Nasib Relokasi 2.000 Rumah Korban Erupsi Gunung Semeru, Pemkab Lumajang Siapkan Ini
Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang, Jawa Timur tengah mencari lokasi yang tepat untuk tempat relokasi hunian warga terdampak awan panas guguran Gunung Semeru.
Rencananya, sebanyak 2.000 rumah warga terdampak peningkatan aktivitas berapi dengan memiliki ketinggian 3.676 mdpl itu bakal direlokasi ke tempat yang lebih aman.
"Kami sudah melihat mana zona-zona yang aman untuk dijadikan tempat relokasi bagi hunian yang rusak akibat dampak APG Gunung Semeru," ujar Wakil Bupati Lumajang Indah Amperwati di Posko Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jumat (10/12).
Indah menuturkan, Pemkab Lumajang sudah menentukan beberapa titik lokasi sebagai tempat relokasi warga terdampak bencana awan panas guguran Gunung Semeru. Lahan yang dipilih ialah milik Perhutani.
"Tentu yang berpotensi kami ajukan adalah lahan atau tanah negara dalam pengelolaan perhutani karena cukup luas dan memungkinkan untuk relokasi rumah warga," lanjutnya, dikutip dari Antara.
Pastikan Lokasi Relokasi Aman
View this post on InstagramPemkab Lumajang masih mendiskusikan beberapa titik lahan relokasi warga terdampak awan panas guguran Gunung Semeru dengan Badan Geologi guna memastikan lokasi yang diajukan benar-benar berada dalam zona nyaman.
"Secara teknis kami akan diskusikan dengan badan geologi juga, apakah lokasi-lokasi yang kami maksud untuk kami ajukan ke Perhutani dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) adalah zona aman, sehingga bisa dijadikan tempat untuk relokasi," terang Wakil Bupati yang akrab disapa Bunda Indah itu.
Sebelumnya, Perum Perhutani setuju memberikan pertimbangan teknis untuk lahan hutannya dijadikan tempat relokasi bagi korban yang kehilangan tempat tinggal akibat bencana alam Gunung Semeru.
"Pada prinsipnya secara administrasi dan teknis tidak ada masalah, sambil menunggu usulan serta pendataan di mana lokasi-lokasi yang paling aman," jelas Direktur Utama Perum Perhutani Wahyu Kuncoro dalam siaran persnya.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas pada sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari pusat erupsi.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru memuntahkan letusan disertai Awan Panas Guguran (APG) pada Senin (25/12) sekitar pukul 05.12 WIB.
Baca SelengkapnyaTerjadi erupsi Gunung Semeru pada Jumat, 12 April 2024, pukul 03.31 WIB
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Warga diminta waspada terhadap bencana susulan akibat letusan Semeru.
Baca SelengkapnyaErupsi terjadi dengan durasi waktu tercatat selama 127 detik pada Sabtu malam pukul 22.13 WIB.
Baca SelengkapnyaWarga dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Baca SelengkapnyaGunung Semeru mengalami 28 kali gempa erupsi, 1 kali gempa guguran, 6 kali gempa hembusan, dan tiga kali gempa harmonik.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta diungsikan ke daerah yang lebih aman.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru di Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, kembal erupsi, Senin (12/2).
Baca Selengkapnya