Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penyebab Hiperhidrosis, Kondisi Kelenjar Keringat Berlebihan yang Perlu Diwaspadai

Penyebab Hiperhidrosis, Kondisi Kelenjar Keringat Berlebihan yang Perlu Diwaspadai Ilustrasi berkeringat. ©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Minerva Studio

Merdeka.com - Berkeringat merupakan salah satu cara tubuh untuk mendinginkan suhu saat terlalu panas, seperti ketika berolahraga atau saat sedang cemas. Pada saat itu lah saraf memberi sinyal kelenjar keringat untuk bekerja. Pada kondisi hiperhidrosis, kelenjar keringat terus bekerja tanpa alasan yang jelas. Akibatnya, tubuh menghasilkan keringat berlebih yang tidak dibutuhkan.

Penyebab hiperhidrosis adalah produksi keringat yang berlebihan sehingga membuat tubuh tidak nyaman dan mengganggu aktivitas. Oleh karena itu, bagi penderita hiperhidrosis penting mengetahui gejala, jenis, dan cara menanganinya agar dapat mengurangi intensitas demi kualitas hidup yang lebih baik. Berikut penjelasan tentang penyebab hiperhidrosis yang telah dirangkum dari berbagai sumber.

Apa itu Hiperhidrosis?

ilustrasi berkeringat

menshealth.com

Hiperhidrosis adalah kondisi umum saat kelenjar keringat pada tubuh bekerja secara berlebihan, sehingga menghasilkan keringat jauh lebih banyak dari yang dibutuhkan. Penyebab hiperhidrosis tidak berkaitan dengan aktivitas fisik atau suhu udara, terkadang kondisi medis atau emosi dapat menjadi salah satu pemicu.

Beberapa orang ada yang menderita hiperhidrosis pada seluruh tubuhnya, namun pada umumnya hiperhidrosis hanya mempengaruhi area tertentu yang meliputi:

  • Ketiak
  • Telapak tangan
  • Telapak kaki
  • Wajah
  • Dada
  • Selangkangan
  • Kenali Jenis dan Penyebab Hiperhidrosis

    Penyebab hiperhidrosis berbeda-beda bergantung pada jenisnya. Hiperhidrosis dibagi menjadi 2 jenis, yakni:

    1. Hiperhidrosis Primer

    Hiperhidrosis primer biasanya terjadi sejak kanak-kanak atau sebelum menginjak usia dewasa. Penyebab hiperhidrosis primer tidak dapat diketahui dengan jelas, jenis hiperhidrosis ini mempengaruhi area ketiak, tangan, kaki, dan kepala.

    Meskipun tidak diketahui dengan jelas penyebab hiperhidrosis primer, beberapa sumber menganggap bahwa faktor genetik dan sistem saraf simpatik.

  • Gen

  • Beberapa kasus penyebab hiperhidrosis menunjukkan adanya mutasi genetik di dalam keluarga. Mutasi genetik terjadi saat instruksi dalam sel tubuh menjadi acak sehingga mengganggu cara kerja normal tubuh. Mutasi genetik dapat diturunkan orang tua kepada anak.

  • Sistem saraf simpatik

  • Sistem saraf simpatik merupakan sistem saraf otonom yang bekerja di luar kesadaran tubuh. Sistem saraf simpatik juga bertindak sebagai thermostat, sehingga jika dirasa suhu terlalu panas maka saraf akan mengirimkan sinyal dari otak ke jutaan kelenjar keringat di tubuh untuk menghasilkan keringat. Keringat mampu mendinginkan kulit sehingga dapat mengurangi suhu tubuh. Diperkirakan bahwa dalam kasus hiperhidrosis primer, otak bekerja mengirimkan sinyal meskipun tubuh tidak membutuhkannya.

    1. Hiperhidrosis Sekunder

    Hiperhidrosis sekunder cenderung terjadi saat seseorang telah menginjak usia dewasa. Hiperhidrosis sekunder ditandai dengan tubuh mengeluarkan keringat berlebih pada saat sedang tidur. Penyebab hiperhidrosis sekunder dapat diketahui dengan jelas, pemicunya meliputi:

  • Kehamilan

  • Menopause

  • Obesitas

  • Gangguan kecemasan

  • Kelenjar tiroid yang terlalu aktif

  • Mengonsumsi obat-obatan seperti antidepresan, propranolol, pilocarpine, dan bethanechol

  • Alkohol dan narkotika

  • Menderita penyakit medis seperti gula darah rendah, gangguan metabolisme, infeksi pernapasan, penyakit parkinson dan diabetes

  • Hal yang Dapat Dilakukan saat Hiperhidrosis

    dari ampas kopi

    ©Ecouterre - S.Cafe

    Saat tubuh mengalami hiperhidrosis dengan mengeluarkan keringat yang berlebihan tentu rasanya tidak nyaman. Maka Anda dapat melakukan hal-hal berikut agar hiperhidrosis cepat mereda:

  • Kenakan pakaian longgar untuk meminimalkan suhu tubuh saat berkeringat

  • Kenakan kaus kaki yang menyerap kelembapan dan ganti kaus kaki setidaknya dua kali sehari jika memungkinkan

  • Kenakan sepatu kulit, sebaiknya gunakan sepatu yang berbeda dari hari ke hari agar tidak lembap

  • Hindari melakukan hal-hal di bawah ini saat sedang mengalami hiperhidrosis:

  • Jangan memakai pakaian ketat atau kain sintetis 

  • Jangan memakai sepatu bot tertutup atau sepatu olahraga yang dapat menyebabkan kaki memproduksi lebih banyak berkeringat

  • Jangan melakukan hal-hal yang menjadi penyebab hiperhidrosis, seperti minum alkohol atau makan makanan pedas

  • Penanganan Hiperhidrosis

    Jika kondisi hiperhidrosis mulai mengganggu aktivitas, coba untuk membeli beberapa obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter seperti:

  • Antiperspirant yang lebih kuat daripada deodoran

  • Pelindung ketiak agar keringat tidak menempel pada pakaian

  • Bedak kaki untuk telapak kaki yang berkeringat

  • Mengganti sabun yang lebih lembut untuk kulit 

  • Apabila beberapa hal di atas telah dilakukan namun hiperhidrosis semakin parah, maka lebih baik periksakan ke dokter, apalagi jika kondisi tersebut meliputi:

  • Berkeringat berlebih disertai penurunan berat badan

  • Berkeringat berlebih saat sedang tidur

  • Berkeringat berlebih disertai dengan demam, nyeri dada, sesak napas, dan detak jantung yang cepat

  • Berkeringat berlebihan dalam kurun waktu berkepanjangan

  • Cara Mengobati Hiperhidrosis

    004 siti rutmawati

    medcitynews.com

    Dilansir dari healthline.com, tersedia beberapa pilihan pengobatan untuk menangani hiperhidrosis:

    Antiperspirant Khusus

    Untuk mendapatkan antiperspirant khusus perlu resep dari dokter. Antiperspirant khusus mengandung aluminium klorida dan biasanya lebih kuat daripada jenis lainnya yang biasa digunakan untuk menangani kasus hiperhidrosis ringan.

    Iontophoresis

    Prosedur ini merupakan terapi menggunakan arus listrik untuk menghantarkan obat melalui kulit. Cara kerja terapi Iontophoresis adalah dengan memberikan arus listrik tingkat rendah ke tangan, kaki, atau ketiak untuk memblokir sementara kelenjar keringat.

    Obat Antikolinergik

    Obat antikolinergik membantu dalam mencegah bekerjanya asetilkolin sebagai bahan kimia yang diproduksi tubuh untuk membantu merangsang kelenjar keringat. Obat-obatan ini membutuhkan waktu sekitar dua minggu untuk bekerja dan dapat menyebabkan efek samping seperti sembelit dan pusing.

    Botox

    Suntikan botox dapat digunakan untuk mengobati hiperhidrosis berat karena mampu memblokir saraf yang merangsang kelenjar keringat. Treatment botox biasanya memerlukan beberapa kali suntikan agar perawatan menjadi efektif.

    Tindakan Bedah

    Operasi pengangkatan kelenjar keringat pada bagian ketiak dapat membantu menangani penyebab hiperhidrosis pada ketiak. Pilihan lain adalah dengan simpatektomi toraks endoskopi, yakni melibatkan pemutusan saraf yang membawa pesan ke kelenjar keringat.

    (mdk/jen)
    Geser ke atas Berita Selanjutnya

    Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
    lihat isinya

    Buka FYP
    7 Masalah Kesehatan yang Sebabkan Keringat Berlebih, Salah Satunya karena Gula
    7 Masalah Kesehatan yang Sebabkan Keringat Berlebih, Salah Satunya karena Gula

    Keringat yang berlebihan ini muncul bukan karena panas matahari atau pakaian Anda yang terlalu tebal, tapi bisa jadi karena masalah pada kesehatan Anda.

    Baca Selengkapnya
    Apa itu Hiperpigmentasi dan Bagaimana Cara Mencegahnya?
    Apa itu Hiperpigmentasi dan Bagaimana Cara Mencegahnya?

    Hiperpigmentasi merupakan permasalahan kulit yang cukup meresahkan. Yuk, cari tahu cara mencegahnya di sini!

    Baca Selengkapnya
    12 Cara Sederhana Melancarkan Haid yang Terlambat, Mulai dari Ubah Gaya Hidup dan Konsumsi Minuman Ini
    12 Cara Sederhana Melancarkan Haid yang Terlambat, Mulai dari Ubah Gaya Hidup dan Konsumsi Minuman Ini

    Haid atau menstruasi seringkali menjadi masalah bagi perempuan. Penyebab masalah menstruasi termasuk siklus yang terlambat tidak boleh didiamkan saja.

    Baca Selengkapnya
    Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
    video untuk kamu.
    SWIPE UP
    Untuk melanjutkan membaca.
    Penyakit yang Sebabkan Keringat Dingin, Bukan cuma Masuk Angin
    Penyakit yang Sebabkan Keringat Dingin, Bukan cuma Masuk Angin

    Keringat dingin bukan seperti keringat biasanya yang muncul saat olahraga atau cuaca panas. Keringat ini muncul ketika tubuh mengalami kondisi tertentu.

    Baca Selengkapnya
    5 Cara Mengatasi  Biang Keringat pada Bayi, Orang Tua Wajib Tahu
    5 Cara Mengatasi Biang Keringat pada Bayi, Orang Tua Wajib Tahu

    Biang keringat pada bayi adalah kondisi di mana kelenjar keringat mengalami penyumbatan atau iritasi.

    Baca Selengkapnya
    Kulit Kering Bisa Disebabkan 10 Hal Ini, Berikut Cara Atasi dan Mencegahnya!
    Kulit Kering Bisa Disebabkan 10 Hal Ini, Berikut Cara Atasi dan Mencegahnya!

    Kulit kering kerap dialami oleh sebagian orang dan terkadang membuat estetika semakin berkurang.

    Baca Selengkapnya
    Cara Menghilangkan Biang Keringat di Wajah, Aman dan Efektif
    Cara Menghilangkan Biang Keringat di Wajah, Aman dan Efektif

    Kondisi ini terjadi ketika kelenjar keringat berproduksi lebih banyak dari yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga suhu tubuh normal.

    Baca Selengkapnya
    5 Penyebab Ingus Berdarah yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mengatasinya
    5 Penyebab Ingus Berdarah yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mengatasinya

    Ingus berdarah atau epistaksis hidung adalah kondisi ketika darah keluar dari hidung.

    Baca Selengkapnya
    5 Penyebab Hidung Sering Mengalami Gatal dan Cara Mengatasinya
    5 Penyebab Hidung Sering Mengalami Gatal dan Cara Mengatasinya

    Kondisi hidung gatal bisa disebabkan oleh alergi, iritasi, ISPA, polip, maupun tumor hidung.

    Baca Selengkapnya