Fakta Baru Listrik di Kebun Buah Naga Banyuwangi, Harga Jual Naik Sejahterakan Petani
Merdeka.com - Program listrik untuk Sang Naga yang diinisiasi PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur UP3 Banyuwangi masuk dalam Top 99 Kompetisi Sistem Inovasi Pelayanan Publik (Sinovic) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (Kemenpan RB), yang kini mulai memasuki tahap penjurian.
Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Timur UP3 Banyuwangi, Krisantus H Setyawan mengaku bersyukur. Ia mengungkapkan, program listrik untuk Sang Naga merupakan inovasi penggunaan lampu guna meningkatkan produksi buah naga di Banyuwangi.
"Ini merupakan teknologi tepat guna penggunaan lampu di kebun buah naga pada malam hari, untuk merangsang pembungaan, dan merupakan gagasan dari PLN bekerja sama dengan Dinas Pertahanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyuwangi," tutur Krisantus melalui siaran pers, Selasa (27/7/2021).
Hasil Panen Meningkat
Lihat postingan ini di InstagramInovasi tersebut membuat para petani bisa melakukan panen buah naga di luar musim. Saat ini, total luas lahan buah naga di Banyuwangi sekitar 3.132 hektare. Di mana seluas 2.608 hektare di antaranya telah menggunakan program listrik untuk penyinaran.
Elektrifikasi buah naga membuat para petani bisa melakukan panen sepanjang tahun. Setiap tahun, 1 hektare lahan dengan penyinaran bisa menghasilkan buah naga sebanyak 77 ton. Harga per kilonya berkisar antara Rp4.000 hingga Rp30.000.
"Tercatat saat ini ada sekitar 1.362 hektare lahan buah naga yang tersebar di daerah Pesanggaran, Siliragung, Tegaldlimo, Bangunrejo dan Purwoharjo sudah teraliri listrik," imbuhnya, dikutip dari Antara.
Tingkatkan Perekonomian
©2020 Merdeka.com
Krisantus mengaku akan terus mendorong petani buah naga menggunakan listrik supaya produktivitas tanaman buahnya meningkat. Harapannya, akan turut meningkatkan perekonomian petani.
"Saat ini pelanggan petani buah naga kami sebanyak 12.743 pelanggan," terangnya.
Petani Buah Naga, Edi Purwoko menceritakan, sebelum menggunakan listrik ia hanya bisa memanen buah naga satu musim saja, dengan harga per musim panen itu sekitar Rp3.000.
"Dengan adanya inovasi ini perekonomian meningkat. Permintaan buah naga dari luar Banyuwangi luar biasa meningkat. Pandemi tidak berdampak terhadap proses produksi dan permintaan pasar. Pengiriman buah tetap berjalan lancar. Kami sampai mempekerjakan tenaga kerja dari wilayah di luar Banyuwangi," ungkapnya.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ibu di Banyuwangi Jual Ayam Ingkung tanpa Penyedap Rasa, Awalnya Iseng Kini Omzetnya Jutaan Rupiah per Hari
Menariknya, pembeli menikmati sajian ayam ingkung di teras rumah layaknya makan di kediamannya sendiri
Baca SelengkapnyaWisata di Banyuwangi yang Hits dan Terbaru, Cocok untuk Manjakan Mata di Akhir Pekan
Merdeka.com merangkum informasi tentang wisata di Banyuwangi yang hits dan terbaru, sangat cocok untuk memanjakan mata di akhir pekan.
Baca SelengkapnyaJelang Lebaran, Penerbangan dari Jakarta dan Surabaya Menuju Banyuwangi Ditambah
Memasuki arus mudik Lebaran sejumlah maskapai penerbangan menambah frekuensi penerbangannya ke Banyuwangi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pria Banyuwangi Ajak Para Tetangga Ternak Kambing Perah, Awalnya 10 Ekor Kini Jadi 600 Ekor Auto Kaya Berjemaah
Setiap peternak bisa mengantongi Rp3,75 juta per dua pekan dari hasil menjual susu kambing, belum termasuk keuntungan jika kambing melahirkan
Baca SelengkapnyaHarga Pangan di Jakarta Naik, Ternyata Ini Penyebabnya
Ada beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.
Baca SelengkapnyaBlusukan di Pasar Palembang, Ganjar Pranowo Kaget Harga Daging Mahal
Ganjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Melonjak Tajam, Daya Beli Petani Jadi Lebih Baik?
Pada Desember 2023, NTP Provinsi Sulawesi Tengah mengalami kenaikan tertinggi mencapai 2,22 persen dibandingkan NTP provinsi lainnya.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog Bongkar Penyebab Masih Mahalnya Harga Beras
Sesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Januari hingga Februari terjadi defisit ketersediaan beras dari petani sebesar 2,7 juta beras.
Baca SelengkapnyaPastikan Daging Aman Dikonsumsi Warga, Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH
Petugas membawa beberapa alat untuk mengecek kondisi daging yang dijual oleh pedagang.
Baca Selengkapnya