Kenali Gejala Obesitas yang Wajib Diketahui, Cegah Sebelum Terlambat
Merdeka.com - Obesitas adalah penyakit kompleks yang melibatkan jumlah lemak tubuh yang berlebihan. Obesitas adalah masalah medis yang meningkatkan risiko penyakit dan masalah kesehatan lain, seperti penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, dan kanker tertentu.
Ada banyak alasan mengapa beberapa orang mengalami kesulitan menurunkan berat badan. Biasanya, obesitas bersumber dari faktor keturunan, fisiologis, dan lingkungan, dikombinasikan dengan diet, aktivitas fisik, dan pilihan olahraga yang tidak tepat.
Gejala obesitas lebih dari sekadar kelebihan lemak tubuh. Masalah kulit, sesak napas, sulit tidur, dan lainnya dapat mempengaruhi seseorang yang menderita obesitas. Beberapa gejala obesitas bahkan diketahui meningkatkan risiko terkena penyakit dan gangguan tertentu. Dalam beberapa kasus, ini dapat mengancam jiwa dan berakibat fatal.
Berikut adalah informasi selengkapnya mengenai gejala obesitas dan bagaimana cara mencegahnya dengan tepat sebelum obesitas berkembang menjadi tak terkendali.
Gejala Obesitas
Untuk mendiagnosis obesitas, seorang profesional kesehatan menggunakan sistem pengukuran yang disebut indeks massa tubuh (BMI). BMI adalah angka yang dihitung menggunakan tinggi dan berat badan Anda masing-masing. Namun, perlu diingat bahwa BMI tidak selalu merupakan pengukuran yang akurat dari kandungan lemak tubuh.
Misalnya, beberapa atlet mungkin memiliki berat badan yang lebih tinggi dari rata-rata hanya karena mereka memiliki tingkat massa otot yang tinggi, dan otot lebih berat daripada lemak. Ini mungkin secara teknis memenuhi syarat mereka untuk tergolong ke dalam kategori obesitas, meskipun mereka memiliki lemak tubuh yang sangat sedikit.
Meskipun mengalami peningkatan beberapa kilo berat badan mungkin tampak tidak signifikan sejauh menyangkut kesehatan seseorang secara keseluruhan, penambahan berat badan yang terlalu banyak terkadang dapat menyebabkan kondisi medis yang serius. Dilansir dari verywellhealth.com. American Medical Association menganggap obesitas itu sendiri sebagai penyakit.
Berikut adalah beberapa gejala obesitas yang paling umum pada orang dewasa;
Obesitas tak hanya menyerang orang dewasa saja. Anak-anak pun berisiko terkena obesitas. Berikut beberapa gejala obesitas pada anak yang paling umum terjadi;
Gejala Obesitas Lain yang Langka
Obesitas dini dapat berkembang pada anak-anak karena kelainan genetik yang langka. Gangguan tersebut melibatkan gen yang berperan dalam mengatur nafsu makan dan pengeluaran energi. Kondisi ini dan efeknya meliputi:
Gejala utama termasuk kelaparan ekstrem (hiperfagia) mulai saat bayi, obesitas dini, dan masalah hormonal.
Gejala utama termasuk hiperfagia, obesitas awal yang parah, dan hipogonadisme hipogonadotropik (suatu kondisi di mana testis pria atau ovarium wanita menghasilkan sedikit atau tidak sama sekali hormon seks).
Gejala utama termasuk obesitas dini, hiperfagia, gangguan penglihatan, memiliki jari tangan atau kaki ekstra (polidaktili), dan masalah ginjal.
Komplikasi Obesitas
Penderita obesitas lebih mungkin mengembangkan sejumlah masalah kesehatan yang berpotensi serius. Di antaranya adalah;
Obesitas membuat Anda lebih cenderung memiliki tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol abnormal, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung dan stroke.
Obesitas dapat mempengaruhi cara tubuh menggunakan insulin untuk mengontrol kadar gula darah. Hal ini meningkatkan risiko resistensi insulin dan diabetes.
Obesitas dapat meningkatkan risiko kanker rahim, leher rahim, endometrium, ovarium, payudara, usus besar, rektum, kerongkongan, hati, kandung empedu, pankreas, ginjal dan prostat.
Obesitas meningkatkan kemungkinan mengembangkan mulas, penyakit kandung empedu dan masalah hati.
Orang dengan obesitas lebih cenderung mengalami sleep apnea, gangguan yang berpotensi serius di mana pernapasan berulang kali berhenti dan dimulai saat tidur.
Obesitas meningkatkan tekanan pada sendi yang menahan beban, selain meningkatkan peradangan di dalam tubuh. Faktor-faktor ini dapat menyebabkan komplikasi seperti osteoarthritis.
Obesitas juga meningkatkan risiko mengembangkan gejala parah jika Anda terinfeksi virus penyebab penyakit coronavirus 2019 (COVID-19). Orang yang memiliki kasus COVID-19 yang parah mungkin memerlukan perawatan di unit perawatan intensif atau bahkan bantuan mekanis untuk bernapas.
(mdk/edl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Obesitas adalah kondisi di mana seseorang memiliki berat badan yang berlebihan akibat penumpukan lemak tubuh yang abnormal atau berlebihan.
Baca SelengkapnyaObesitas bisa menjadi masalah kesehatan yang memicu berbagai penyakit. Penting untuk membuat anak terhindar dari obesitas sejak mereka masih kecil.
Baca SelengkapnyaTerjadinya obesitas pada bayi merupakan suatu kondisi yang tidak ideal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berbagai makanan sehat yang bisa dikonsumsi untuk membantu menambah massa otot dan membentuk tubuh.
Baca SelengkapnyaObesitas adalah masalah kesehatan yang semakin meningkat di seluruh dunia, dan pola makan yang tidak sehat adalah salah satu faktornya.
Baca SelengkapnyaHal-hal yang perlu diwaspadai supaya anak tidak mengalami obesitas. Penyebab obesitas umumnya terjadi karena tiga faktor, yaitu perilaku, lingkungan dan genetik
Baca SelengkapnyaObesitas dan perut buncit ternyata bikin kinerja otak menjadi lelet, hal itu didukung oleh sebuah penelitian dari Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaPrediabetes adalah kondisi ketika kadar gula dalam darah sudah melebihi batas normal, tetapi tidak cukup tinggi untuk dikategorikan sebagai diabetes tipe 2.
Baca SelengkapnyaMenjaga berat badan ideal tidak hanya melibatkan pola makan sehat dan olahraga, tetapi juga menghindari kebiasaan sepele yang dapat membuat berat badan naik.
Baca Selengkapnya