Satu Keluarga di Malang Positif Covid-19 Usai Takziah, Simak Imbauan Dinkes
Merdeka.com - Kasus positif Covid-19 di Kota Malang, Jawa Timur, terus melonjak. Muncul satu lagi klaster keluarga di Kelurahan Bandulan. Dari klaster tersebut, satu orang meninggal dunia, sementara enam orang lain masih menjalani perawatan medis di RS Lapang Ijen.
Klaster baru Covid-19 itu merupakan satu keluarga besar yang sebelumnya diketahui melakukan takziah ke Kabupaten Bangkalan. Keluarga besar tersebut berangkat dalam satu rombongan dari Kota Malang.
“Semua yang dinyatakan positif (Covid-19) itu satu keluarga besar dan tinggal dalam satu rumah,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Husnul Muarif, Selasa (22/6/2021).
Kronologi Kejadian
Berdasarkan hasil tracing diketahui bahwa pada awal Juni 2021, M Saham bersama keluarga besarnya yang terdiri dari 42 orang melakukan takziah ke saudara mereka yang meninggal di Bangkalan. Setelah itu, sebagian dari mereka pulang ke Kota Malang, termasuk Saham.
“Sebagian lagi masih tinggal di Bangkalan menunggu hingga selamatan tujuh hari selesai,” terang Husnul, dikutip dari Liputan6.com.
Usai selamatan tujuh hari, Saham kembali ke Bangkalan untuk menjemput anggota keluarga yang masih tinggal di rumah saudaranya. Dari Bangkalan, rombongan keluarga ini tidak langsung pulang Ke Kota Malang. Mereka menuju Jakarta dan singgah di sana selama tiga hari karena suatu keperluan.
Setibanya di Malang, Saham merasa tubuhnya tak sehat. Tiga hari kemudian, ia periksa ke puskesmas setempat. Ia kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Panti Nirmala, salah satu rumah sakit rujukan Covid-19 di Malang untuk mendapatkan perawatan intensif. Saham kemudian meninggal dunia pada 20 Juni lalu.
“Meninggal dengan status dinyatakan positif terinfeksi Covid-19. Setelah itu kami tes seluruh anggota keluarganya,” imbuh Husnul.
Testing Kontak Erat
©2021 Merdeka.com/liputan6.com
Setelah Saham meninggal dunia, sembilan anggota keluarga yang tinggal serumah dengan korban dites usap antigen. Hasilnya, enam orang di antaranya positif terinfeksi Covid-19. Mereka kemudian dirawat di RS Lapang Ijen, Malang.
Satgas Covid-19 Kota Malang juga memeriksa 33 orang anggota keluarga besar yang turut berangkat ke Bangkalan. Hasilnya, seluruh anggota keluarga itu dinyatakan negatif setelah dites usap antigen. Meski demikian mereka diminta menjaga diri.
“Hasil pelacakan terhadap kontak erat pasien berhenti di situ,” lanjut Husnul.
Lebih lanjut, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang mengimbau warga untuk selalu patuh protokol kesehatan. Pasalnya, tren klaster penyebaran Covid-19 di Malang cukup mengkhawatirkan. Klaster muncul di lingkungan keluarga dan permukiman.
“Kesadaran warga warus terus dijaga, patuh protokol kesehatan dan tahu bahwa pandemi belum selesai,” tandas Husnul.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Istrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.
Baca SelengkapnyaKorban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Wahidin Makassar usai kejadian.
Baca SelengkapnyaRumah Fikoh LIDA di Bangka Belitung baru saja habis terbakar. Berikut kondisinya yang sudah tak tersisa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Irham memulai perjalanan karirnya saat masih kuliah. Saat itu dia senang mempelajari ilmu yang berkaitan dengan pengembangan diri.
Baca SelengkapnyaKarnita meminta warga untuk menjaga jarak aman dan agar tidak berbuat macam-macam yang bisa mengancam keselamatan.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu di Surabaya menyiksa anak kandungnya sendiri yang masih berumur 9 tahun secara sadis.
Baca SelengkapnyaPeristiwa KDRT tersebut terjadi pada 24 Januari 2024 di Perumahan BMR Blok GO, Desa Watugede, Singosari, Kabupaten Malang.
Baca SelengkapnyaRatusan kendaraan roda empat milik pemudik tersebut memadati Pelabuhan Bakauheni untuk menunggu antrean masuk naik ke geladak kapal.
Baca SelengkapnyaBisnis kapal tersebut bangkrut ketika pandemi Covid-19 lalu.
Baca Selengkapnya