Miris Bocah SD di Malang Ikut Perang Sarung Bawa Pedang dan Batu, Begini Faktanya

Kamis, 30 Maret 2023 09:40 Reporter : Rizka Nur Laily M
Miris Bocah SD di Malang Ikut Perang Sarung Bawa Pedang dan Batu, Begini Faktanya Ilustrasi sarung. ©2023 Merdeka.com/Flickr

Merdeka.com - Fenomena perang sarung yang muncul di berbagai daerah selama Ramadan juga ditemukan di Malang Raya. Saat mencoba melakukan pencarian di media sosial, Merdeka.com menemukan grup facebook Perang Sarung Malang Raya yang anggotanya mencapai 4.300 akun. Ada pula grup bernama Info Perang Sarung Malang Raya yang diatur privat dengan jumlah anggota 1.800-an akun.

Grup tersebut berisi saling adu tantang antardaerah. Meski demikian, beberapa warganet juga menuliskan seruan agar para anggota grup tidak saling serang.

Fenomena ini semakin meresahkan masyarakat karena banyak anak-anak di bawah umur terlibat. Bahkan, di Malang ditemukan anak usia SD turut dalam aksi perang sarung.

2 dari 3 halaman

Mayoritas Anak di Bawah Umur

ilustrasi anak anak

©2022 Merdeka.com/Freepik

Sebanyak 35 remaja yang diduga hendak perang sarung diamankan Polsek Pakis di Pintu Exit Tol Pakis, Kabupaten Malang pada Selasa (28/3/2023). Kapolsek Pakis Mohammad Lutfi mengungkapkan, hari itu banyak remaja Kota Malang pergi ke Pakis karena mengaku mendapat tantangan perang sarung.

Meskipun isu perang sarung ramai di media sosial, Lutfi memastikan peristiwa tersebut belum pernah terjadi di wilayah Kecamatan Pakis, seperti dikutip dari akun Instagram @malangraya_info.

Selain di Kecamatan Pakis, pihak kepolisian juga menggagalkan perang sarung di Kecamatan Dampit Kabupaten Malang pada Sabtu (25/3) dan Kecamatan Junrejo Kota Batu pada Minggu (26/3).

Sebanyak 11 remaja SMP dan SMA yang diduga hendak perang sarung diamankan. Polisi juga menyita sarung dan pedang yang akan digunakan untuk tawuran.

"Mereka mengaku mendapat undangan tawuran sarung melalui media sosial (medsos)," terang Kasi Humas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik.

Sedangkan di Kota Batu, polisi menangkap 10 remaja yang hendak perang sarung berisi batu di Desa Wisata Kampung Pendem. 

"Rata-rata pelaku masih SMP, dan ada juga yang masih SD," ungkap Kapolsek Junrejo, AKP Anton Hendry Subagijo.

3 dari 3 halaman

Antisipasi Perang Sarung

Merespons maraknya fenomena perang sarung sebagai perbincangan di media sosial, Polresta Malang Kota akan menggelar patroli di kawasan yang potensial menjadi lokasi perang sarung.

Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto menegaskan bahwa perang sarung berbahaya bagi orang lain. Selain itu, pelakunya juga dapat dijatuhi hukuman pidana. 

"Bila ada perang sarung di Kota Malang, kami akan bertindak sesuai ketentuan yang berlaku," tutur Budi.

Dia pun mengimbau remaja tidak perang sarung dan menyarankan agar mereka mengisi waktu Ramadan dengan melakukan hal-hal positif.

"Jangan sampai perang sarung karena nanti berhadapan dengan hukum. Kalau sudah berhadapan dengan hukum, nanti Lebaran di tahanan," imbaunya.

[rka]
Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini