Kisah UMKM Surabaya Bikin Seragam Siswa SD-SMP, Penjahit: Kami Terbantu dan Senang

Rabu, 29 Desember 2021 11:01 Reporter : Rizka Nur Laily M
Kisah UMKM Surabaya Bikin Seragam Siswa SD-SMP, Penjahit: Kami Terbantu dan Senang Ilustrasi Anak Sekolah. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Pimpinan DPRD Kota Surabaya, Jawa Timur, mengungkapkan bahwa Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) harus bisa menggerakkan sektor riil. Dengan demikian, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di kota setempat bisa naik kelas.

Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti mengatakan, pihaknya mendukung upaya Pemkot Surabaya memberdayakan 115 UMKM penjahit dalam program pengadaan seragam bagi siswa SD-SMP yang berasal dari keluarga masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Kota Surabaya.

"Kami di DPRD mendukung upaya pemberdayaan UMKM. APBD harus menggerakkan sektor riil yaitu sektor yang bersentuhan langsung dengan ekonomi di masyarakat. UMKM bisa naik kelas," tutur Reni di Surabaya, Rabu (28/12).

2 dari 3 halaman

Harapan

Reni mengaku telah mengunjungi rumah Fatimatul An’iah atau yang akrab dipanggil Aan, seorang penjahit di Kelurahan Sawunggaling, Surabaya, pada Selasa (28/12).  Aan adalah salah satu pemilik dari 115 UMKM penjahit yang diberdayakan Pemkot Surabaya untuk membuat seragam sekolah.

Saat Reni berkunjung, Aan menjelaskan proses distribusi bahan kain yang sudah dipotong dilakukan oleh pihak koperasi. Selanjutnya, kain tersebut disalurkan kepada para UMKM penjahit rumahan untuk proses finishing seragam yang diberi merek Super (Surabaya Perkasa).

"Kami berharap semuanya lancar, target tercapai, menghasilkan produk yang berkualitas dan semoga di 2022 bisa berlanjut dengan melibatkan lebih banyak lagi penjahit rumahan," ujar Reni, dikutip dari Antara.

Reni menuturkan, seiring kapasitas yang semakin memadai dan pengelolaan yang baik, UMKM penjahit diharapkan dapat melayani kebutuhan lain di luar MBR.

"Kainnya bagus, jahitannya juga oke, rapi, kalo orang jawa nyebutnya bapu. Jadi anak-anak yang memakai juga merasa nyaman. Ke depan semoga bisa melayani kebutuhan pasokan seragam di Surabaya lebih luas lagi," imbuhnya.

3 dari 3 halaman

Peruntungan

Aan mengaku keterlibatan dirinya dalam program pengadaan seragam bagi siswa SD-SMP MBR ini menjadi peruntungan baginya dan para pelaku UMKM penjahit lainnya.

"Alhamdulillah, ini sebagai penggembira bagi warga kami, semoga penggawean (kerjaan) terus menerus ada, tidak hanya 1-2 bulan sekali saja, jadi dapur juga mengepul," ujarnya.

Ia juga sempat menceritakan waktu yang dibutuhkan untuk membuat seragam. Estimasi waktu untuk pengerjaan bawahan membutuhkan waktu sekitar 1 jam, namun karena sudah terbiasa, proses pengerjaan selesai lebih cepat.

"Adanya kerjaan ini sangat membuat kami terbantu dan senang sehingga kami bergegas cepat menyelesaikan agar dapat (pesanan) lagi, semangatnya begitu," kata Aan.

Aan mengaku telah menggeluti dunia jahit-menjahit selama 25 tahun. UMKM penjahit miliknya terdiri dari 15 anggota yang seluruhnya perempuan. Sebelumnya, UMKM penjahit milik Aan memproduksi sprei, tas, jilbab, hingga busana muslim.

Sementara itu, setelah pengerjaan selesai, nantinya seragam sekolah akan dibagikan kepada para siswa SD-SMP MBR. Seragam yang akan mereka dapatkan adalah seragam putih-merah, seragam putih-biru, seragam pramuka, ikat pinggang, dan hasduk.

[rka]
Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini