Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pegang Prinsip Merdeka atau Mati Syahid, Begini Perjuangan Bung Tomo Lawan Penjajah

Pegang Prinsip Merdeka atau Mati Syahid, Begini Perjuangan Bung Tomo Lawan Penjajah Bung Tomo. ©2020 Merdeka.com/strategi.id

Merdeka.com - Sutomo atau yang lebih dikenal dengan sebutan Bung Tomo merupakan pejuang yang tak henti-hentinya memikirkan nasib bangsa. Jiwa patriot Bung Tomo lahir dari kekuatan iman seorang Muslim.

Pria kelahiran Surabaya, 3 Oktober 1920 itu memegang teguh prinsip berjuang dengan niat ikhlas membela kemerdekaan dan kedaulatan bangsa atas nama Allah. Dengan demikian, Bung Tomo meyakini tidak akan ada kerugian yang didapatkan.

Pimpin BPRI

bung tomo

©2021 Merdeka.com/jawatimuran.disperpusip.jatimprov.go.id

Saat pemerintah Indonesia dianggap terlalu lambat menghadapi pergerakan Belanda yang membonceng sekutu, Bung Tomo bersama rakyat melahirkan Barisan Pemberontakan Rakyat Indonesia (BPRI). Sejak 12 Oktober 1945, Bung Tomo menjadi pucuk pimpinan BPRI, seperti dilansir laman resmi Disperpusip Provinsi Jawa Timur.

Berbekal pemahaman dan pengajaran agama yang matang, Bung Tomo teguh dengan prinsipnya bahwa seorang pandu dan pejuang bangsa harus suci dalam pikiran maupun perbuatan. Dalam setiap pergerakan perjuangannya, pekikan Allahu Akbar selalu terdengar untuk menyemangati perlawanan para pemuda dan rakyat.

Merdeka atau Mati Syahid

Selain kalimat Allahu Akbar, Bung Tomo selalu meneriakkan semboyan merdeka atau mati syahid melalui corong radio untuk membakar semangat para pemuda dan rakyat dengan pidatonya yang berapi-api.

Dalam setiap kali aksi pertempuran, selalu menyisakan kisah-kisah perjuangan yang menarik. Pernah satu kali saat melancarkan aksi gerilya, Bung Tomo dan pasukannya dikepung pesawat Belanda.

Di saat tak ada tempat berlindung itulah, atas kebesaran dan kekuasaan Allah, gumpalan awan menutupi Bung Tomo beserta pasukannya yang sedang menjadi sasaran tembak oleh pesawat-pesawat tempur Belanda.

Pejuang Besar

bung tomo

©2021 Merdeka.com/jawatimuran.disperpusip.jatimprov.go.id

Saat terjadi peristiwa 10 November 1945, Bung Tomo menjadi penggerak perlawanan rakyat. Ulama-ulama di Surabaya pun memberi dukungan penuh. Sementara itu, sosoknya sudah menjadi incaran Belanda. Barang siapapun yang berhasil menangkap atau membunuh Bung Tomo dijanjikan hadiah besar.

Setelah revolusi kemerdekaan usai, Bung Tomo tetap mempertahankan hidup sederhana. Ia enggan menerima fasilitas apapun dari pemerintah yang dimaksudkan sebagai penghargaan terhadap perjuangannya.  

Bung Tomo tetaplah seorang pejuang yang memikirkan rakyat dan bangsanya. Kemudian, pada 16 Oktober 1981, setelah melaksanakan wukuf di Arafah sebagai rangkaian ibadah haji, Bung Tomo wafat. (mdk/rka)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949, Ini Sejarah dan Para Tokoh Penggagasnya
Peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949, Ini Sejarah dan Para Tokoh Penggagasnya

Serangan Umum 1 Maret 1949 adalah sebuah upaya besar dalam perang kemerdekaan Indonesia melawan Belanda.

Baca Selengkapnya
Sejarah Pertempuran Lima Hari Lima Malam, Perang Tiada Henti Pasukan TRI Melawan NICA di Kota Palembang
Sejarah Pertempuran Lima Hari Lima Malam, Perang Tiada Henti Pasukan TRI Melawan NICA di Kota Palembang

Perjuangan dan semangat yang dimiliki pasukan tentara Indonesia melawan Belanda demi mempertahankan kemerdekaan begitu besar dalam peristiwa ini.

Baca Selengkapnya
Kisah Burung Berpangkat Letnan Paling Berjasa Bagi Pejuang Indonesia Sampai Tewas Ditembak di Hadapan Komandan
Kisah Burung Berpangkat Letnan Paling Berjasa Bagi Pejuang Indonesia Sampai Tewas Ditembak di Hadapan Komandan

Bukan hanya manusia, ini sosok binatang paling berjasa dalam kemerdekaan Indonesia. Siapa yang dimaksud?

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tempat ini Jadi Saksi Bisu Pangeran Diponegoro Ditangkap Belanda, Ada Kursi dengan Bekas Tancapan Kuku
Tempat ini Jadi Saksi Bisu Pangeran Diponegoro Ditangkap Belanda, Ada Kursi dengan Bekas Tancapan Kuku

Simak cerita di balik tempat bersejarah dan saksi bisu ditangkapnya Pangeran Diponegoro.

Baca Selengkapnya
Calon Menantu Sandiaga Uno Sempat Bikin Penasaran, Kini Terungkap Sosoknya Ganteng Bernama Panji
Calon Menantu Sandiaga Uno Sempat Bikin Penasaran, Kini Terungkap Sosoknya Ganteng Bernama Panji

Mulai dari nama hingga momen pertemuannya dengan sang putri sulung diungkap Sandiaga.

Baca Selengkapnya
Tersangka Pembunuhan Pria Terbungkus Sarung di Tangsel Dibantu Pedagang Soto, Begini Perannya
Tersangka Pembunuhan Pria Terbungkus Sarung di Tangsel Dibantu Pedagang Soto, Begini Perannya

Tersangka Pembunuhan Pria Terbungkus Sarung di Tangsel Dibantu Pedagang Soto, Begini Perannya

Baca Selengkapnya
Dulu Banten Ternyata Sempat Bernama Bantam, Bermula dari Lidah Orang Eropa yang Keseleo
Dulu Banten Ternyata Sempat Bernama Bantam, Bermula dari Lidah Orang Eropa yang Keseleo

Ketika penjajah datang dan mencoba merebut dataran paling barat pulau Jawa ini, nama Banten sempat dikenal sebagai Bantam.

Baca Selengkapnya
3 Contoh Naskah Pidato Kemerdekaan Singkat yang Mudah Dipahami oleh Masyarakat
3 Contoh Naskah Pidato Kemerdekaan Singkat yang Mudah Dipahami oleh Masyarakat

Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia tinggal hitungan jam saja. Berikut contoh naskah pidato kemerdekaan singkat yang mudah dipahami.

Baca Selengkapnya
Pemenang Pemilu Tahun 1955, Berikut Sejarahnya
Pemenang Pemilu Tahun 1955, Berikut Sejarahnya

Pemilu 1955 di Indonesia merupakan salah satu tonggak sejarah penting dalam proses demokratisasi dan konsolidasi negara setelah merdeka pada tahun 1945.

Baca Selengkapnya