Serunya Wisata ke Paralayang dan Agrowisata Trawas, Petik Sayur Organik Sendiri

Merdeka.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meluncurkan wisata paralayang dan agrowisata di Desa Trawas, Kabupaten Mojokerto. Destinasi wisata baru yang diluncurkan pada Kamis (28/8/2020) sore itu menambah daftar tujuan wisata di Kabupaten Mojokerto.

"Selamat atas dibukanya lokasi wisata baru dan semoga bermanfaat bagi seluruh masyarakat sekitar," ucap Khofifah di sela pembukaan tempat wisata itu.

Di agrowisata Desa Trawas ini, para pengunjung bisa berlibur sembari memetik sayur organik sendiri, seperti dilansir ANTARA. Dua wisata baru ini diharapkan bisa menambah daya tarik wisatawan untuk datang ke Mojokerto.

Jadi Satu Kesatuan

©2020 Merdeka.com/Instagram @wartamojokerto

Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur itu berharap, dua destinasi wisata baru itu bisa menjadi satu kesatuan dengan wisata-wisata lain yang sudah ada sebelumnya, terutama yang berada di kawasan Trawas. Sinergi destinasi-destinasi wisata ini bisa membuat wisatawan lebih tertarik untuk datang.

Selain itu, lanjut Gubernur Jatim, pembukaan destinasi wisata diharapkan dapat meningkatkan pendapatan asli daerah di Desa Trawas. Sekaligus menjadi medium pemberdayaan dalam pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.

"Saya juga berpesan di masa pandemi ini, tolong saling menjaga. Pengunjung harus ikuti protokol kesehatan dan wajib menggunakan masker, sebab Covid-19 tak mengenal gunung maupun laut. Kita semua harus tetap selalu waspada," pintanya.

Potensi Wisata di Trawas

©2020 Merdeka.com/Instagram @wartamojokerto

Di kesempatan yang sama, Bupati Mojokerto Pungkasiadi menjelaskan, pemerintah fokus mengembangkan destinasi wisata di wilayah Trawas. Harapannya Trawas bisa menjadi tujuan wisata masyarakat dari berbagai daerah.

Di kawasan paralayang dan agrowisata Desa Trawas, lanjut Pungkasiadi, ada fasilitas bagi pengunjung untuk memetik sayur organik sendiri.

“Trawas ini lokasi wisata luar biasa, tinggal akses yang perlu dibenahi. Saya yakin potensinya tidak kalah dengan destinasi wisata di Kota Batu,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur, Sinarto, berpesan kepada pihak pengelola untuk terus melakukan edukasi serius dalam tata kelola lokasi.

"Sehingga selain selamat, menyenangkan, tapi juga harus menarik. Seperti disampaikan Ibu Gubernur, yang perlu dilakukan daya tarik wisata harus terintegrasi dengan desa wisatanya," ungkapnya.