Konvoi Kelulusan, Pelajar SMK Probolinggo Ini Justru Lempar Batu ke Gedung Sekolah
Merdeka.com - Aksi perayaan kelulusan sejumlah pelajar SMK di Kota Probolinggo, Jawa Timur pada Senin (7/6/2021) sekitar pukul 10.00 WIB berujung anarkis. Para siswa yang melakukan konvoi dengan mengendarai motor itu melempar batu ke kampus 2 SMK Ahmad Yani di Jalan Mastrip. Beruntung, insiden pelemparan batu yang mengenai ruang guru itu tak menimbulkan korban jiwa.
Mengutip dari akun Instagram @probolinggokita, puluhan siswa bermotor yang melakukan konvoi di Jalan Mastrip itu mengenakan baju yang dicoret-coret. Mereka berhenti sekitar lima menit di depan kampus 2 SMK Ahmad Yani untuk menunjukkan aksinya. Selanjutnya, beberapa pelajar turun dari motor dan melemparkan batu-batu di pinggir jalan ke gedung sekolah.
Ada Ujian
Saat insiden berlangsung, pelajar kelas X dan XI SMK Ahmad Yani sedang menjalani Ujian Akhir Sekolah (UAS). Sementara para pelajar yang melakukan konvoi merupakan pelajar kelas XII yang telah dinyatakan lulus.
Satpam sekolah, Yani mengungkapkan, pihaknya terkejut saat para pelajar konvoi berhenti di depan sekolah dan melempar batu. Bersamaan dengan itu, terdengar suara kaca pecah. Beberapa orang di sekolah pun berupaya menyelamatkan diri.
"Ada banyak pelajar, tapi tidak tahu pelajar dari mana dan persoalannya apa," jelas Yani.
Setelah insiden pelemparan batu oleh para pelajar konvoi, Yani mendapati sejumlah batu di ruang guru SMK Ahmad Yani.
Lapor ke Kepolisian
Lihat postingan ini di Instagram
Sementara itu, Kepala Bidang Kesiswaan SMK Ahmad Yani, Septa menuturkan, sebelum konvoi kelulusan pelajar yang berujung anarkis itu, ia sedang melakukan koordinasi dengan bidang kesiswaan SMKN 4.
Sepulangnya dari SMKN 4, Septa mendengar kabar bahwasanya 3 bagian kaca ruang guru SMK Ahmad Yani pecah karena insiden pelemparan batu.
Lebih lanjut, Septa mengungkapkan, pihaknya telah melaporkan kejadian tersebut kepada Polsek Wonoasih.
Sementara itu, berdasarkan kesaksian seorang pedagang kaki lima di Jalan Mastrip, Purnama, jumlah peserta konvoi tersebut hampir seratus orang.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi terus mendalami kasus perundungan siswa SMA Binus School Serpong. Mereka memanggil pihak sekolah dan saksi ahli untuk dimintai keterangan.
Baca SelengkapnyaLantaran upaya diversi yang dilakukan pihak Kepolisian tidak menemui kesepakatan antara korban dengan 8 anak berhadapan hukum (ABH).
Baca SelengkapnyaPada masa Perang Kemerdekaan, sekolah ini digunakan sebagai markas para pemuda pejuang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anak pelajar sebagai korban tindak kekerasan dan perundungan harus mendapat penanganan yang tepat
Baca SelengkapnyaSosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan
Baca SelengkapnyaDemi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca SelengkapnyaKejadian itu sendiri bermula saat jam kosong pelajaran pada Senin (9/1) lalu.
Baca SelengkapnyaPemungutan suara tertunda di 17 TPS di Jakarta Utara akibat banjir yang melanda kawasan tersebut, pada hari pencoblosan, Rabu 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaSeorang bocah perempuan yang masih duduk di bangku SD diduga dicabuli pemuda di sebuah rumah kosong di Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang.
Baca Selengkapnya