4 Fakta Terbaru Ledakan Kasus Covid-19 di Bangkalan, Penyekatan Suramadu Diperketat
Merdeka.com - Penyekatan di Jembatan Suramadu diperketat guna menghindari adanya tambahan kasus Covid-19 di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur. Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko mengungkapkan, pihaknya menambah jumlah personel yang berjaga di titik penyekatan di Jembatan Suramadu.
Personel tambahan yang dikerahkan terdiri dari TNI, Brimob, Sabhara, hingga tenaga medis dari Biddokes Polda Jatim dan Dinas Kesehatan.
"Ada 1 SSK (Satuan Setingkat Kompi) dari Batalyon 516, ada 2 (Satuan Setingkat Pleton) dari Brimob, dan 1 SSK dari Sabhara dan dibantu tenaga medis dari kami Biddokes Polda dan Dinas Kesehatan," terangnya di Mapolda Jatim, Senin (7/6/2021), mengutip dari liputan6.com.
Perbanyak Alat Tes Usap
©2021 Merdeka.com/Erwin Yohanes
Selain menambah jumlah personel di lokasi, jumlah alat tes usap antigen juga diperbanyak. Penambahan personel dan alat tes usap dilakukan untuk mempercepat pemeriksaan serta mengantisipasi penumpukan kendaraan di Jembatan Suramadu.
"Kami menambah personel, juga menambah peralatan swab antigen di dua penyekatan baik Surabaya dan Bangkalan, dengan harapan tidak terjadi kerumunan," lanjut Gatot.
Selain tes usap, imbuh Gatot, pihaknya tengah mengupayakan melakukan tes pendeteksi infeksi Covid-19 dengan metode GeNose C19 karena dianggap efektif dan cepat.
"Ini juga lagi diupayakan menggunakan GeNose C19, untuk mempercepat karena di bandara juga digunakan, rencananya hari ini," ungkapnya.
Pelabuhan Ujung-Kamal
Lebih lanjut, selain melakukan pemeriksaaan di kaki Jembatan Suramadu, hal serupa dilakukan di Pelabuhan Ujung-Kamal.
"Pelabuhan juga dilakukan, dengan teman-teman Pol Air dan instansi terkait di Pelabuhan Ujung-Kamal," jelasnya.
Penyekatan dan tes usap antigen massal akan terus dilakukan oleh jajaran kepolisian dan pemerintah daerah terkait guna menekan penyebaran Covid-19 di wilayah setempat.
"Penyekatan akan terus dilakukan hingga bisa menekan penyebaran Covid-19 yang ada di daerah Bangkalan," tandasnya.
Tes massal antigen di pos penyekatan Suramadu menuju Kota Surabaya sudah mencapai 4.146 orang. Dari jumlah tersebut 92 orang reaktif Covid-19.
Hasil Tes Reaktif
©2020 Merdeka.com/shutterstock
Sementara itu, hingga Senin (7/6/2021), Kapolres Tanjung Perak Surabaya, AKBP Ganis Setyaningrum menyatakan ditemukan 92 pengendara reaktif Covid-19, ada satu orang yang kabur. Menindaklanjuti hal itu, pihaknya telah mengerahkan Covid hunter untuk melakukan tracing.
"Langsung ditracing. Kami koordinasi dengan polres Bangkalan. Orangya di rumah. Langsung diintervensi dilakukan penanganan Dinkes Bangkalan," ungkapnya.
Pemeriksaan tes massal di Jembatan Suramadu dilakukan 24 jam, yang dibagi menjadi tiga shift.
"Kalau tanya jam 1-2 malam gimana, kita lihat kalau sepi ngapain disekat tapi anggota tetap jaga," lanjut Ganis.
Tidak Ditutup
Ganis menjelaskan Jembatan Suramadu tidak ditutup, melainkan hanya dilakukan penyekatan ketat.
"Suramadu nggak ditutup tapi penyekatan ketat sampai situasi landai. Menunggu perintah pimpinan," ujarnya.
Sementara itu, pihaknya menempelkan stiker bagi kendaraan yang telah melewati tes usap. Sehingga pengendara yang melintas Suramadu tak perlu lagi di-swab.
"Hari ini stikernya ini. Belum tentu besok sama. Dari pihak Polda yang memberikan. Diberlakukan per tadi sampai hari ini," pungkasnya.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.
Baca SelengkapnyaJokowi menjelaskan bahwa bantuan pangan berupa beras bisa dilanjutkan setelah bulan Juni jika anggaran negara mencukupi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data daftar pemilih tetap Pemilu 2024, di Kabupaten Bangka Barat, 1.265 pemilih berkebutuhan khusus yang berada di seluruh kecamatan.
Baca SelengkapnyaKemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.
Baca SelengkapnyaDi musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaPemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca Selengkapnya