Miris Ratusan Ribu Rumah di Jember Tak Punya Jamban, Warga BAB Sembarangan
Merdeka.com - Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jember, Jawa Timur, Ardi Pujo Prabowo mengungkapkan bahwa masih ada ratusan ribu rumah di wilayah setempat yang tidak mempunyai jamban. Alhasil, masih banyak warga yang buang air besar sembarangan.
Merespons fakta tersebut, Komisi D DPRD Jember menggelar rapat dengar pendapat (RDP) terkait Open Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan pada Selasa (31/1/2023).
Dalam kegiatan tersebut, anggota parlemen ini mengundang Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Sosial, serta Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3 AKB) Jember.
Pada kesempatan tersebut, Ardi mengungkapkan, masih ada 132.567 Kepala Keluarga di Kabupaten Jember yang belum memiliki jamban.
"Ini kondisi yang sangat memprihatinkan, makanya kami minta Dinas Kesehatan mengalokasikan anggaran, tidak menunggu dinas lain bergerak," ungkapnya.
Dampak BAB Sembarangan
©2022 Merdeka.com/liputan6.com
Ardi menjelaskan, banyaknya warga yang buang air sembarangan dapat membawa dampak buruk bagi lingkungan hingga kesehatan.
"Dampaknya banyak sekali, mulai dari stunting dan lain sebagainya," terangnya, dikutip dari akun Instagram @infojember, Rabu (1/2/2023).
Selama ini, pembangunan jamban di Kabupaten Jember hanya menjadi tanggung jawab Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya Jember dan hal itu dirasa tidak cukup.
"Makanya kami tadi menekan kepada Dinas Kesehatan, sebisa mungkin mengalokasikan sendiri," tegas Ardi.
Butuh Langkah Konkret
Dinkes Jember sendiri memiliki anggaran sekitar Rp200 juta untuk mendukung terwujudnya Stop Buang Air Besar Sembarangan. Namun, anggaran tersebut sebatas untuk program sosialisasi dan edukasi, bukan untuk pembangunan jamban.
"Masyarakat tidak butuh edukasi sebenarnya, tetapi yang dibutuhkan adalah aksi. Bagaimana ada langkah konkret untuk membangun jamban atau Mandi Cuci Kakus (MCK) yang baru," terang legislator Fraksi Gerindra itu.
Pelaksana Tugas (Plt) Dinkes Jember Koeshar Yudyarto mengatakan pihaknya telah berkoordinasi Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) yang memiliki tingkat buang air besar sembarangan tinggi untuk membangun jamban.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seribu Lebih Rumah Terendam Banjir Usai Hujan Sepekan, Jambi Siaga Tiga
Akibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaMiris Perkampungan Waria Kumuh, Hidup Tanpa Listrik dan Air 'Ya Make Up Harus Siang'
Di tengah-tengah masyarakat yang hidup berkecukupan, ada sebuah perkampungan dengan kondisi begitu miris.
Baca SelengkapnyaHingga Jelang Siang, 4 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir
Sebanyak 57 RT yang juga sempat teredam banjir kini air sudah surut dan mereka mulai membersihkan rumah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Banjir Rob Terjang 10 Kecamatan dan 25 Desa di Merangin, 1.094 Warga Mengungsi
10 kecamatan itu yakni Bangko, Batang Masumai, Muara Siau, Lembah Masurai, Bangko Barat, Pemenang Selatan, Tiang Pumpung, Pemenang Barat, Pemenang dan Jangkat.
Baca SelengkapnyaBegal Sadis Beraksi di Lumajang, Tangan Warga Jember Ditebas hingga Nyaris Putus
Seorang pria asal Kabupaten Jember menjadi korban begal motor di Jalan Nasional Ranuyoso, Lumajang, Jawa Timur, Jumat (8/3) dini hari.
Baca SelengkapnyaSatu Keluarga Tertimpa Tembok Runtuh di Jaksel Saat Lagi Tidur, Empat Orang Terluka
Tiba-tiba tembok tetangga yang lebih tinggi runtuh dan menimpa rumah Suyoto
Baca SelengkapnyaCerita Miris Warga Bangkunat Pesisir Barat Lampung, Seberangi Sungai Antar Jenazah ke Pemakaman
Sejumlah warga menyeberangi sungai membawa jenazah yang akan dimakamkan di pemakaman itu viral di media sosial
Baca SelengkapnyaPenyebab Banjir Parah di Kudus, Ribuan Rumah Terendam & 6 Meninggal Dunia
Banjir di Kudus karena hujan lebat yang mengguyur sejak Sabtu (10/3) lalu.
Baca SelengkapnyaMabuk Berat Usai Pesta Miras Malam Tahun Baru, Pemuda Tertidur di Rel Berujung Tewas Ditabrak Kereta
Saat akan melintas di lokasi kejadian dan melihat beberapa orang berada di rel kereta api, masinis segera membunyikan suling lokomotif berulang-ulang agar orang
Baca Selengkapnya