Yatim Piatu sejak Kecil, Begini Perjuangan Pria Asal Tuban hingga Jadi Menteri Dalam Negeri
Pendidikannya sempat terhenti setelah sang ayah meninggal dunia
jalan basuki rahmat![Yatim Piatu sejak Kecil, Begini Perjuangan Pria Asal Tuban hingga Jadi Menteri Dalam Negeri](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsCover/2024/3/12/1710211141593-i67vj.jpeg)
Pendidikannya sempat terhenti setelah sang ayah meninggal dunia
![Yatim Piatu sejak Kecil, Begini Perjuangan Pria Asal Tuban hingga Jadi Menteri Dalam Negeri](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/3/12/1710211093811-mxu8d.jpeg)
Yatim Piatu sejak Kecil, Begini Perjuangan Pria Asal Tuban hingga Jadi Menteri Dalam Negeri
Sempat Putus Sekolah
Basuki Rahmat merupakan buah hati dari pernikahan Raden Soedarsono Soemodihardjo dan Soeratni. Mengutip buku Basoeki Rachmat dan Supersemar (1998) karya Dasman Djamaluddin, ayah Basuki merupakan asisten residen setempat. Basuki lahir di Kecamatan Senori pada 4 November 1921. Kebersamaan Basuki dengan kedua orang tuanya tak berlangsung lama. Saat usianya menginjak empat tahun, ibunya, Soeratni meninggal dunia. Selanjutnya, saat ia berusia 11 tahun, sang ayah meninggal dunia. Sepeninggal sang ayah, pendidikan Basuki sempat terhenti.
-
Kapan Abdurrahman Baswedan mendapatkan gelar Pahlawan Nasional? Atas jasa-jasanya semasa hidup, ia diberi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo pada 8 November 2018 di Istana Kepresidenan Jakarta.
-
Siapa Syekh Nurjati? Syekh Maulana Idhofi Mahdi Datuk Kahfi atau Syekh Nurjati menjadi tokoh penyebar Agama Islam yang berpengaruh di sekitar abad ke-14.
-
Kapan HR Rasuna Said diangkat menjadi pahlawan nasional? Pada tahun 1974, namanya diangkat menjadi pahlawan nasional Indonesia dan diabadikan suatu jalan di Jakarta Selatan.
-
Kapan Mutiara Baswedan meraih gelar Sarjana Hukum? Ia berhasil meraih gelar Sarjana Hukum pada tahun 2020.
![Yatim Piatu sejak Kecil, Begini Perjuangan Pria Asal Tuban hingga Jadi Menteri Dalam Negeri](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/3/12/1710211960387-pus0f.jpeg)
Selanjutnya, Basuki tinggal bersama adik ayahnya di Yogyakarta. Ia menempuh pendidikan SMP dan SMA di sana. Basuki lulus dari SMA pada tahun 1942, saat Jepang mulai menduduki Indonesia.
Karier Militer
Pada tahun 1943, selama pendudukan Jepang di Indonesia, Basuki bergabung dengan Tentara Pembela Tanah Air (PETA), yang didirikan tentara Jepang untuk melatih tentara tambahan menghadapi invasi tentara Amerika Serikat ke Pulau Jawa. Basuki diangkat menjadi Komandan Kompi PETA. Usai Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Basuki bergabung dengan kelompok milisi yang dipersiapkan untuk membentuk tentara Angkatan Darat Indonesia.
Pada Oktober 1945, Basuki mendaftar menjadi anggota TKR di Kota Ngawi, Jawa Timur. Ia kemudian ditempatkan di KODAM VII/Brawijaya (kini Wilayah Militer V/Brawijaya). Mengutip buku Siapa Dia?: Perwira Tinggi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (1998) karya Harsja W. Bachtiar, Basuki pernah menduduki sejumlah jabatan penting militer. Mulai dari Komandan Batalyon di Ngawi (1945–1946), Komandan Batalyon di Ronggolawe (1946–1950), Komandan Resimen di Bojonegoro (1950–1953), Kepala Staf Panglima Tentara dan Teritorium V/Brawijaya (1953–1956), dan Panglima Daerah Militer V/Brawijaya (1956).
- 6 Januari Hari Anak Yatim Piatu Akibat Perang Sedunia, Ini Sejarahnya
- Wajah Tegar Prajurit TNI Pulang ke Rumah Melihat Ayahnya Meninggal Dunia, Momennya Terasa Pilu
- 24 Tahun Terpisah, Momen Pria Bantu Sang Paman Bertemu dengan Ayahnya Ini Penuh Haru
- Kisah Haru Anak Yatim Banting Tulang Jualan Es buat Biaya Hidup, Sang Ibu Sakit Keras Hanya Bisa Terbaring di Rumah karena BPJS Menunggak
- VIDEO: Fraksi PDIP DPR Setuju Revisi UU Kementerian Negara, Beri Catatan Penting!
- Dahlan Iskan Dipanggil KPK jadi Saksi Kasus Korupsi LNG
Tokoh Penting Supersemar
Mengutip Instagram @tuban_bercerita, Mayjen Basuki Rahmat dan tiga rekannya memegang peran sentral atas terbitnya Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar). Surat ini merupakan surat perintah yang ditandatangani Presiden Sukarno pada tanggal 11 Maret 1966. Konon, melalui surat itu Soekarno memberikan mandat kepada Soeharto, selaku Panglima Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib), untuk mengambil segala tindakan yang dianggap perlu untuk mengatasi situasi keamanan dan kestabilan yang saat itu memburuk.
![Yatim Piatu sejak Kecil, Begini Perjuangan Pria Asal Tuban hingga Jadi Menteri Dalam Negeri](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/3/12/1710211382282-v37j7.jpeg)
Sebagai jenderal paling senior, Basuki dipercaya membawa surat keputusan tersebut dan diperintahkan menyampaikannya kepada Soeharto. Penyerahan Supersemar secara de facto memberi Soeharto kekuasaan eksekutif. Ia pun segera membentuk Kabinet yang lebih menguntungkan baginya.
![Mendagri](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/3/12/1710213219855-me7gj.jpeg)
Mendagri
Sejak Kabinet pertama Soeharto pada bulan Maret 1966 hingga ketika Soeharto secara resmi menjadi presiden pada bulan Juni 1968, Basuki ditunjuk sebagai Menteri Dalam Negeri.
Basuki Rahmat meninggal dunia akibat sakit jantung pada usia yang masih terbilang muda yakni 40 tahun. Ia iberi gelar Pahlawan Nasional sehari setelah meninggal, yakni pada tanggal 9 Januari 1969.
![Yatim Piatu sejak Kecil, Begini Perjuangan Pria Asal Tuban hingga Jadi Menteri Dalam Negeri](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/3/12/1710213509833-hk2vo.jpeg)