Kiai Ini Pilih Tinggal di Rumah Kayu Sederhana dan Tak Pernah Mau Diwawancara Wartawan, Gus Dur Menyebutnya Wali
Ia adalah kiai utama di kalangan Nahdlatul Ulama
Ia adalah kiai utama di kalangan Nahdlatul Ulama
Dilansir dari darunnajah.com, mantan pengasuh Pondok Pesantren Langitan Tuban itu dikenal memiliki gaya hidup sederhana.
Ia memilih tinggal di rumah kecil yang terbuat kayu, sederet dengan asrama santri dan rumah pengasuh lain.
Padahal di belakang rumah tersebut, ada bangunan dua lantai miliknya yang jauh lebih bagus dibanding rumah yang ia tinggali. Rumah lantai dua itu adalah tempat tinggal putri-putrinya.
Ia sendiri memilih tinggal di rumah berukuran sekitar 7×3 meter.
Di dalam rumah rumah tersebut ada seperangkat meja dan kursi kuno, dua almari berisi kitab-kitab, dua jam dinding, dan kaligrafi. Lantai rumah kayu tersebut dilapisi karpet.
Sang kiai biasa menyambut tamu yang datang di rumah sederhana kebanggannya itu. Tamu Kiai Faqih sangat beragam, dari kalangan bawah, pengurus NU, hingga pejabat tinggi negara.
Saat itu terjadi perbedaan di kalangan Nahdliyin, ada yang mendukung pencalonan Gus Dur yang dipelopori kaum Poros Tengah dan ada yang tidak.
Menghadapi situasi ini, beberapa kiai sepuh NU termasuk Kiai Faqih adakan pertemuan di Ponpes Langitan.
Dua hari sebelum pemilihan presiden, Hasyim Muzadi, Ketua PBNU saat itu, menyampaikan pesan dari Kiai Faqih pada Gus Dur. Pesan tersebut adalah bahwa ulama akan mendoakan Gus Dur jika ia maju sebagai calon presiden. Gus Dur menangis senang, ia berjanji untuk tetap patuh pada ucapan Kiai Faqih sebagai seorang santri.
Di mata Gus Dur sendiri, Kiai Faqih adalah seorang wali.
“Namun, kewalian beliau bukan lewat thariqat atau tasawuf, justru karena kedalaman ilmu fiqhnya,” kata Gus Dur
Kiai ini tak pernah mau diwawancara wartawan. Hal itu dilakukan lantaran ia tidak suka sosoknya terekspos media seperti dikutip dari darunnajah.com.
Di kalangan santri, Kiai Faqih dikenal sederhana dan istikamah. Ia tak hanya pandai mengajar, tetap juga teladan seluruh santri. Tak jarang Kiai Faqih membersihkan sendiri daun jambu yang rontok di dekat tempat tinggalnya di dalam pesantren.
(Foto: Twitter @SantriKyaiMaruf)
Kiai Faqih meninggal pada 29 Februari 2019. Pendiri Partai Nasional Kebangkitan Ulama itu meninggalkan sembilan orang anak.
Kiai Faqih meninggal pada 29 Februari 2019. Pendiri Partai Nasional Kebangkitan Ulama itu meninggalkan sembilan orang anak.
KPK belum memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai penggeledahan di rumah Sudin.
Baca SelengkapnyaSimak sudut rumah masa kecil Kiky Saputri yang sederhana banget!
Baca SelengkapnyaDengan melibatkan yang maha kuasa, kesulitan dalam menjalankan usahanya bisa teratasi.
Baca SelengkapnyaWuriadhi mengungkapkan ketiga tersangka itu yakni HS selaku mantan Pelaksana Tugas (PLT) Sekwan, RH selaku mantan bendahara pengeluaran dan SA selaku PPTK.
Baca SelengkapnyaPak Saleh, menerima bantuan bedah rumah setelah mengabdi di Polda Riau selama 36 tahun lamanya.
Baca SelengkapnyaMereka membakar lima wadah kemenyan dan melakukan aksi bisu.
Baca SelengkapnyaUlar berukuran cukup besar itu ditemukan dan berhasil ditangkap pada Rabu (26/7) malam lalu. Berikut ulasan selengkapnya.
Baca SelengkapnyaWonosobo menyimpan rahasia. Salah satu desanya ternyata ada banyak rumah mewah.
Baca SelengkapnyaLembaga antirasuah menemukan sejumlah uang dan 12 pucuk senjata api saat penggeledahan di rumah dinas Syahrul Yasin Limpo.
Baca Selengkapnya