Jatim Peringkat 1 Penerapan K3 Terbaik di Indonesia, Perusahaan Diminta Lakukan Ini

merdeka.com Sekitar 1 Tahun yang lalu

Merdeka.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kembali menerima penghargaan peringkat pertama sebagai Pembina Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) terbaik tingkat Nasional Tahun 2022.

Mantan Menteri Sosial RI itu menempati peringkat pertama dari 15 gubernur penerima penghargaan Pembina K3 Terbaik Nasional 2022.

Tahun ini merupakan tahun keempat Provinsi Jawa Timur memperoleh penghargaan peringkat pertama berturut-turut sejak tahun 2019 silam.

Tanggung Jawab Semua Pihak

ilustrasi kesehatan dan keselamatan kerja

"Membudayakan keselamatan dan kesehatan kerja menjadi tanggung jawab semua pihak, baik perusahaan maupun karyawan yang terlibat di dalamnya, sehingga di tempat kerja tidak terjadi kecelakaan," ungkapnya, Rabu (25/5/2022) pagi.

Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur itu menyampaikan terima kasih atas sinergi berbagai pihak yang berada di dunia kerja. Mulai dari perusahaan, karyawan, tenaga kerja, hingga pemerintah kabupaten/kota setempat.

"Ini hasil dari sinergi dan upaya semua pihak yang terlibat di dunia kerja di Jatim,” tutur Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Airlangga tersebut.

Komitmen

ilustrasi kesehatan dan keselamatan kerja

Pemerintah Provinsi Jawa Timur, kata Khofifah, berkomitmen mendukung kebijakan K3 Nasional yang diberlakukan Pemerintah Pusat, dalam hal ini Kementerian Ketenagakerjaan RI.

Pihaknya mengaku terus berupaya mengimplementasikan budaya K3 dalam setiap aktivitas bermasyarakat, termasuk mendorong perusahaan-perusahaan di Jawa Timur agar selalu mengutamakan keselamatan, keamanan, dan kesehatan para pekerjanya.

Pemprov melalui Disnakertrans Jatim selalu memotivasi dan mendorong semua pihak untuk meningkatkan kesadaran dalam melaksanakan keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja.

Orang nomor satu di Pemprov Jatim itu berharap setiap perusahaan bisa mencapai kecelakaan nihil, mengimplementasikan Program Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS, serta melaksanakan Program Pencegahan dan Penanggulangan COVID-19.

"Demi terciptanya kondisi lingkungan kerja aman, nyaman, kondusif, dan sehat serta meningkatkan produktivitas kerja perusahaan, khususnya di Jatim," pungkasnya.

(mdk/rka)