polisi itu salah satunya. Ini sekaligus kelemahan terbesar kita ketika teroris itu menganggap musuh mereka hanya polisi.

Gelombang anti-ISIS ini bagus sekali. Para ulama bangkit, teroris juga melihat. Ternyata semua tentara bangkit, pemerintah bangkit. Selama ini hanya polisi, itu salah, kelemahan kita. Jadi harus dibangkitkan penolakan dari semua kalangan, terutama tokoh-tokoh agama.

 

Kapan BNPT mendeteksi gerakan ISIS di Indonesia?

Sejak konflik Suriah itu. Kita ini kerja sama dengan internasional, seperti di Uni Emirat Arab setahun sekali melakukan pertemuan. Dari situ, kita sudah diberitahu hati-hati dengan ISIS.

Sejak setahun lalu sudah santer informasi ada orang Indonesia di Suriah. Mereka sudah berlatih perang di sana.

Mereka sudah dilatih ISIS?

Belum jelas betul karena waktu itu dunia internasional tahunya Jabhat an-Nusra. Orang kita di sini tidak begitu tahu ISIS. Pokoknya tahunya ke Suriah mau berjihad. Di perbatasan Turki dan Suriah mereka dilatih di sana.

November tahun lalu kita bermitra dengan ulama dari Mesir, Yordania, dan Arab Saudi. Ulama itu sudah mengingatkan saya, "Jenderal hati-hati dengan ISIS." Mesir sudah mengalami, pulang dari Suriah, mereka mengebom sana-sini segala macam.

Kemarin hangat soal Santoso, apa ada hubungannya dengan ISIS?

Santoso sudah berbaiat kepada ISIS. Menunggu perintah menjadikan Indonesia Timur bagian dari ISIS. Proses ISIS memang sudah lama. Tidak perlu orang Iraknya ke sini, tapi orang Indonesia menjemput bola.

(mdk/fas)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
5 Tersangka Teroris Foreign Terrorist Fighters Tertangkap Selama 2023, Begini Perannya
5 Tersangka Teroris Foreign Terrorist Fighters Tertangkap Selama 2023, Begini Perannya

Penangkapan dilakukan setelah mereka berangkat mengikuti program jihad global dan telah kembali ke Indonesia.

Baca Selengkapnya
Total 8 Teroris JI Ditangkap di Sulteng, Ini Peran Masing-Masing Tersangka
Total 8 Teroris JI Ditangkap di Sulteng, Ini Peran Masing-Masing Tersangka

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali mengamankan satu orang anggota teroris di Sulawesi Tengah Sulteng.

Baca Selengkapnya
Densus 88 Antiteror Amankan Sejumlah Orang Terduga Teroris di Sulteng
Densus 88 Antiteror Amankan Sejumlah Orang Terduga Teroris di Sulteng

Di Kota Palu, dikabarkan Densus 88 Antiteror mengamankan tiga orang terduga teroris.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sepanjang 2023, Kepala BNPT: 148 Teroris Ditangkap
Sepanjang 2023, Kepala BNPT: 148 Teroris Ditangkap

Penangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Sambut Isra Miraj, Wakil Ketua DPRD Turidi Susanto Ingatkan Silaturahmi Jangan Terputus Gara-Gara Pilpres
Sambut Isra Miraj, Wakil Ketua DPRD Turidi Susanto Ingatkan Silaturahmi Jangan Terputus Gara-Gara Pilpres

Warga juga diingatkan untuk selalu berbuat baik dalam bentuk apapun

Baca Selengkapnya
Kesaksian Warga ketika Tarsum Mutilasi Istri di Ciamis
Kesaksian Warga ketika Tarsum Mutilasi Istri di Ciamis

Aksi Tarsum (41) membunuh dan memutilasi istrinya Yanti (40), lalu menawarkan daging wanita itu kepada warga sekitar, ternyata sudah didahului perilaku aneh.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Jokowi Setop Sementara Bagi-Bagi Bansos, Ini Alasannya
Pemerintah Jokowi Setop Sementara Bagi-Bagi Bansos, Ini Alasannya

Penghentian sementara penyaluran bansos ini untuk menghormati tahapan pemilu dan mendukung kelancaran pesta demokrasi tersebut.

Baca Selengkapnya
Pernah Ikut Baiat ISIS, Tiga Napi Teroris di Makassar Bersumpah Setia NKRI
Pernah Ikut Baiat ISIS, Tiga Napi Teroris di Makassar Bersumpah Setia NKRI

Tiga narapidana terorisme (napiter) mengucapkan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Baca Selengkapnya
Masa Tenang Pemilu 2024, Jangan Ada Saling Serang dan Fitnah
Masa Tenang Pemilu 2024, Jangan Ada Saling Serang dan Fitnah

Dua hari lagi, rakyat Indonesia akan memilih pemimpin baru

Baca Selengkapnya