Terbesar di Asia Tenggara, Intip Potret Keseharian Santri di Pondok Pesantren Temboro yang Dijuluki Kampung Madinah Indonesia
Para santri bisa belajar berkuda hingga naik unta keliling kampung.
Para santri bisa belajar berkuda hingga naik unta keliling kampung.
Pondok Pesantren Al Fatah di Desa Temboro Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan Jawa Timur dikenal sebagai pusat Jemaah Tabligh (JT) terbesar di Asia Tenggara. Tak heran jika nama pondok pesantren ini juga tenar di berbagai negara tetangga seperti Malaysia, Brunei Darussalam, dan Thailand.
(Foto: YouTube Tuan Kuan)
Pondok Pesantren Al Fatah awalnya adalah halakah pengajian di bawah pimpinan K.H. Shiddiq tahun 1912. Halakah tersebut bertahan sampai wafatnya Kiai Shiddiq pada 1950. Pasca meninggalnya Kiai Sidiq, halakah tersebut diubah jadi pesantren salaf.
(Foto: YouTube Tuan Kuan)
Secara umum, Pondok Pesantren Al Fatah tidak terlalu berbeda dengan pondok pesantren NU dalam tradisi keagamaan. Pondok Pesantren Temboro mengikuti Syafi'iyah dalam fikih, Asy'ariyah dalam akidah, serta Naqsyabandiyah dalam tarekat.
Pembeda utama Al Fatah dengan pondok pesantren lain yakni pada ikatan kuatnya dengan Jemaah Tabligh. Kitab-kitab karangan Maulana Muhammad Zakaria al-Kandhlawi dan Maulana Muhammad Yusuf al-Kandahlawi menjadi bahan ajar selain kitab-kitab kuning yang umum dipelajari di pondok. Para santri dan lulusan Temboro melakukan khuruj (berdakwah) sebagaimana yang dilakukan anggota JT di tempat lainnya.
Pesantren ini menempati lahan seluas 50 hektare, seperti mengutip dari kominfo.magetan.go.id. Bangunan ponpes menyebar di tiga lokasi yang mendominasi wilayah Desa Temboro, yakni Pondok Pusat, Pondok Utara, dan Trangkil Darussalaam.
(Foto: YouTube Tuan Kuan)
Wilayah ini dijuluki Kampung Madinah Indonesia karena besarnya pengaruh agama pada kehidupan keseharian warga di Desa Temboro. Di sini, sebagian besar santri mengenakan jubah, sementara sebagian besar santriwati mengenakan cadar hingga hanya tampak bagian kedua matanya.
(Foto: YouTube Tuan Kuan)
Lebih dari 50 persen warga di Desa Temboro merupakan pendatang, sisanya baru warga lokal. Para pendatang ini adalah santri dari berbagai daerah yang menetap di sana.
Selain mengaji, para santri di Pondok Pesantren Al Fatah Temboro juga bisa berlatih pacuan kuda. Pihak pesantren memiliki cukup banyak kuda dan lapangan pacu yang bisa dimanfaatkan para santri.
Selain berkuda, para santri juga bisa mencoba pengalaman naik unta di kawasan pondok pesantren. Pesantren Al Fatah juga mempunyai lapangan panahan yang bisa dimanfaatkan para santri untuk olahraga memanah.
(Foto: Instagram @aput.124)
Tanah longsor menimpa Pesantren At-Taqwiim di Karangasem menyebabkan seorang santri meninggal dunia dan dua lainnya luka-luka.
Baca SelengkapnyaSeiring perkembangan zaman dan kemajuan Indonesia, pesantren saat ini menurut Mahfud sudah kian maju.
Baca SelengkapnyaMenteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia Hadi Tjahjanto aktif dalam memberikan sertipikat tanah kepada masyarakat di penjuru daerah tanah air.
Baca SelengkapnyaMomen Komjen (Purn) Mochamad Iriawan alias Iwan Bule kegirangan nobar Timnas Indonesia U-23.
Baca SelengkapnyaSantunan tersebut merupakan bukti hadirnya negara memberikan kepastian hak jaminan sosial kepada seluruh pekerja Indonesia.
Baca SelengkapnyaMahfud mengaku mengusulkan dua nama kiai besar dari Sukabumi dan Majalengka, Jawa Barat, sebagai tokoh pahlawan nasional.
Baca SelengkapnyaPondok pesantren ini pernah beberapa kali menjadi basis perjuangan rakyat melawan penjajah.
Baca SelengkapnyaPesan itu disampaikan Anies saat melakukan kunjungan ke sejumlah kampus dan pondok pesantren di Sukabumi.
Baca SelengkapnyaDua tahun pascakemerdekaan Indonesia, Menteri Muda Penerangan AR Baswedan, Menteri Muda Luar Negeri H Agus Salim dan rombongan delegas berangkat ke sejumlah negara timur tengah untuk mencari dukungan dan pengakuan negara lain atas kemerdekaan Indonesia.
Baca Selengkapnya