Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Fakta Terbaru Potensi Gempa dan Tsunami 29 Meter di Jatim, Ini Kata Pakar Geologi

5 Fakta Terbaru Potensi Gempa dan Tsunami 29 Meter di Jatim, Ini Kata Pakar Geologi Ilustrasi tsunami. ©2012 pakistanweatherportal.com

Merdeka.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meramal potensi gempa dengan kekuatan Magnitudo (M) 8,7 yang diikuti tsunami setinggi 29 meter di Jawa Timur. Pakar geologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Amien Widodo menanggapi ramalan tersebut.

Amien menyebut, pemodelan matematis yang dilakukan BMKG ialah langkah awal yang tepat. Mengingat daerah Jatim terbentuk karena tumbukan lempeng Eurasia dan Indo-Australia, meneliti kegempaan di Jatim menjadi suatu hal yang harus dilakukan.

“Pemodelan ini menunjukkan worst scenario kemudian diumumkan, karena dalam lima bulan terakhir diketahui frekuensi gempa yang terjadi di Jawa Timur sangat tinggi,” terang dosen Departemen Teknik Geofisika ITS, Kamis (3/6/2021).

Intensitas Gempa Patut Dicurigai

antisipasi gempa dan tsunami jatim

©2021 Merdeka.com/bmkg.go.id

Belajar dari gempa Yogyakarta pada 27 Mei 2005 silam, intensitas gempa perlu dicurigai. Sebelum terjadi gempa Yogyakarta, salah satu tandanya ialah aktivitas kegempaan yang semakin sering.

"Ketika itu, frekuensi gempa mengalami kenaikan, tetapi tidak lebih dari 50 gempa setiap bulannya. Sementara itu, di lima bulan terakhir ini gempa yang terekam selalu lebih dari 500 kejadian per bulan,” ungkap Amien, mengutip dari liputan6.com.

Ada perbedaan yang jauh antara frekuensi gempa 2005 dengan tahun ini. Dengan demikian, sudah sepantasnya masyarakat jauh lebih waspada. Terlebih, tambah Amien, tumbukan lempeng yang menyusun Jawa Timur ini panjangnya sekitar 250 sampai 300 kilometer.

"Hal itu menunjukkan gempa sangat mungkin terjadi di berbagai titik, di wilayah yang ada di sekitar zona subduksi, yakni zona tempat terjadinya tumbukan itu," imbuhnya.

Aktivitas Seismik

Selain mengacu pada sejarah kegempaan, pengamatan aktivitas gempa juga dilandaskan pada data seismik yang terukur. Menurut Amien, aktivitas seismik yang tidak merata yang selama ini terekam perlu menjadi perhatian.

“Jika sewajarnya intensitas gempa di setiap titik zona subduksi adalah sama, tetapi ditemukan zona dengan gap seismik, artinya ada kemungkinan lempengan terkunci dan akan lepas sewaktu-waktu,” terangnya.

Di Indonesia, zona dengan gap seismic ditandai di sembilan wilayah yang membentang dari Sabang sampai Merauke. Salah satunya ada di Jawa Timur, dekat dengan pulau Bali.

Jika daerah yang diperkirakan sedang mengalami kuncian antarlempeng pada akhirnya lepas, maka akan menyebabkan gempa besar. Jika dihitung akan ada waktu 20 sampai 25 menit untuk air mencapai daratan.

“Belum lagi, jika gempa yang terjadi berkekuatan M 8,7, akan mendorong sesar-sesar di Jawa Timur sehingga tereaktivasi,” lanjutnya.

Imbauan untuk Masyarakat

Sesar yang tereaktivasi bisa menyebabkan gempa-gempa lain akibat dislokasi. Sedangkan, sesar-sesar tersebut melewati wilayah padat penduduk, seperti Banyuwangi, Probolinggo, Pasuruan, dan Surabaya.

"Meskipun berkekuatan kecil, jika terjadi di daerah perkotaan maka akan sama membahayakannya," ungkap Amien.

Amien menegaskan, gempa sejatinya tidak membunuh, tetapi dapat memicu likuifaksi, amplifikasi, longsor, tsunami, serta kerusakan pada infrastruktur.

"Menurut sejarahnya, likuifaksi terparah di Jatim pernah terjadi di daerah Lumajang. Maka dari itu, kami menekankan supaya masyarakat kenal dengan macam bencana dan mitigasinya," ujarnya.

Prediksi tsunami setinggi 29 meter juga sebaiknya diketahui lebih awal oleh masyarakat.

"Berdasarkan catatan saya, gempa dan tsunami pernah melanda Jatim. Dan tepat hari ini 3 Juni di tahun 1994, pernah terjadi gempa sekuat M 7,8 dan menimbulkan tsunami setinggi 14 meter di Pancer, Banyuwangi," terangnya.

Tsunami Jatim Sebelumnya

antisipasi gempa dan tsunami jatim

©2021 Merdeka.com/bmkg.go.id

Dalam katalog tsunami BMKG tercatat bahwasanya tsunami pernah melanda pantai selatan Jawa Timur sebanyak tiga kali di tahun-tahun sebelumnya. Dengan waktu tempuh air untuk sampai ke daratan seperti yang disebutkan sebelumnya, yaitu selama 20 sampai 25 menit.

Artinya, apabila terjadi tanda-tanda tsunami hanya ada waktu sekitar 20 menit bagi warga pesisir untuk menuju tempat yang lebih tinggi, setidaknya setinggi 20 meter. “Penting edukasi terkait mitigasi yang dikenal dengan semboyan 20-20-20,” ujar Amien.

Jika terjadi gempa dan masyarakat pesisis merasakannya selama 20 detik, tak perlu menunggu air surut, mereka harus segera menuju ke tempat dengan ketinggian minimal 20 meter, karena hanya ada waktu sekitar 20 menit.

“Harus semakin tinggi kewaspadaan kita, jika Jawa Timur berpotensi alami gempa sampai kekuatan M 8,7,” lanjutnya.

Tidak Perlu Panik dan Cemas

Peneliti dari Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim (MKPI) ITS ini berpesan, supaya masyarakat tidak panik dan cemas, tetapi menambah kehati-hatian dengan mempersiapkan infrastruktur layak gempa dan edukasi lainnya.

“Tak terkecuali pemerintah harus mengupayakan sosialisasi terkait mitigasi, bukan lagi hanya pada wilayah kategori rawan bencana, tetapi seluruh daerah,” ujarnya.

Amien mengajak masyarakat berkaca pada tragedi gempa besar di Jepang. Menurut survei penelitian, dari total warga selamat, 35 persen masyarakatnya memiliki wawasan kebencanaan, 32 persen lainnya memiliki keluarga yang berwawasan sama, sedangkan 28 persen yang lain bertetangga dengan orang berpengetahuan soal bencana.

Jika edukasi terkait kebencanaan dan mitigasinya digencarkan, imbuh Amien, akan besar peluang mengurangi jumlah korban jiwa akibat bencana hidrometeorologi seperti gempa dan tsunami.

“Sembari melengkapi daerah dengan jalur evakuasi, kita harus mau mengedukasi diri agar siap siaga bermitigasi ketika bencana terjadi,” tegasnya.

(mdk/rka)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gempa Dahsyat Memicu Tsunami di Jepang, Badan Meteologi Minta Warga Segera Mengungsi
Gempa Dahsyat Memicu Tsunami di Jepang, Badan Meteologi Minta Warga Segera Mengungsi

Gempa bumi dahsyat bermagnitudo 7.4 mengguncang Jepang telah memicu tsunami.

Baca Selengkapnya
Gempa Dahsyat Magnitudo 7.4 Guncang Jepang, Peringatan Tsunami Setinggi 5 Meter Dikeluarkan
Gempa Dahsyat Magnitudo 7.4 Guncang Jepang, Peringatan Tsunami Setinggi 5 Meter Dikeluarkan

Gempa dahsyat magnitudo 7,4 mengguncang wilayah di pantai Laut Jepang

Baca Selengkapnya
Tsunami Hantam Jepang Setelah Digucang Gempa Berkekuatan 7,6 Magnitudo
Tsunami Hantam Jepang Setelah Digucang Gempa Berkekuatan 7,6 Magnitudo

Pemerintah Jepang tengah memantau kerusakan akibat bencana ini dan meminta warga bersiap menghadapi kemungkinan gempa susulan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Pulau Karatung Sulawesi Utara, Tidak Berpotensi Tsunami
Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Pulau Karatung Sulawesi Utara, Tidak Berpotensi Tsunami

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.

Baca Selengkapnya
Gempa Magnitudo 6,0 Guncang Tuban, Warga Surabaya Rasakan Getaran Beberapa Detik
Gempa Magnitudo 6,0 Guncang Tuban, Warga Surabaya Rasakan Getaran Beberapa Detik

Dalam keterangannya, BMKG memastikan gempa tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Cerita WNI di Jepang Ungkap Fakta Mencekam Gempa Dahsyat M 7,6 hingga Picu Tsunami
VIDEO: Cerita WNI di Jepang Ungkap Fakta Mencekam Gempa Dahsyat M 7,6 hingga Picu Tsunami

Wawan Supriyanto menceritakan momen, ketika gempa mengguncang Jepang.

Baca Selengkapnya
Gempa Magnitudo 6,1 Guncang Ransiki Manokwari
Gempa Magnitudo 6,1 Guncang Ransiki Manokwari

BMKG menyebut gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Baca Selengkapnya
Karutung Sulut Diguncang Gempa Bumi 6 Magnitudo
Karutung Sulut Diguncang Gempa Bumi 6 Magnitudo

Pusat gempa tersebut berada di laut sebelah Barat Pulau Karatung atau berjarak 110 kilometer barat laut Karutung, Sulawesi Utara, di kedalaman 141 kilometer.

Baca Selengkapnya
Update: Tak Hanya Depok, Getaran Gempa Bumi 5,7 Magnitudo di Banten Terasa hingga Bandung
Update: Tak Hanya Depok, Getaran Gempa Bumi 5,7 Magnitudo di Banten Terasa hingga Bandung

"Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami," kata BMKG.

Baca Selengkapnya